Pagi hari di masion mewah milik keluarga Kim, sudah tertata rapi piring-pring yang berisikan makanan yang sangat bergizi dan yang pasti membuat mata ingin segera memakannyaKim jisoo, sudah duduk dimeja makan selama sepuluh menit,dia menunggu adik-adiknya untuk sarapan pagi,seperti biasa Jisoo sibuk dengan hpnya karna Irene,sekretaris pribadinya selalu menghubunginya,takut takut Jisoo belum bangun atau ada saja jadwal-jadwal meeting yang harus dia temuinya,atau ada beberapa klien yang bertanya tentang pekerjaan,padahal dia sudah punya sekretaris,namun tetap saja ia masih kewalahan
Terdengar langkah sepatu memecahkan keheningan di ruang makan,Jisoo langsung menaruh handphonenya dan memberikan senyuman hangat kepada adiknya,Kim Jennie
"selamat pagi jendeuk" sapa Jisoo dengan senyum yang hangat
Jennie masih kalut dengan emosinya dengan Jisoo,dia masih tidak terima dengan sikap Jisoo yang membuat hubungannya dengan Kai kekasihnya itu renggang
Jennie tak menjawab ucapan Jisoo,ia langsung duduk,dan diam,mereka masih menunggu 2 kurcaci lainnya
Jisoo tau Jennie marah kepadanya,tapi Jisoo mengganggap semua ini demi kebaikan adiknya,dia lebih baik di didiami Jennie daripada harus melihat adiknya menangis,dan yang pasti Jisoo punya alasan yang pasti kenapa ia melakukan hal ini kepda Jennie
Tak berselang lama Chaeyoung dan Lisa datang,sepertinya ini akan menjadi sarapan yang kurang baik,melihat wajah ke tiga adiknya tidak ada senyumnya sama sekali,pasti meraka kecewa dengan dirinya
"selamat pagi Chimpunk,Nalalisa" jisoo tetap menyapa ,walaupun tidak ada respon sama sekali dari adik-adiknya
Sesi sarapan pun dimulai,nampak Jennie yang tak nafsu dengan makannanya
"kau kenapa Jennie-yaa?" tanya Jisoo
Jennie langsung bangkit dan menyambar jas putihnya,baru satu langkah Jisoo mencekal tangannya
"kau belum sarapan sama sekali Jen,makan dulu ,kau itu dokter kau tau kan pentingnya sarapan sebelum memulai aktifitas" ucap Jisoo
"bisakah kau lepas tanganmu,dan jangan menceramahiku,aku tau yang terbaik untuk diriku" jawab jennie,lalu meyentak tangan Jisoo ,Jennie pergi begitu saja
Jisoo membuang nafasnya kasar,lalu ia melihat Chaeyoung dan Lisa yang tampaknya tak terganggu dengan hal yang barusan terjadi,mereka asyik dengan makananya masing-masing
" Chaeyoung,Lisa bagaimana dengan skripsi kalian,apakah sudah di..." belum sempat Jisoo bicara,lisa langsung mengajak Chaeyong untuk pergi
"yakk Chaeyoung,kita terlambat,ayoo kita harus cepat-cepat ke kampus" ucap Lisa,tanpa persetujuan Chaeyoung ,Lisa langsung menarik tangan kakaknya itu
"hei Eonnie sedang bertanya ba...."
Lisa dan Chaeyong tak menggubris apa yang Jisoo katakan,tinggal dia sendiri di meja makan,Jisoo tau mengapa sikap adik-adiknya seperti itu, beberapa maid yang sedari tadi berdiri tak jauh dari meja makan juga merasa prihatin dengan nona besarnya itu
*******
"apa mereka mendiamimu?" tanya Irene, setelah menegak es kopi kesukaanya
"mmm"
Mereka berdua habis bertemu dengan klien mereka disalah satu restoran ternama,sehabis itu mereka mampir dikedai kopi yang biasa mereka datangi,tempatnya tak begitu mewah namun kita bisa melihat pemandangan diluar karna terbuat dari kaca yang tembus pandang
Cuaca hari ini bahkan sepertinya mewakili perasaan Jisoo,mendung namun tak hujan
"kalau ingin menangis,menangislah Ji,kau juga manusia,jangan sok kuat" kata Irene
KAMU SEDANG MEMBACA
I wuf u...Eonnie
FanfictionDarah lebih kental dari pada air. Apakah mereka bisa memperbaiki rumitnya menjadi dewasa?