BAB 26

9.6K 706 255
                                        

📍PENULISAN INI DILAKUKAN DALAM TEMPO YANG SEDALAM-DALAMNYA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍PENULISAN INI DILAKUKAN DALAM TEMPO YANG SEDALAM-DALAMNYA. SELAMAT MEMBUCIN RIA! 📍


I hope you enjoy reading this. 🔍

×××

Rooftop sekolah sepi, waktu jam istirahat telah habis berarti jam pembelajaran sudah dimulai. Dan itu berarti Shaletta saat ini sedang membolos. Sepertinya hukuman yang Shaletta terima tadi sudah Shaletta lupakan.

"Duduk" Perintah Shaletta.

Dengan patuh Gentala duduk di salah satu kursi. Mukanya memelas. Sebenarnya rasa marah Shaletta sudah menguap entah kemana karna sikap Gentala yang seperti anak kucing. Menahan diri untuk tidak gemas dengan kelakuan Gentala.

Shaletta berdehem.

"Sekarang, aku mau kakak jelasin. Hendra itu siapa, dan kalian kenapa."

Walaupun sudah dijelaskan perihal ini, rasanya tidak adil untuk pihak Gentala jika tidak menceritakannya. Lagian ini juga permasalahan Gentala, baiknya Shaletta mendengarkan kekasihnya itu.

"Teman dekat.. " Ucap Gentala. "-Tapi dulu."

Shaletta mengangguk.

Saat ini posisinya Gentala sedang duduk di hadapannya, sedangkan Shaletta berdiri, bersandar pada pagar pembatas sepunggungnya.

Gentala mulai menjelaskan saat mereka mulai berteman, bergabung dengan Zephyr, hingga kedatangan cewek baru di lingkup pertemanan mereka.

"Kamu suka sama cewek itu?" Tanya Shaletta sinis.

"ENGGAK" Ucap Gentala spontan. Tidak ingin Shaletta salah memahami.

Shaletta memandang tajam.

"Beneran, aku udah duluan jatuh hati sama anak SMP yang manjat dinding sekolah sambil bawa skateboard."

Dan Shaletta tertawa kecil, lalu percaya. Ia berjalan mendekat dan duduk disamping Gentala. Gentala spontan memeluknya dari samping. Dari kemarin tidak komunikasi, membuat Gentala sama sekali tidak mendapat isian daya dari perempuan disampingnya ini.

Shaletta mengelus pelan rambut Gentala.

"Kemarin aku disuruh ngantar sesuatu sama kak Lio. Kayaknya itu untuk cewek gebetannya, deh. Kebetulan disana jumpa sama Hendra. Kamu dari mana dapat foto aku sama dia kemarin? Padahal ada kak Yerra juga disana." Ucap Shaletta, lalu bernada kesal diakhirnya.

"Kamu udah liat fotonya?"

"Hem, aku maksa kak Rafa buat kasih tau. Makanya tadi buru-buru nyusul kak Genta di ruang BK."

Gentala mengangguk, kembali memposisikan dirinya dengan nyaman dipelukan Shaletta.

"Nicholas dapat kiriman foto dari nomor ga dikenal. Dan disana ada foto kamu dan Hendra. Aku marah karna kamu tampak disitu senyum aja, mana senyumnya untuk Hendra."

GENTALA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang