Part 38 [ Barang untuk Taehyung ]

249 37 3
                                    

‘Dia Felix. Apa yang harus aku lakuin?’

"Aku tidak akan memberikannya secara sukarela." jawaban dari Felix itu lantas langsung membuat lelaki itu mulai menekan pelatuk pistolnya sambil berkata,

"Oh. Berarti kamu ingin mati ya..."

“Dorr!”

"Aarghh." suara tembakan dan teriakan melengking terdengar saat sebuah peluru menembus kepala seseorang.

Pemimpin dari kelompok tersebut pun ambruk seketika saat peluru dari pistol milik Y/n tepat mengenai kepalanya.

Dua orang lelaki yang memegang tangan Felix itu pun menoleh bersamaan dengan Felix ke arah suara tembakan dan Felix pun membulatkan matanya sambil tersenyum karena ada yang menolongnya,

Dengan tegas serta dengan suaranya yang mulai terdengar geram itu, Y/n pun berkata sambil mengarahkan pistolnya itu,

"Beraninya kalian menyakiti saudaraku. Terimalah peluruku ini."

“Dorr!”

"Aaarghh." teriak salah satu lelaki yang memegang tangan Felix itu dan ia langsung ambruk ketika Y/n tepat menembak lelaki itu pada bagian telinganya.

Satu lelaki yang belum Y/n tembak itu pun mencoba untuk melarikan diri karena takut ditembak juga.

"Kamu tidak akan bisa lari dariku." ucap Y/n dengan senyuman jahatnya dan...

“Dorr!”

Lelaki itu langsung tersungkur saat kepalanya bagian belakang sudah tertembak oleh Y/n.

Y/n pun tersenyum puas sambil memainkan pistolnya karena pelurunya tidak terbuang sia-sia dan Felix pun terdiam karena teringat pada kata-kata Y/n tadi.  Felix pun menghampirinya sambil bertanya,

"Maaf, apa kamu mengenalku?"

Y/n pun menoleh sambil tersenyum lebar dan Y/n pun langsung memeluk Felix dengan eratnya.

"Felix, aku merindukanmu." ucap Y/n dengan begitu gembiranya dan dengan masih kebingungan, Felix pun membalas pelukan dari Y/n itu sambil kembali berkata,

"Suaramu, mirip dengan suara adikku."

Y/n pun melepaskan pelukannya dan ia pun berkata,

"Ini aku, Gloria."

Felix masih begitu kebingungan. Bukan karena apa, penampilan Y/n begitu berbeda dari yang ia kenal.

"Oh iya," ucap Y/n dan ia pun membuka wig serta kaca mata yang ia pakai saat itu.

Felix pun tersenyum lebar saat melihat siapa yang ada di hadapannya itu, Gloria atapun Y/n, itu sama saja. Felix langsung memeluk Y/n dengan eratnya sambil berkata,

"Terima kasih karena telah menolongku. Aaaa." teriak pelan Felix dengan bahagianya sambil melepaskan pelukannya.

"Ayo ikut ke rumah." ajak Y/n sambil langsung menggengam tangan Felix dan Y/n pun kembali berkata,

"Ceritanya nanti pas nyampe rumah."

Felix pun mengangguk pelan sambil tersenyum dan mereka pun pergi ke rumah Y/n.

Sesampainya di rumah Y/n, Felix langsung menceritakan semuanya sambil menemani Y/n yang sedang memasak untuknya itu.

"Jadi ini rumah yang kamu beli dengan hasil kerja kamu?" tanya Felix dan Y/n pun mengangguk pelan.

"Oooh. Kamu kerja apa?" tanya Felix sambil melihat ke sekeliling dapur tersebut.

"Jadi pembantu di Cafe." jawabnya dengan santai dan hal itu langsung membuat Felix melihat Y/n sambil bertanya,

Make Me Be A Pshyco Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang