Part 17 [ Diculik ]

235 37 4
                                    


"Tes itu menunjukkan negatif. Tapi...." ucapnya lagi, lalu ia pun beranjak dari duduknya.

Taehyung pun berlari menuju kamar Aeri. Dengan tergesa-gesanya, Taehyung langsung mengetuk pintu kamar Aeri. Aeri pun membuka pintunya dengan santai dan langsung menyambut Taehyung dengan senyumannya.

"Taehyung, kamu belum tidur?" tanya Aeri dengan senyuman manisnya.

"Nggak. Tes kehamilan punya Y/n mana?"

Tentunya Aeri pun terkejut karena pertanyaan dari Taehyung itu dan Aeri pun menjawab pelan,

"Ya... Udah ku buang."

Taehyung pun menghela nafas sambil mengusap wajahnya karena jawaban itu. Jantung Aeri mulai tidak normal karena pertanyaan itu. Ia takut jika Taehyung akan tahu jika semua ini adalah permainannya. Dengan berpura-pura santai, Aeri pun bertanya,

"Kamu kok nyari itu?"

Taehyung pun menggelengkan kepalanya pelan dan langsung bergegas pergi. Aeri yang tidak mau melewatkan kesempatan ini pun langsung memeluk punggung Taehyung dan tentunya Taehyung langsung menghentikan langkahnya. Sambil terus memeluk punggung Taehyung, Aeri pun berkata,

"Taehyung, aku kedinginan malam ini. Kamu temenin aku tidur, ya."

"Kamu kan bisa matiin ACnya dan hidupin penghangat udaranya. Gampang kan?" setelah mengatakan itu, Taehyung pun melepaskan tangan Aeri yang melingkar di pinggangnya itu dan langsung pergi meninggalkan Aeri disana.

Aeri pun memonyongkan bibirnya karena Taehyung seakan tidak mempedulikannya secara lebih hingga hati Aeri pun berkata,

‘Aku yakin, aku pasti bisa untuk meluluhkan hatimu, Tae. Aku yakin.’

Taehyung pun merebahkan dirinya di ranjang king sizenya itu dan ia mulai berfikir sambil berkata dalam hatinya,

‘Kalau Y/n gak hamil, Y/n gak mungkin ngajak aku ke rumah sakit untuk periksa. Tapi kenapa Tes kehamilan itu malah negatif?’

Taehyung pun menghela nafas dan perlahan, ia pun mencoba tertidur.

*••••••*••••••*

Malam itu, Taehyung sedang tidur sambil memeluk Y/n dengan eratnya dan Y/n yang tidur dengan posisi bersandar di dada Taehyung tentunya merasa hingga sesekali Taehyung mengecup kening Y/n dan sesekali juga, Y/n mengelus leher Taehyung menggunakan ujung hidungnya hingga Taehyung sedikit menggeliat karena merasa geli dengan perlakuan Y/n padanya.

"Geli ah. Udah." pinta Taehyung sambil tersenyum dan ia pun menatap Y/n dengan tatapan yang penuh cinta.

Y/n pun tersenyum sambil berkata,

"Aku rindu padamu, Taehyung."

"Aku juga merindukanmu." ucap Taehyung sambil mengecup sekilas bibir Y/n setelah mengatakan itu.

Spontan, Taehyung dan Y/n pun terbangun dari tidurnya secara bersamaan dengan langsung beranjak serta langsung duduk di ranjangnya.

Ternyata itu adalah mimpi. Mimpi yang sama datang secara bersamaan pada Taehyung dan Y/n. Memang, setiap malam saat Y/n perlahan mulai bisa menerima takdir hidupnya jika ia hidup bersama Taehyung, seorang laki-laki yang sudah membelinya itu, Y/n tidak pernah menolak jika Taehyung memintanya untuk tidur bersama di satu ranjang yang sama.

Pelukan Taehyung memang tidak pernah lepas saat tidur bersama Y/n dan malam ini, mimpi itu mengingatkan keduanya jika mereka berdua pernah hidup bersama seperti pasangan yang saling mencintai.

Taehyung pun mengusap wajahnya dengan lesu sambil bermonolog setelah ia terbangun karena mimpi itu,

"Gak mungkin kalau aku kangen sama Y/n. Gak mungkin."

Make Me Be A Pshyco Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang