Part 28 [ Y/n, si kurir narkoba ]

229 37 2
                                    

.
.
.
"Antar ini ke seberang jalan. Sebentar lagi." jawab lelaki itu sambil menunjukkan sebuah plastik kecil yang ada di dalam genggamannya itu.

"Apa itu?" tanya Y/n sambil menatap kembali lelaki itu setelah melihat sesuatu di genggamannya tersebut.

"Kamu tidak perlu tahu. Jika kamu ingin membantuku, aku akan membayarmu." ucap lelaki bertopi itu.

Y/n pun menundukkan pandangannya perlahan dan lelaki itu kembali berkata,

"Itu dia. Berikan ini padanya dan ambil uang yang dia berikan. Aku tunggu disini. Usahakan jangan sampai ada orang yang melihat dan usahakan jangan sampai kamu bertingkah mencurigakan."

Lelaki itu langsung memberikan sesuatu yang ia genggam itu ke dalam genggaman Y/n. Mau tidak mau, Y/n pun menuruti kemauan lelaki itu dan sesampainya di seberang jalan, ia langsung menghadap seorang wanita berpakaian sexy dan cantik itu.

Wanita itu langsung memberikan segepok uang dengan dibungkus amplop pada Y/n dan Y/n pun menerimanya. Dengan mulusnya, Y/n memberikan barang kecil itu dengan menyembunyikannya di bawah uang yang wanita itu berikan.

Dan dengan mudahnya, pertukaran uang dengan barang itu berjalan dengan lancar tanpa ada seorang pun yang melihatnya.

Wanita itu pun pergi dan Y/n kembali menyebrang untuk memberikan uang itu pada lelaki tadi.

"Kerja bagus. Ini upahmu." ucap lelaki itu sambil memberikan beberapa lembar uang pada Y/n hingga Y/n pun membulatkan matanya saat itu.

"Mau kerja denganku? Pekerjaan ini mudah. Hanya seperti tadi, kamu sudah bisa mendapatkan uang." ucap lelaki itu dan Y/n langsung menyanggupinya.

"Baiklah. Aku minta nomor ponselmu agar aku mudah untuk menghubungimu." pinta lelaki itu dan Y/n pun berkata,

"Aku tidak punya ponsel."

"Hah? Yaudah. Ayo beli agar pekerjaanmu jadi lebih mudah." ajak lelaki itu dan Y/n pun membeli ponsel yang tidak terlalu mahal, yang penting bisa untuk saling berhubungan bisnis.

Beberapa menit kemudian,

"Baiklah. Siapa namamu? Biar aku save nomormu." tanya lelaki itu.

"Gloria." jawabnya dengan santai dan Y/n pun kembali bertanya,

"Namamu?"

"Aaa, save aja Michael." ucapnya dan Y/n pun menyimpan kontak lelaki yang bernama Michael tersebut.

"Mulai hari ini, kamu resmi bekerja denganku." ucapnya dan Y/n pun bersalaman dengannya.

"Terima kasih ya." ucap Y/n sambil tersenyum dengan manisnya.

Sore harinya Y/n sudah pulang kembali ke penginapan dengan uang yang cukup tebal di saku hoodienya. Namun saat baru sampai di depan pintu kamarnya, Y/n pun teringat pada Felix.

"Ah? Udah dua hari. Tiga hari lagi dia pasti udah pulang. Semoga dia baik-baik aja disana." gumam Y/n sambil menghela nafas dan ia pun masuk ke kamarnya.

Sementara Felix sudah berada di Los Angeles. Barang haram yang harus ia antar masih cukup banyak. Felix masih harus melakukan beberapa kali perjalanan untuk mengantar barang haram tersebut.

Felix sudah lihai dalam menyembunyikan barang h4aam bawaannya itu. Apalagi saat sudah masuk ke area bandara, Felix sudah sangat lihai. Karena Felix sudah bertahun-tahun menjalani pekerjaan haram ini.

Namun saat ia sudah hampir sampai di salah satu tempat tujuannya, Felix malah dihadang oleh beberapa orang. Tampaknya mereka akan menyerang Felix. Saat itu Felix sedang berjalan kaki, karena tempat tujuannya sudah tidak jauh lagi.

Make Me Be A Pshyco Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang