Edelina menghitup udara sebanyak-banyaknya. Senyuman lebar terbit di wajahnya. Akhirnya yang ia tunggu-tunggu, setelah perjalanan dengan penuh ketidaksabaran berakhir membuat kebahagiaan di dadanya membuncah."Oh i miss this place so much!" Pekiknya.
Mendengar pekikan Edelina membuat Jack tersenyum hangat. Dengan balutan kain satin hitam polos tetap saja membuat gadis itu terlihat sangat cantik dimatanya.
"Ayo" Jack mengulurkan tangannya. Dengan senantiasa Edelina menerima uluran tangan itu dan membiarkan Jack yang memimpin jalannya.
Kediaman Knight saat ini cukup ramai diisi oleh keluarga lengkap. Mulai dari Eldian beserta istri dan anaknya, dan Knight pun juga hadir semua untuk acara kumpul keluarga yang sudah menjadi tradisi mereka.
Lalu pintu terbuka lebar. "Lihat siapa yang datang" Elli datang menghampiri Edelina dan memberikannya pelukan erat.
"I miss you mom" Kata Lina.
Elli menepuk pundak gadisnya dan tersenyum haru. "Me too, mommy tidak terbiasa tinggal di rumah tanpa kehadiranmu seperti dulu. Mommy merindukanmu bercanda dengan adik dan kembaranmu itu"
Edelina memutar bola matanya dan terkekeh. "Ugh they're so annoying!" Edelina mengibaskan tangannya.
"Mommy sangat senang kau akhirnya kembali sayang!" Elli kembali memeluk gadisnya.
Edelina tertawa. "Mom, kuharap tidak ada tangisan untuk kali ini"
Elli tertawa haru. Wanita paruh baya itu mengusapkan kedua ujung kelopak matanya yang sudah mulai basah.
"Nice to see you Mrs Knight" Jack menyapa.
Elli terkesiap. "Oh tuhan. Aku sungguh tidak sopan, maafkan aku Jack" Elli memberikan pelukan sapa. "Kau tau, aku hanya terlalu merindukan anak gadisku" Ucapnya sambil tertawa pelan.
Jack tersenyum dan mengangguk. "It's fine"
"Hufft. Kalau begitu, bolehkah aku masuk ke rumahku sendiri mom?" Edelina mulai jengah dengan mommynya ini.
Elli menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Lalu mempersilahkan kedua tamu yang baru datang itu masuk.
"Lina sayang!"
Edelina tersenyum lebar. "Papa!!" Kemudian ia berlari menghampiri papanya dan memeluknya dengan erat.
"I missed you sweetheart" Lirih Javier.
"I missed you too pap, you ok?"
Javier mengernyit. "What's with that? i'm fine, totally fine"
Edelina menggedikan bahunya. "Mommy bilang kau sakit lusa kemarin, aku sedikit khawatir mengingat umurmu yang sudah tua"
"Hey, papa tidak setua itu!"
"Lepaskan pelukannya sayang, kau akan menghancurkan tubuh papamu nanti" Teriak Elli sambil berjalan ke dapur.
"Dengar kan?"
Javier berdecih kesal. "Ibumu memang sok tau! sudahlah, papa ingin membuat teh di dapur" Saat itu juga Javier menyusul istrinya ke dapur.
Edelina menoleh ke belakang, melihat Jack yang berdiri tegak tepat dibelakangnya. Edelina memutar bola matanya, dan Jack yang paham akan hal itu hanya terkekeh pelan.
"Aku tidak tau apa yang terjadi antara kau dengan papaku" Ucap Edelina.
Jack mengernyit. "Apa yang tidak tau? dan apa yang antara diriku dengan papamu?"
Edelina menoleh ke wajah tampan itu. "Papaku terlihat tidak terlalu menyukaimu"
"Tidak apa-apa"
"Really"
KAMU SEDANG MEMBACA
JACK'S
RomanceWARNING!! This is an explicit story Jack Michael Federico story. Edelina menggosok-gosok dada bidang Jack yang masih di balut kemeja. "Kau sangat tampan master" Bisik Edelina. Sedari tadi Jack hanya menatap datar wanita penggoda itu sambil menyesap...