Marco mengikuti langkah Jack yang tergesa-gesa. Bahkan jika dilihat dari belakang tepat pada punggungnya, aura Jack memang sudah terasa mencekam sarat akan dikuasai oleh amarah yang begitu berapi-api. Marco berusaha menahan seringainya, hari yang ia tunggu telah tiba. Sudah sejak lama ia mencari keberadaan wanita itu, namun ia tetap tidak bisa menemukannya setelah 5 tahun wanita itu menghilang.Jackpot!. Wanita itu malah menunjukkan kembali eksistensinya setelah 5 tahun ini. Darah Mafia yang mengalir deras di tubuhnya seolah bangkit kembali. Semangat dan gairah yang berbeda mulai ia rasakan.
Para karyawan bergidik ngeri melihat Bos dan Asistennya yang terlihat mengerikan. Bahkan untuk berdekatan saja mereka sedikit ngeri.
"Voluptas, richmond virginia" Ujar Jack.
Marco mengangguk samar.
Kedua mulai memasuki mobil. Kali ini Jack memakai Range Rover miliknya. Tidak guna memakai mobil sportnya jika untuk perjalanan jauh.
Perjalanan kali ini lumayan memakan waktu. Dari New York ke Richmond memiliki jarak yang lumayan. Di perjalanan tidak ada satupun baik Marco dan Jack yang membuka suaranya. Keduanya diam dan termenung pada pikiran masing-masing.
Bahkan di tengah perjalanan Jack dan Marco saling merokok untuk menenangkan kepala mereka. Saat semua terasa sedikit lebih ringan, Jack membuka suara.
"That bitch. What am i going to do to her?" Geram Jack di sela-sela merokoknya.
Marco terkekeh pelan. Suara itu membuat Jack menoleh ke arahnya.
"Hah?" Sahut Jack.
Marco menggeleng dengan senyuman miring yang terlukis di bibirnya. "I've been waiting for this mate"
Jack kembali mengarahkan pandangannya pada aspal jalanan.
"Kill her" Sambung Marco.
"Kupikir dia hanyalah jalang biasa yang akan dengan mudah kusingkirkan hanya dengan jentikan jari" Ujar Jack.
Marco menoleh sejenak ke arah Jack. Lalu kembali fokus pada pandangannya di jalan.
"Kau tau?, selain salah satu wanita yang membuatmu trauma, dia juga wanita yang membunuh kedua orang tuaku" Ucap Marco.
Mata Jack membelalak, kemudian dia menatap Marco dengan tatapan terkejut.
"Wait...How?..." Jack bertanya, entah motif apa ia bertanya seperti itu.
Marco hanya tersenyum tipis sambil menghembuskan asap rokoknya.
"9 tahun yang lalu, sebelum aku bertemu denganmu" Sahut Marco.
"Saat kau masih dikelilingi oleh para Mafia bajingan itu?" Tebak Jack.
Marco mengangguk.
"9 tahun yang lalu adalah momen paling buruk sepanjang aku hidup. Orang tuaku di bunuh saat aku sedang berkuliah. Dan tepat aku pulang ke rumah, disana mayat kedua orang tuaku terbunuh dengan pisau masih menancap di perut ibuku dan ayahku. Dan saat itu juga tiba-tiba aku diculik, dan dihadapkan langsung oleh Bion. Disana Bion menjelaskan alasan kenap ayahku dibunuh atas perintahnya, namun pria itu hanya berkata bahwa kedua orang tuaku sudah tidak berguna lagi untuk organisasi" Ucap Marco.
Jack menggeram kesal. Namun ada sedikit penyesalan baginya karena dengan mudah membiarkan Bion Etern mati. Seharusnya ia menyiksa pria itu hingga titik darah penghabisan.
"Pria tua bodoh itu benar-benar bajingan yang suka membuat hidup orang lain menderita" Ujar Jack.
"Kau benar. Sejak saat itu aku dibuang oleh pria itu di tempat yang bahkan aku tidak tau pada awalnya. Dan saat itulah dewi keberuntungan berada di tanganku. Aku bertemu dengan seseorang bernama Jack Federico. Dia menyelamatkanku dari segala penderitaan yang aku alami. Memberikanku kesempatan hidup yang layak. Membuka pikiranku terhadap dunia luas. Dan saat itulah aku bersumpah untuk setia padamu hingga aku mati Jack. Sama seperti ayahku yang bersumpah untuk setia pada Bion" Lirih Marco.
KAMU SEDANG MEMBACA
JACK'S
RomanceWARNING!! This is an explicit story Jack Michael Federico story. Edelina menggosok-gosok dada bidang Jack yang masih di balut kemeja. "Kau sangat tampan master" Bisik Edelina. Sedari tadi Jack hanya menatap datar wanita penggoda itu sambil menyesap...