Wonwoo masih dengan jelas mendengar Rowoon yang mungkin berada di dapur, ia sudah berkali kali mencoba untuk membuka pintu dengan berbagai cara, tapi tak berhasil. Ia berjalan ke arah jendela yang penuh dengan kaca.
Wonwoo kemudian meraih ponselnya, ia mengirim pesan pada Seokmin untuk menjemputnya dan mengatakan apa yang terjadi. Setelah itu, Wonwoo mencari benda yang bisa ia gunakan untuk memecah kaca jendela tersebut.
Ia menunggu selama beberapa saat agar Seokmin tidak terlalu lama menunggu, karena setelah Wonwoo memecah kacanya, pasti Rowoon akan mendengar dan mengejarnya. Sekitar sepuluh menit ia terduduk di sisi ranjang tersebut, lalu bangkit dan meraih kopernya, mengangkatnya dan melemparnya ke arah jendela hingga kaca tersebut pecah berhamburan. Rowoon mendengarnya.
Wonwoo langsung bergegas melangkah, ia tak menghiraukan kakinya yang terkena pecahan kaca tersebut, dari samping rumah tersebut, ia meraih kopernya dan berlari menuju halaman depan, akan masuk ke mobil Mingyu tapi tentu Rowoon sudah berada di sana. Ia menelan ludahnya dengan kasar saat Rowoon berjalan mendekat.
Rowoon menatapnya dengan tajam, ia meraih tangan Wonwoo dan mencengkeramnya dengan kuat. "Kenapa? Kau berusaha untuk kabur? Sudah kubilang aku tidak mau berpisah denganmu Wonwoo." Tegas Rowoon, ia menarik tangan Wonwoo untuk masuk tapi Wonwoo mencoba menahannya, berharap Seokmin agar segera datang.
Wonwoo menepis tangan Rowoon. "Aku benci padamu, aku tidak mau lagi—arhh.." Wonwoo meringis sakit saat wajahnya kembali di tampar oleh Rowoon, membuat luka diujung bibirnya menjadi lebih lebar dan mengeluarkan darah. Rahang Wonwoo mengeras, ia menatap Rowoon dengan kedua matanya yang merah. "Kau jahat!"
Plakk..
Dan Rowoon menamparnya lagi, kali ini lebih kuat hingga tubuh Wonwoo akan terjatuh. Rowoon meraih lengan Wonwoo, ia mencengkeramnya kuat dan menarik paksa Wonwoo memasuki rumah tersebut. Secara bersamaan Seokmin datang dengan beberapa anak buah Mingyu.
Wonwoo dan Rowoon menoleh menatap mereka yang turun dari mobil. Mereka berjalan mendekat. "Seokmin hyung.." Lirih Wonwoo memohon bantuan.
"Tuan Rowoon, maaf, tapi saya harus membawa tuan Wonwoo ke mansion." Ucap Seokmin sembari mendekat.
"Punya hak apa kau akan membawa Wonwoo? Dia suamiku!" Serunya dengan semakin mencengkeram tangan Wonwoo yang meringis sakit.
Seokmin menyuruh anak buah Mingyu untuk mendekat, meraih tangan Rowoon dan menahannya. Ia menghampiri Wonwoo dan membantu Wonwoo untuk menjauh, lalu memasukkannya ke dalam mobil yang Wonwoo bawa. Seokmin mengambil koper dan memasukkannya ke bagasi, ia mengendarai mobil tersebut menuju mansion.
Dan setelah kepergian mereka, anak buah Mingyu baru melepas Rowoon, mereka berjalan meninggalkan Rowoon dan mengejar mobil yang dikendarai Seokmin.
Seokmin menoleh dan menatap Wonwoo. "Anda tidak apa-apa?" Tanyanya dan Wonwoo mengangguk kecil, tapi ia dengan jelas melihat luka di bibir Wonwoo. "Maaf saya terlambat." Ucapnya.
Wonwoo mengangguk paham. "Tidak apa." Balasnya. Ia menatap keluar jendela mobil tersebut, Seokmin terus melaju, keluar dari area perkotaan menuju mansion. Keduanya saling terdiam hingga sampai di mansion, Wonwoo langsung diobati oleh Seungkwan, bersamaan dengan ia menjelaskan kejadian yang terjadi kemarin.
Setelah itu, Seokmin menyuruhnya untuk membersihkan diri, makan malam dan tidur di kamar Mingyu. Lalu Seokmin kembali ke rumah sakit untuk menjaga Mingyu. Ia tahu Wonwoo juga butuh istirahat.
••••••
Salah satu anak buah Mingyu menahan Jeonghan yang akan memasuki mobil. Mingyu menatap dari dalam mobil, ia sudah diperbolehkan untuk pulang. "Kenapa dia tidak boleh ikut?" Tanya Mingyu pada salah satu anak buahnya yang duduk di jok penumpang depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smiling Flower
FanfictionMINWON • COMPLETED Seharusnya, hari itu, Jeon Wonwoo tidak mengambil keputusan untuk tetap menikah dengan kekasihnya, Kim Rowoon. Seharusnya ia pergi dan memulai kehidupan barunya, tapi ternyata, keputusan yang ia ambil salah. Membuat dirinya harus...