.
."Nyonya, apa Felix sudah pulang?" tanya Y/n dan Nyonya Cate pun menjawab,
"Belum. Aku menghubungimu karena tadi lelaki yang bernama Taehyung itu datang mencarimu."
Jawaban dari Nyonya Cate itu langsung membuat Y/n membulatkan matanya dan ia pun langsung bertanya,
"Dia mau apa katanya?"
"Dia mencarimu. Aku bilang jika kamu baru saja keluar dan kamu pulangnya gak nentu." jawab Nyonya Cate dan Y/n pun menghela nafas lega karenanya.
Nyonya Cate pun melanjutkan perkataannya,
"Dia meninggalkan nomor ponselnya dan dia minta agar aku menghubunginya setelah kamu kembali."
Y/n kembali dibuat terkejut karenanya dan Y/n pun berkata,
"Nyonya tidak usah menghubunginya, karena aku akan lama untuk kembali kesana. Jadi jika dia kembali, bilang saja jika aku tidak pulang sejak beberapa hari yang lalu. Ku mohon bantuanmu Nyonya."
"Baiklah." jawab Nyonya Cate dengan santainya dan Y/n pun kembali berkata,
"Terima kasih Nyonya Cate dan maafkan aku karena aku sudah melibatkanmu dalam masalahku."
"Iya, tidak apa-apa. Aku senang bisa membantu dan aku tahu jika kamu itu orang baik." ucap Nyonya Cate dengan tulusnya.
"Sekali lagi, terima kasih. Aku tutup dulu teleponnya ya." ucap Y/n dan setelah itu teleponnya pun di tutup.
Y/n pun bergegas merapikan diri untuk segera mencari letak Mansion milik Taehyung.
Y/n berdandan sama seperti saat ia menemui Taehyung dan Chanwoo semalam.
Dress hitam selutut, highills dan rambut palsu yang panjang serta riasan wajah yang cukup tebal."Hufftt. Pertama, aku harus mencari Cafe kopi milik Nyonya Angel. Setelah itu, aku akan tahu jalan menuju Mansion milik Taehyung." ucap Y/n sambil sedikit menganggukkan kepalanya dan setelah itu ia bergegas mencari Cafe Nyonya Angel tempatnya bekerja dulu.
Sementara Felix sedang duduk di sebuah Cafe di New York. Felix termenung sejenak dan ia pun tersenyum saat ia teringat moment bersama Y/n. Tepatnya saat tangannya menggenggam erat tangan Y/n. Banyak moment yang terjadi saat ia memegang tangan Y/n.
Saat jalan-jalan bersama, saat mengajari Y/n komputer, saat itu Felix teringat betapa halusnya tangan Y/n. Entah kenapa ia merindukan Y/n saat itu.
"Kok tiba-tiba aku kangen ya ke Gloria?" tanya Felix pada dirinya sendiri sambil meminun kopinya.
Felix pun menoleh pada tasnya yang isinya masih cukup banyak itu. Pekerjaannya untuk mengantar barang haram itu belum selesai dan Felix pun dibuat menghela nafas karenanya.
"Aku harus cepat menyelesaikannya. Sudah delapan hari aku gak pulang, telat tiga hari dari perkiraan. Pokoknya aku harus cepat. Pasti Gloria mengkhawatirkanku." ucap Felix sambil beranjak dan ia pun bergegas untuk menyelesaikan pekerjaannya.
*••••••*••••••*
Malam hari jam 18.00
Y/n sedang terduduk lesu di sebuah bangku yang ada di pinggir jalan raya. Tangannya mulai memainkan tali tas kecilnya itu.
"Kok susah banget ya?" tanyanya pada dirinya sendiri dan ia pun kembali menghela nafas sambil bersandar di bangku tersebut.
"Oh iya?" Y/n pun membulatkan matanya saat ia teringat sesuatu. Ia pun mengambil ponselnya dan mulai membuka Google Maps.
Y/n mulai mencari Cafe kopi milik Nyonya Angel dan Y/n pun tersenyum karena ia sudah menemukan lokasinya.
"Ahh. Kenapa gak dari tadi pagi aja sih. Dasar goblok. Udah umur segini masih aja goblok." ucap Y/n sambil tersenyum setelah mengejek dirinya sendiri saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Me Be A Pshyco
RandomApa yang membuat Y/n berubah hingga memiliki dua kepribadian serta menjadi seorang Psycho? "Apakah aku terlahir ke dunia ini hanya untuk menderita?" "Lelaki sepertimu tidak pantas untuk hidup di dunia ini." Perubahan sikap serta perasaan Y/n ini mem...