Edelina menopang dagunya dengan satu kepalan tangannya. Menilik betapa menariknya penampilan pria yang kini sedang bersiap-siap mengejar waktu."Any calls today sir?" Tanya Lina.
"Tidak. Kurasa minggu ini pekerjaan kita akan sedikit renggang. Asal kau jangan sampai lupa untuk menjadwalkan pertemuanku di luar jam kerja" Jawab Jack.
"Fine" Edelina bangun dari duduknya di tepi ranjang. Kemudian menghampiri pria itu.
Edelina mengalungkan tanganya di leher pria itu. Mencium wangi yang sangat maskulin di pagi hari. Tidak ada yang lebih baik dari ini.
"Guess we can be Lina & Jack again" Bisik Lina di depan wajah itu.
Jack terkekeh. Ia menarik tenguk Lina dan memberikannya ciuman dengan lumatan yang singkat.
"I have to go" Ucap Jack.
"Where? kupikir kau akan mengambil cutimu minggu ini. Apa ada pertemuan bisnis yang tidak aku ketahui?" Edelina menilik curiga.
Jack mengiyakan.
"Apa?" Edelina mengerutkan dahinya.
Jack mendekatkan mulutnya pada telinga Lina lalu membisikkan.
"Aku akan ke gereja hari ini. Ingin melakukan bisnis kepada tuhan, kau tau apa?. Aku akan menukar doa-doaku dengan imbalan suatu saat akan terjadi pernikahan antara Jack dengan Lina" Bisiknya.
Oh.
Pipi Edelina merah merona malu. Pria dingin dan cuek yang dulu sering ia umpat, kini menjadi penggoda yang ulung. Bahkan seorang Edelina yang terkenal tidak pernah kemakan oleh rayuan-rayuan pria lajang di sekitarnya.
"Berhenti menggodaku!" Ketusnya. Lina berusaha mengendalikan dirinya.
Jack tertawa pelan.
"Sebaiknya aku pergi. Kupikir sebentar lagi akan dimulai"
Lina bukan orang katolik yang religius jadi....
"Oke fine. Go away, may god blessings you"
Jack menunjukan senyuman menawannya dihadapan Edelina sekali lagi sebelum pria itu menghilang dari balik pintu lift tersebut.
"What a suprised" Gumam Edelina.
Edelina kembali duduk ke sofa dan menyalakan laptopnya. Tanyalah Edelina perihal kiat-kiat mencampuri urusan orang lain, karena itulah keahliannya. Dan korban selanjutnya adalah Jack.
Edelina penasaran apa yang dilakukan oleh Jack dengan kedua ayahnya akhir-akhir ini. Dan yang ia temukan adalah berkas-berkas biografi tentang seorang kriminal yang bahkan belum pernah ia dengar namanya dimanapun. Kecurigaannya semakin bertambah ketika tertulis nama Bion Etern disana, yang ia tau adalah Bion seorang pengusaha Minyak yang cukup terkenal dikalangan. Namun ia tersadar bahwa Etern Group tiba-tiba mengalami, kebangkrutan besar-besaran 7 tahun yang lalu sehingga nama Bion Etern kini seakan di telan bumi.
Lalu apa yang ingin mereka lakukan pada pria malang itu? Sepanjang ia menjalani kehidupan bersama keluarganya, ia tidak pernah mengalami konflik yang begitu serius baik diluar atau dalam.
Namun sepanjang ia menilik-nilik dokumen yang sudah ia foto, disana tertera bahwa Bion melakukan bisnis gelap. Edelina menerka-nerka pria itu adalah bandar narkoba atu senjata illegal. Setelah mengetahui fakta-fakta itu, Edelina bergidik ngeri dan menutup laptopnya.
Edelina mengusap wajahnya kasar....
Setelah stress memikirkan urusan Jack yang memang sudah seharusnya ia tidak perlu tau, Edelina memilih keluar penthouse untuk mencari pelampiasan seperti meminum segelas kopi di cafe yang nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
JACK'S
RomanceWARNING!! This is an explicit story Jack Michael Federico story. Edelina menggosok-gosok dada bidang Jack yang masih di balut kemeja. "Kau sangat tampan master" Bisik Edelina. Sedari tadi Jack hanya menatap datar wanita penggoda itu sambil menyesap...