3. There Goes Her Punishment

16.2K 363 8
                                    


Sebuah Suzuki GSX R150 berhasil menjadi yang pertama melewati garis finish setelah balapan di sebuah sirkuit menghadapi 5 pembalap lainnya. Tepuk tangan dari beberapa penonton yang berdiri di pembatas jalan bergemuruh beserta dengan tepukan tangan.

"GO!!! EDELINA!!"

"Edelina MARRY ME!!!"

"I LOVE YOU EDELINA!!!!"

Teriakan supportive seperti tadi sudah sering Edelina dapatkan tiap ia memenangkan challenge bersama komplotan balapnya.

Edelina memberhentikan motornya di sebuah stand, cara Edelina membuka helm serta mengibas rambut menggunakan kepalanya, sudah cukup membuat detak jantung para kaum adam bergemuruh.

"Ck sejujurnya aku bosan melihatmu menang di tiap tantangan, buddy"

Edelina terkekeh. "Jangan seperti itu robert, gimme that!" Lina merebut paksa donat yang pria itu sedang makan. "Aku pun begitu"

Mereka saling memberi salam dengan kepalan tangan.

"So...... where's your zachy hm?" Tanya Robert.

Edelina mengambil duduk di sebuah ban besar. "Ayahku menyitanya" Terdengar hembusan napas pasrah di ucapannya.

Zachy adalah motor balap pertama yang dibelikan oleh kedua ayahnya untuk hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas, sejak dulu Edelina memang sangat suka menonton acara motor balap di tv bersama kedua ayahnya. Dari situlah ia mulai memiliki minat terhadap balap motor.

Robert menghentikan kegiatannya yang sedang memasang sebuah ban di motor kesayangannya. "It must've been bad to you right? kurasa mereka benar-benar ingin dirimu mengikuti kuliah, unlike us you know?" Ucapnya dengan lembut.

Edelina tersenyum hangat, ia tepuk bahu pria itu pelan. "Ooonh Robert, jangan pernah memvalidasi dirimu adalah orang yang rendah hanya karna kau tidak kuliah, kuliah hanyalah tempat untuk kita meningkatkan ilmu yang kita punya berdasarkan tujuan yang ingin kita capai"

"Kau sangat menyukai pekerjaanmu sekarang bukan? itu bagus! jarang sekali orang di luar sana yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keinginan mereka. So.... bersyukur itu sangat penting jika melihat kondisimu"

Robert Terkekeh. "Kau seperti ibuku saja"

"Kau tau? aku masih tidak percaya dapat memenangkan pertandingan dengan motor murahan itu"

"Kudengar kesombongan dan kepercayaan dirimu yang tinggi itu menurun dari ibumu, bukankah begitu Mrs. Knight?"

Edelina berdecak kesal. "Jangan memanggilku seperti itu!"

Lalu 5 pria yang masih mengenakan jaket balapnya datang menghampiri mereka berdua. Mereka bernama Steve, Andrew, Liam, Stewart, dan terakhir Nathan.

"Hey buddy, what are you guys doing here, just two—" Ucap Steve.

"Going out in garage?" Potong Liam.

"Shut up Liam!" Edelina berteriak jengah.

"Kalian benar-benar melupakan tentang salam pembuka" Decak Robert kesal.

"Hey Lina, that was a nice game!" Puji Stewart.

Nathan menjabat tangan Lina. "Kau memang sulit untuk dikalahkan sebagai seorang wanita"

Edelina terkekeh. "Aku sudah bosan mendengar pujian-pujian yang kalian lontarkan, sungguh"

"Well.....kami akan berhenti memujimu jika kau kalah Lina" Kata Andrew.

Edelina menaikkan kedua bahunya dengan memasang ekspresi sombong. "Well.. kalian tidak akan berhenti memujiku kalau begitu"

Mereka berenam mengeluarkan tawanya.

JACK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang