Hai✋🏻Jangan Lupa follow dan vote ya!🥰
Happy Reading!🥰
Chaeyoung terbangun di tengah malam. Melihat ruangan yang masih terang Chaeyoung bangun dari sofa lalu merilekskan badannya yang pegal setelah tertidur dengan posisi duduk.
Terlihat Lisa yang sudah tertidur di pelukkan Jennie, membuat perasaan Chaeyoung tenang . Lalu berganti melihat ranjang Jisoo dia berjalan mendekat.
Tampak Jisoo yang sudah tertidur pulas . Terdengar dengkuran halus disana.
Rasa bersalahnya semakin besar saat Jennie yang sudah memberi tahu kondisi kesehatan Jisoo yang jauh dari kata baik dan juga sesuatu yang tidak pernah dia tau bahwa Jisoo mempunyai alasan kenapa dia begitu melarang Lisa untuk menari lagi.
"Karna mu aku kehilangan mimpiku hiksss . Tidak cukup Jennie Eonnie dan aku yang kehilangan mikpi kami ! Kau juga akan membuat Lisa untuk mengubur impiannya juga?! Kau— yang terburuk hiks."
"'Kali ini aku tidak tinggal diam. Aku orang paling depan yang akan mewujudkan impian Lisa. Dan jangan harap kau bisa merusak nya. Langkahi dulu mayatku.''
Semakin dipeluk rasa bersalah saat Chaeyoung mengingat ucapan yang di lontarkan kepada Jisoo waktu itu. Jujur. Setelah mengatakannya Chaeyoung juga merasa bersalah karena Jisoo pasti terluka sangat dalam.
Chaeyoung berjalan lebih dekat ke arah Jisoo. Menikmati wajak kakaknya yang tidak terganggu sama sekali . Wajahnya yang pucat tidak menghilangkan kecantikkannya.
Tangan kanan Chaeyoung terulur membelai wajah Jisoo . Sudah lama dia tidak sedekat ini dengan Jisoo.
Tiba-tiba saja air matanya turun saat teringat kembali penjelasan Jennie mengenai penyakit Jisoo.
"Eonnie tidak akan pergi seperti Appa kan?"
***
Jisoo mulai terusik dari tidurya . Saat dia menoleh ke samping ada Chaeyoung yang sedang tertidur di sampingnya dengan tangannya yang menjadi bantal.
Tangan Jisoo terangkat mengelus surai rambut blonde Chaeyoung . Bibir Jisoo terangkat keatas merasa senang bisa sedekat ini dengan adiknya.
"Pasti setelah bangun dia akan merasa pegal."
Sudut matanya melihat bunga matahari yang Lisa bawakaan ada di meja sampingnya. Dia menjadi merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I wuf u...Eonnie
FanfictionDarah lebih kental dari pada air. Apakah mereka bisa memperbaiki rumitnya menjadi dewasa?