Smiling Flower - XXXI

1.6K 121 5
                                    

Kedua mata Wonwoo menatap Mingyu dengan lekat yang berdiri dihadapannya dengan senyuman merekah, ia mengulurkan tangan kanannya dan Mingyu menyematkan cincin pernikahan Mereka. Mereka baru saja selesai mengucapkan janji suci. Setelah Mingyu, kini giliran Wonwoo yang menyematkan cincin itu pada jari manis tangan kanan Mingyu.

Keduanya saling tersenyum, lalu Mingyu mendekat dan meraih pinggangnya. Ia mencium bibir Wonwoo dengan lembut, mendengar sorakan meriah dari tamu undangan yang datang ke mansion tersebut. Wonwoo membalasnya, ia balik melumat bibir Mingyu sebentar sebelum keduanya melepas ciuman itu.

Wonwoo membuka kedua matanya, menatap Mingyu dengan kedua mata berbinar lalu memeluknya dengan erat, sementara Mingyu, ia mengecup dahi Wonwoo dengan penuh afeksi sembari tersenyum. Keduanya sudah resmi terikat janji untuk hidup bersama.

Setelah itu, mereka menerima ucapan selamat dari para tamu undangan, yang kebanyakan berisi anak buah Mingyu. Acara dilaksanakan di halaman depan mansion, bahkan Wonwoo hanya mengundang Soonyoung dan beberapa teman kerjanya juga sekolahnya dulu, sementara Mingyu, ia hanya mengundang koleganya seperti Seungcheol dan beberapa orang lain.

Acara pernikahan tersebut tergolong sederhana dibandingkan pernikahan mafia pada umumnya, Mingyu juga tak mengundang kelompok mafia lain. Ia tak mau terjadi hal tidak mengenakkan dihari bahagianya.

Acara berlangsung sampai jam dua siang, para tamu undangan pulang dan anak buah Mingyu membenahi berbagai hal di acara tersebut, sementara pengantin barunya berada di kamar Mingyu, saling berbaring dan menatap langit-langit kamar tersebut.

Wonwoo menoleh dan menatap Mingyu yang hanya terdiam. "Kau kenapa?" Tanyanya.

Mingyu menoleh lalu menghela napasnya, ia memutar tubuhnya miring untuk berhadapan dengan Wonwoo. "Aku tidak mengira aku menikah tanpa sepengetahuan keluargaku." Ucapnya sedikit tersenyum. "Dulu, aku pernah berpikir untuk tidak menikah, apalagi saat tahu ayah ternyata berselingkuh dari ibu." Lanjutnya.

Wonwoo menatapnya dengan lekat, ia mengubah posisinya menghadap Mingyu, tangannya terulur mengusap wajah Mingyu dengan lembut. "Tapi kau berakhir menikah denganku." Balas Wonwoo sembari tersenyum.

Mingyu mengangguk kecil, ia meraih tangan Wonwoo yang mengusap wajahnya dan mengecupnya dengan lembut. "Saat pertama kali melihatmu di gudang itu, aku hanya berpikir kau adalah orang asing biasa yang tak akan pernah aku temui lagi." Mingyu mendekat. "Tapi nyatanya kau yang berhasil membuatku menginginkan pernikahan." Lanjutnya.

"Hari itu, di gudang, aku berniat mengunjungi kedua orang tuaku untuk memberitahukan kelulusanku, tapi saat aku melihat mereka yang begitu sibuk di dalam, aku mengurungkan niatku dan akan memberitahukannya saat mereka sudah pulang ke rumah, tapi nyatanya mereka tidak pernah pulang ke rumah." Wajah Wonwoo berubah menjadi sendu.

"Meskipun kedua orang tuaku sering main pukul, tapi aku sadar bahwa mereka bekerja dengan keras untukku, mereka berusaha untuk memberiku makan hingga aku bisa bertahan hidup. Kehidupan yang keras mengajarkanku untuk lebih kuat." Lanjut Wonwoo.

Mingyu tersenyum, ia meraih tubuh Wonwoo dan mendekatkannya, memeluknya dengan erat. "Kau punya diriku sekarang." Lirihnya lalu mengecup kening Wonwoo dengan lembut. "Kau tidak ingin memarahiku akan suatu hal?" Tanyanya sembari sedikit menjauh.

Wonwoo menatapnya sembari mengerjap. "Kenapa aku harus memarahimu? Kesalahanmu memang banyak Mingyu, jadi itu sudah biasa untukku." Balasnya.

"Ya, kau benar.." Mingyu terkekeh. "Mungkin saat aku pertama kali membawamu ke red room? Atau—"

"Yang di red room.. Aku marah padamu karena itu menyakitkan dan pertama kali bagiku, apalagi dengan kau yang bilang bahwa kau tidak mencintaiku, itu lebih menyakitkan. Tapi tak apa, aku juga sedikit menyukainya.." Lirihnya diakhir kalimat.

Smiling FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang