PlakkkkJisoo menampar Lisa dengan tatapan datar namun penuh dengan kekecewaan.
"Ji—" Belum sempat Irene selesai memanggilnya.
Plakkkk
Tamparan ke dua kali yang di terima oleh Lisa.
"Apa yang kau lakukan?" Chaeyoung menarik Lisa agar berdiri di belakangnya. Berniat untuk melindungi kembaranny agar tidak di tampar lagi oleh Jisoo.
" Minggir"
Satu kata yang pelan namun membuat orang yang mendengarnya akan merasa takut , apalagi tatapan mata Jisoo yang begitu sayu namun tajam saat melihat Lisa.
"Tidak . Cukup . Jangan sakiti adik ku!" Bela Chaeyoung.
"Dia juga adikku jika kau lupa" Masih dengan nada yang pelan .
Lisa hanya diam dan menatap acuh ke bawah. Ada perasaan takut namun dia ingin melawan juga.
"Ji tenang lah. Kita duduk dulu" Irene memegang bahu Jisoo, mencoba menenangkan bos sekaligus sahabatnya.
"Tenang? Katakan padaku bagaimana caranya untuk tenang. Kau lihat dia ——" Jisoo tercekat dalam ucapannya . Menahan marah dan kecewa terhadap Lisa.
"Aku mohon , Jennie sedang sakit . Kita juga harus memikirkan itu bukan?"
"Kau ingin menjadi apa Lisa . Siapa yang mengajarimu seperti itu! Tidak cukup kau menyakiti Eonnie karena kau menari la—-hikss hiks" Jisoo tidak sanggup menyelesaikan kata-katanya.
"Aku ingin jadi aku . Menari adalah mimpiku jadi aku akan memperjuangkan itu .dan mengenai Tato ini , jangan berlebihan . Bukankah Appa juga menato badannya . "
Jisoo terkekeh geli saat mendengar penjelasan dari Lisa . Bahkan Lisa tidak merasa bersalah sama sekali .
"Kau bukan Lisa ku " Jisoo mendekat mearah Lisa . Memegang kedua bahunya dengan kasar. " Dimana kau sembuyikan Lisa ku !" Dengan suara yang kali ini keras , Jisoo mengoyangkan badan Lisa.
Irene dan Chaeyoung berusaha melepaskan pegangan tangan Jisoo yang terus mondorong Lisa.
"Jisoo . Tenanglah , kumohon"
"Yak ! Lepaskan kau menyakiti adikku !
******
"Sepertinya ini akan berjalan baik. Tapi jika tidak sesuai rencana aku sudah punya kartu As nya"
"Apakah Nona Jisoo memiliki aib?"
"Tidak . Kartu As nya adalah adik-adiknya " Tuan Lee merasa menang.
Dia tengah duduk di pinggir balcon sebuah gedung tinggi bersama Lee seung Gi .
"Apa dia begitu mencintai adik-adiknya?"
"Bukankah akan lebih seru jika kau melihatnya sendiri." Tuan Lee mengangkat alisnya , Bersmirk licik .
*****
"Emmmmhhhh"
Jennie yang mulai terusik dengan suara berisik akhirnya terbangun . Saat membuka matanya dia sedikit terkejut melihat apabyang sedang terjadi." Lepaskan Irene Eonnie dia bukan Lisa ku!! Kau siapa ! Kembalikan Lisa ku!"
Lisa hanya bisa menangis tanpa bisa menjawab pertanyaan dari Jisoo. Melihat Jisoo menangis seperti ini membuatnya sakit apalagi ini karena nya.
"Jisoo Eonni tolong lepas ! Kau bisa melukai Lisa" Chaeyoung terus memohon kepada Jisoo yang terus menggoyangkan badan Lisa dengan kasar.
"Melukai?! Aku melukainya ? Bahkan jika aku harus bertaruh nyawa hanya untuk melindunginya . Aku akan lakukan! Aku berikan nyawa ku untuk Lisa ku!"Jisoo berteriak ke wajah Chaeyoung.
Chaeyoung tertegun mendengar itu dari Jisoo .
Jisoo melepaskan tangannya dari kedua bahu Lisa . Menatap Lisa dengan tatapan yang datar.
"Lihat Eonnie"
"Lihat Eonnie Lisa" Jisoo menyuruh Lisa untuk menurutinya.
Dengan keberanaian Lisa menatap Jisoo .
Jisoo menangis , rasanya sangat sakit saat harus menahan sesak yang begitu menyakitkan baginya. Merasa kecewa dengan apa yang sudah Lisa perbuat.
"Hikssss Kembalikan Lisa ku Hikssss"
Jisoo menangis lalu memukul dada Lisa . Lisa hanya terdiam menerima pukulan yang menurutnya tidak sakit sama sekali.
Jisoo membawa Lisa kedalam pelukkannya. Menangis dan menangis yang Jisoo lakukan.
Jennie yang belum tau apa yang sudah terjadi juga ikut merasa sedih saat mendengar Jisoo menangis seperti itu.
Irene hanya menghela nafas kasar. Chaeyoung juga ikut terdiam.
Keadaan menjadi canggung . Hanya suara tangisan Jisoo yang menggema.
"Arggghhhhh"
Tiba-tiba saja dada Jisoo terasa begitu nyeri dan sakit .
"Arghhhh"
Jisoo terduduk lemas sambil memukuli dadanya yang begitu sesak dan nyeri.
"Jisoo ada apa?" Irene yang panik saat Jisoo mulai memukul dada kirinya lagi.
Lisa langsung menahan tangan Jisoo saat ingin kembali memukul dirinya lagi. "Jisoo Eonnie gwenchana?" Pertanyaan bodoh Lisa.
Chaeyoung berlari keluar ruangan meminta pertolongan.
Jennie yang juga terkejut langsung bangun . "Apa yang terjadi?" Tanya Jennie
"Jen. Kau sudah bangun . Maaf Eonn—-" Belum sempat melanjutkan kalimatnya Irene sudah dipotong oleh Jenni.
"Sebenarnya Apa yang terjadi Irene Eonnie?"
Brukkk
Jisoo!
Eonnie!
Jisoonie!
To be continue
Jakarta, 06- September -2023
KAMU SEDANG MEMBACA
I wuf u...Eonnie
FanfictionDarah lebih kental dari pada air. Apakah mereka bisa memperbaiki rumitnya menjadi dewasa?