Jisoo berjalan di taman bunga yang penuh dengan berbagai macam bunga.
Hanya ada dia sendiri di tempat ini,Jisoo bisa merasakan hembusan angin yang menerpa kulitnya.Begitu menenangkan.
"Jisooniee!" Teriakan samar-samar itu membuat Jisoo mencari dari mana asal suara itu.
"Jisoonie!"
Jisoo yang terus mencari asal suara itu semakin dilanda bingung karena tak kunjung menemuknnya.Terus berjalan sampai dia melihat cahaya kecil di depannya.
"Jisoonie!"
Suara itu datang lagi.Menoleh kebelakang taman bunga yang membuatnya tenang hingga Jisoo sempat berfikir untuk tetap menetap namun entah kenapa suara teriakan samar itu membuat Jisoo bergerak mendekati cahaya kecil yang ada di depannya. Jisoo masuk terbawa oleh cahaya kecil iti.
"Mmhhhh"
"Jisoonie!" Lisa yang memang selalu ada 24/7 di samping Jisoo langsung kaget saat Jisoo mulai menggerakan tangannya.
Dengan gerakan cepat Lisa menekan tombol untuk memanggil dokter.
"Lisa ada apa? "Tanya Chaeyoung yang masih mengumpulkan nyawanya. Sekarang pukul 8 pagi,Chaeyoung yang baru tertidur di jam 6 karena sibuk dengan skripsinya harus terbangun karena teriakan Lisa.
"Jisoo Eonnie sadar"
Ini sudah hari ke 3 setelah penusukan yang terjadi pada Jisoo,syukurlah Jisoo sudah sadar walaupun membutuhkan waktu 3 hari.
Kreekkk
Tak membutuhkan waktu lama Jennie selaku dokter yang menangani Jisoo langsung memeriksa Jisoo tak lupa dia datang bersama perawat.
"Eonnie kau dengar suaraku"
Jisoo mulai membuka matanya secara perlahan.
Jisoo yang masih tidak bisa menjawab karena selang Ventilattor itu masih menjejal mulutnya.Tangan Jisoo bergerak untuk menarik selang itu langsung di tahan oleh Jennie.
"Eonnie masih membutuhkannya"
Jisoo tidak banyak bicara,entah dia merasakn tubuhnya benar-benar remuk,dan juga dia merasakn nyeri yang sangat di bagian dada kirinya,yang perlu kalian ingat ,Jennie melakukan kompresi dada Jisoo dengan tenaga yang kuat waktu itu,berdoa saja jika tulang rusuknya tidak retak.
*****
Selang Ventilator sudah terlepas .Akhirnya Jisoo bisa bernafas dengan bebas.
Saat ini Jisoo sudah sadar sepenuhnya namun belum bisa bergerak bebas.
"Awshh" Jisoo merasa nyeri pada bagin dada kirinya saat dia baru terbangun dari tidurnya setelah sadar 4 jam yang lalu.
Lisa dengan sigap menenangkan Jisoo.
"Tahan ya Eonnie,Lisa akan usap agar sakitnya hilang" Jennie sudah menjelaskan perihal dia melakukan kompresi dada pada Jisoo,Makanya mereka tau pasti saat Jisoo sadar pasti akan merasa kesakitan seperti sekarang.
Sebenernya Jisoo ingin sekali memeluk adiknya.Tapi untuk bernafas saja dia masih merasa sakit.
Kreekkkk
"Syukurlah putri tidur sudah kembali membuka matanya" Irene yang langsung bergegas ke rumah sakit setelah mendapat kabar kalau Jisoo sudah sadar.
"Kenapa lama sekali tidurnya,kau sengaja ya.ingin bebas dari pekerjaan"
Jisoo hanya membalas dengan senyuman saja.Irenne memang selalu saja bisa membuatnya tertawa.
"Irene Eonnie jangan ganggu Jisoonie ku"Lisa tidak terima kakaknya diledek.
"Aigooo,sudah membayar bodyguard pula" Irene yang tak mau kalah.Lisa hanya memutar matanya.
"Chaeyoung dimana?" Tanya Irene ,karena tak melihatnya,kalau Jennie dia sudah bertemu di depan lobby tadi.
"Chaeyoung Eonnie ada bimbingan mendadak,jadi harus pergi"Jawab Lisa to the point
'Apa bimbingan itu lebih penting dari pada aku ,chaeyoung'.
*******
Chaeyoung tidak bisa fokus hari ini,Dia ingin cepat-cepat selesai dan melihat Jisoo.Namun dia juga harus menyelesaikn bimbingan akhirny hari ini.
"Ada yang membuatmu terganggu,Chaeyoung?"
"Tidak,Aku baik,hanya sedikit lelah"
"Wajar,kau ini mahasiswa akhir yang sebentar lagi sidang,fokus" Ucap Dosen Pembimbing.
Chaeyoung membalas dengan mengaggguk.
"Kenapa perasaanku tidak tenang akhir-akhir ini jika selalu jauh dari Jisoo Eonnie"
🥀✨🌻
To be continue.
Jakarta ,30-Agustus-2023
Jangan lupa votenya!🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
