BAB 12

18.6K 1.4K 69
                                    

📍PENULISAN INI DILAKUKAN DALAM TEMPO YANG SEDALAM-DALAMNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


📍PENULISAN INI DILAKUKAN DALAM TEMPO YANG SEDALAM-DALAMNYA. SELAMAT MEMBUCIN RIA! 📍


I hope you enjoy reading this. 🔍

×××

"Kak Bagas disini juga?" Shaletta bertanya ramah.

"Iya, nih. Bareng sama temen-temen yang lain. Tenang aja Izza nggak join kok" Jawab Bagas. Lalu memberikan senyumannya kepada Dilla dan Robi, ramah. Shaletta mengangguk-angguk. Bersyukur juga karna tidak ada kakak kembarnya itu.

Bagas melirik skateboard disamping Shaletta.

"Udah pro player, ya?"

"Eh, e-enggak lah kak. Masih biasa aja."

Robi dan Dilla saling sikut. Bingung dengan situasi ini. "Tu cowok suka sama baby Letta, by?"

Dilla menaikkan bahu tanda tak tau. Bingung harus menjawab apa. Karna ia sendiri juga tidak mengenal Bagas. Hanya mengenal Bagas sebagai teman dari kakak kembar Shaletta.

"Kak Bagas suka motret?" Dilla bertanya penasaran. Melihat kamera yang menggantung di leher Bagas.

Bagas mengangguk, "Iya. Kebetulan suka dengan motret."

Kini pandangan Bagas beralih ke Shaletta.

"Kakak coba motret Letta main skate boleh?"

"Nggak."

Jawaban dari belakang Bagas membuat Bagas, Shaletta dan yang lain menatap ke sumber suara.

Gentala.

Tatapan matanya menatap tak suka ke arah Bagas. Ia tau, makhluk itu mencoba modus dengan Shaletta-nya.

Robi memandang kagum pada wajah Gentala yang ganteng.

Dilla kini fokus menatap Jeremi yang juga menatapnya.

Gentala berjalan ke arah belakang Shaletta, memeluk Shaletta dari belakang. Dengan bertopang dagu pada pundak Shaletta, Gentala memberikan smirk andalannya.

Orang-orang lain yang melihat menahan napas menyaksikan ke-uwu-an itu. Beberapa orang menjerit tertahan. Dilla dan Robi kompak saling membelakkan mata tak percaya.

Berbeda dengan Shaletta yang kini sudah memerah menahan malu.

Bagas mengepalkan kedua tangannya.

"Lo bisa foto manusia lain yang sekarang lagi main di arena. Kenapa nyuruh cewek gue? " Tanya Gentala tajam.

Mencoba menetralisir rasa tak sukanya terhadap perlakuan Gentala, "Gue cuma kenal Shaletta di arena. Rasanya kurang baik aja kalau gue asal foto orang yang ngga gue kenal." Bagas mencoba tersenyum kecil.

GENTALA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang