Wonwoo mendelik saat merasakan tenggorokannya yang tercekat, ia berusaha melepas tangan kanan Seojoon tapi tenaga Seojoon benar-benar jauh lebih besar darinya. Wajahnya memerah padam, tubuhnya serasa melemas dan oksigennya terhalang tangan Seojoon yang mencekiknya, tidak ada yang berani melerai, mereka hanya menatap takut karena mereka pikir, itu hanya tanding seperti biasa yang dilakukan Mingyu dan Seojoon dulu.
"Kau kalah Mingyu." Seojoon beralih menatap Wonwoo dengan tangan kirinya yang mengarahkan pisau tersebut di perutnya. Mingyu semakin dekat, ia meraih pisau tersebut dan menahannya hingga darah keluar dari telapak tangan kanannya. Seojoon menatap Mingyu dengan tajam, ia menarik pisaunya dan membuat Mingyu meringis sakit. Lalu ia melepas cekikan di leher Wonwoo.
Bugh..
Ia menendang tubuh Mingyu hingga terjatuh, mendekat ke arahnya. Wonwoo yang masih mencoba menstabilkan pernapasannya bergegas ke arah Seojoon, ia berdiri dihadapan Seojoon, lalu menurunkan tubuhnya dan bersimpuh di depannya. "Kumohon jangan.." Pinta Wonwoo, ia menunduk dan kedua tangannya menampilkan gestur memohon. "Jangan sakiti Mingyu lagi.. Hiks.." Lirih Wonwoo.
Seojoon menatap Wonwoo, ia meraih dagunya dan membuatnya mendongak. "Apa imbalannya?" Tanya Seojoon.
"B-bunuh aku saja.." Pinta Wonwoo dengan memohon.
Seojoon terkekeh sementara Mingyu masih berusaha untuk bangkit, tubuhnya begitu lemas dan ia merasakan kepalanya yang pusing karena sudah banyak darah yang keluar dari tubuhnya. Ia berjalan mendekat, mengepalkan tangan kanannya yang penuh darah dan tak menghiraukan rasa sakitnya, saat Seojoon menoleh, ia memukulnya hingga tubuh Seojoon terjatuh. Mingyu mendekat dan mendudukkan dirinya di pinggul Seojoon dan memukul wajahnya lagi. "Aku pemimpinnya hyung."
Bugh..
Ia memukul wajah Seojoon berkali-kali hingga darah keluar begitu banyak dari tubuh Seojoon. Setelah itu, ia bangkit, kini kaki kanannya yang menendang tubuh Seojoon hingga ia tidak bisa berkutik lagi. Darah juga keluar dari mulut Seojoon. Wonwoo yang melihat Seojoon tidak bisa melakukan apa-apa lagi karena tendangan Mingyu di tubuhnya kemudian bangkit, ia memeluk Mingyu dari belakang. "Sudah cukup.. Hiks.. Mingyu berhenti.." Menenggelamkan wajahnya di punggung Mingyu yang juga terdapat bercak darah dan basah akan keringat.
Mingyu menatap Seojoon yang mengerang sakit terus menerus, ia menunggu selama beberapa saat untuk menunggu Seojoon bangkit, tapi sepertinya Seojoon sudah menyerah. Mingyu menelan ludahnya dengan kasar, perlahan tubuhnya terperosok jatuh. Wonwoo memangku kepalanya dan melihat wajah pucat Mingyu. Ia menangis tersedu. Bahkan air matanya membasahi wajah pucat Mingyu.
Sementara Mingyu malah tersenyum simpul, ia mengusap wajah Wonwoo dengan tangan kirinya yang bergetar karena pergelangan tangannya yang sakit. "Aku mencintaimu Wonwoo, percayalah." Suaranya melirih, ia menutup kedua matanya dengan perlahan dan tangan kirinya terjatuh begitu saja. Mingyu hilang kesadarannya.
"Mingyu?" Panggil Wonwoo sembari menepuk pipi Mingyu. "Hiks.. Mingyu bangun.. Mingyu.." Ia mendekat dan memeluknya dengan erat, beruntung masih merasakan napas Mingyu meskipun terkesan lambat. Ia menoleh dan meminta bantuan Seokmin, membawa Mingyu ke rumah sakit. Bahkan Seojoon pun di bawa karena ia juga tak sadarkan diri setelah itu.
•••
Tubuh Mingyu maupun Seojoon banyak yang memar, apalagi dengan Mingyu yang pergelangan tangan kirinya patah dan tangan kanannya yang terdapat luka yang cukup dalam. Setelah diobati dan di pindahkan ke ruang rawat inap, Wonwoo menemani Mingyu, ia duduk di kursi sisis tempat tidur tersebut, menatap wajah Mingyu yang babak belur dan memar di mana-mana. Ia menatapnya dengan lekat, tangannya mengusap lengan atas Mingyu dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiling Flower
FanfictionMINWON • COMPLETED Seharusnya, hari itu, Jeon Wonwoo tidak mengambil keputusan untuk tetap menikah dengan kekasihnya, Kim Rowoon. Seharusnya ia pergi dan memulai kehidupan barunya, tapi ternyata, keputusan yang ia ambil salah. Membuat dirinya harus...