PENULISAN INI DILAKUKAN DALAM TEMPO YANG SEDALAM-DALAMNYA. SELAMAT MEMBUCIN RIA! 📍
•
•
•I hope you enjoy reading this. 🔍
×××
Shaletta mengintip ke ruang tamu, setelah merasa aman, ia kembali berjalan pelan menuju dapur. Disana juga kosong. Shaletta menjerit tertahan, gembira dengan hal itu.
Baru saja ia akan berlari menuju kamarnya, tepukan di bahunya membuat Shaletta menoleh kaget.
"MAMA?"
"Lah, kok kaget gitu?" Agnetta memicingkan matanya, menatap curiga kepada anak bungsunya. "... Kamu sembunyikan sesuatu, ya?"
"Eh, e-enggak gitu lah, Ma. Apaan coba. Letta kaget, Mama ga ada suara tiba-tiba nepuk Letta." Ucap Shaletta.
Agnetta mengangguk saja.
"Tadi Mama sempat liat, Mang Ujang pulang duluan. Sedangkan kamunya ga ada. Mama tanya Mang Ujang, kamu katanya diantar sama teman. Sama Dilla?" Agnetta bertanya sembari mengeluarkan beberapa bahan dari kulkas. Sepertinya Mamanya itu ingin membuat kue.
"Nah, benar Ma. Sama Dilla, hehe. "
Agnetta mengangguk mendengar jawaban Shaletta.
"Hari pertama kamu gimana, sayang? Seru ga?"
"Seru kok, Ma. Besok kami bakalan di kenal kan sama beberapa ekskul di sekolah. Dan wajib ikut. Jadi, ga sabar. " Shaletta berseru senang.
"Apa aja emang ekskul nya? "
Shaletta menggeleng tak tau, "Tapi, yang pasti ada bidang akademik, bidang seni, sama bidang olahraga." Jelas Shaletta.
Agnetta mengangguk. Lalu mengelus rambut Shaletta penuh sayang.
"Apapun nanti pilihannya, kamu harus tanggung jawab sama ekskul pilihannya. Jangan karna bergaya-gaya aja. Oke?"
"Siap, Mamaku sayang."
Dering handphone Shaletta, membuat Shaletta buru-buru melihat handphonenya. Sempat terpikir bahwa manusia yang menelepon nya adalah Gentala. Tapi, melihat nama yang tertera adalah Dilla. Shaletta langsung ingat, bahwa Dilla diantar dengan teman yang sebelas-dua belas bentukannya seperti Gentala.
"Ma, Letta ke kamar ya. Mau angkat telpon Dilla juga." Shaletta mengecup pipi Agnetta, lalu berlari pergi menuju kamarnya.
Tiba dikamarnya, sambungan terputus. Tapi, kembali dering telpon dari orang yang sama meneleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTALA✔
Teen Fiction[DISELESAIKAN] Entah sebutan apa yang pantas untuk sosok seorang Gentala. Berandalan, biang onar, perusuh, bad boy, brengsek, hingga kata bajingan pun tidak segan-segan disandingkan dengan sosoknya. Si biang onar nomor satu disekolah SMA Ravindra U...