PENULISAN INI DILAKUKAN DALAM TEMPO YANG SEDALAM-DALAMNYA. SELAMAT MEMBUCIN RIA! 📍
•
•
•I hope you enjoy reading this. 🔍
×××
|KESAYANGAN GENTALA|
Shaletta merupakan murid pertama yang langsung keluar meninggalkan kelas. Walaupun hari ini hari pertama ia sekolah, kegiatan yang dilakukan hanya diisi dengan pengenalan sekolah. Kebetulan di SMA Ravindra, tidak ada yang namanya OSPEK. Mereka hanya melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan games seru sembari memperkenalkan sekolah. Dan pengenalan sekolah ini akan dilakukan selama 3 hari kedepan.
"LETTA!" Teriakan Dilla membuat sang empu yang mempunyai nama menoleh.
"Kenapa?" Ucap Shaletta berbisik.
Mendengus pelan melihat tingkah laku Shaletta, "Biasa aja, skateboard lu nih. Kebiasaan deh suka teledor jadi orang."
"Makanya itu kita jadi bestie, zheyank. Saling melengkapi."
"Emang sedikit beda tipis antara jadi bestie dan babu lo."
"Gue ga bilang gitu loh, ya." Cengir Shaletta.
Mereka berdua berjalan menuju keluar sekolah. Shaletta menatap skateboard ditangannya. Bahaya nih, bisa kena tanda ia kalau membawa ini.
"Lo naik apa ke sekolah?"
"Diantar lah bambang, tau sendiri umur belum cukup, mana di kasih sama bokap bawa motor."
"Gue harus sembuyiin nih skateboard. Tapi, ga tega kalau ninggalin disini. Menurut lo gimana?"
Dilla berpikir sejenak, "Lo takut ketauan kak Gentala?"
Shaletta mengangguk keras. Malas sekali, ia berurusan dengan dunia Gentala. Lagian ia masih mau hidup damai dan tentram. Tidak bisa dibayangkan, kalau akhirnya kedua kakak kembarnya tau, tentu saja ia akan dengan segera ditarik ke sekolah kakak kembarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTALA✔
Teen Fiction[DISELESAIKAN] Entah sebutan apa yang pantas untuk sosok seorang Gentala. Berandalan, biang onar, perusuh, bad boy, brengsek, hingga kata bajingan pun tidak segan-segan disandingkan dengan sosoknya. Si biang onar nomor satu disekolah SMA Ravindra U...