30. Plans

5.1K 144 2
                                    


Jack terus memainkan pinggulnya tanpa ampun. Edelina yang pasrah di bawah kungkuhan pria itu kalah pada pesona yang dipancarkan oleh Jack. Tubuhnya tersentak-sentak kuat. Kedua erangan mereka saling memadu mengisi seluruh sudut ruangan yang dingin.

Peluh kian mengucur dari kedua tubuh insan yang sedang bergelut di atas ranjang itu. Tak pedulia seberapa banyak peluh yang menetes keluar, keduanya seakan tak mau berhenti.

"Fuck!" Jerit Edelina kala Jack membalik tubuh gadis itu.

Kini Edelina berada dalam posisi menungging, bola mata Jack kian menggelap kala pandangan yang disuguhkan terlalu nikmat untuk dilewati.

Dengan geram Jack menampar kedua bongkahan padat dan kenyal itu. "You so hot, Lina" Erang Jack.

"Fuck, yeah" Racau Edelina.

Jack menyeringai, kini ia memposisikan mulutnya dekat dengan kewanitaan Edelina yang barusan terkocok-kocok oleh benda perkasa milik Jack.

"It's already wet innit?" Goda Jack seraya mengusap klitoris Edelina dengan satu jarinya.

Edelina mendesah serta meracau frustasi. "Fuck Jack, just fuck me!. Hard!"

PLAK.

Tamparan mendadak berhasil mendarat di bokon Edelina.

"Patient baby girl, you'll get it if you being good girl" Desis Jack di telinga Edelina.

Kini Jack kembali di posisi setengah berlutunya. Pertama ia menggoda klitoris Edelina dengan kepala penisnya yang sudah terlumuri oleh cairan pre-cum. Dan tanpa menunggu lama lagi, Jack menusuk liang kewanitaan Edelina dengan kuat hingga kejantanannya tenggelam habis di liang kenikmatan milik Lina.

"Baby girl. Fuck you're so tight" Jack menggoyangkan pinggulnya dengan pelan dan lembut.

Jack tidak bermaksud menggoda atau bermain-main. Pria itu hanya ingin merasakan lebih lama dari kenikmatan yang Edelina berikan. Tak hentinya Jack meracau dan mendesah pelan. Tangannya juga tak berhenti memainkan kedua bongkahan padat kenyal milik gadis itu.

"Fuck" Jack menggeram.

PLAK.

Kini tamparan kembali mendarat di bokong indah Edelina. Memberikan isyarat pada gadis itu bahwa ia akan memulai permainannya.

Dan benar saja.

"OOOHH FUCK!! JACK!" Jerit desah Edelina mengaung di seluruh kamar.

Jack mulai bermain dengan gila dan tanpa perasaan. Seperti gaya seks yang biasa ia lakukan pada biasanya.

Racauan dan desahan semakin beradu. Kala kedua insan semakin bergelut satu sama lain. Saling memuja tubuh mereka satu sama lain. Menggerayai tubuh mereka satu sama lain.

Hingga permianan Jack berakhir dalam posisi miring dimana ia memukul-mukul vagina Edelina dengan kejantanannya. Dan Jack berhasil mencapai pelepasannya setelah bermain dengan cukup lama dan puas bersama gadis itu.

Seperti pada umumnya, napas keduanya memburu setelah menyelesaikan permainan seks yang panas dan bergairah. Keduanya saling menatap seolah mereka berbicara satu sama lain. Hingga tangan Jack kini mengelus pipi Edelina yang merah merona entah apa sebabnya.

"Edelina..." Ucap Jack dengan suara serak seksinya.

Edelina hanya mengangkat alis sebagai jawaban.

Jack tersenyum. "Kau selalu cantik"

Mata Edelina membelalak. "Thanks..... i guess" Jawabnya sambil menggedikan sebelah bahunya.

Jack tersenyum dan mendaratkan sebuah kecupan di dahi gadis itu. Entah betapa brengseknya ia, setelah memperlakukan Edelina dengan cukup buruk, ia masih berani memgutarakan.....

JACK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang