Bertahan?

1.9K 172 2
                                    




Jam makan siang biasanya Jisoo hanya akan menghabiskan waktunya di ruangan,namun hari ini Irene mengajaknya keluar,katanya restoran seberang kantor mereka baru grand opening hari ini.

Irene dan Jisoo sudah berada di lobby ,sesekali Jisoo membalas sapaan karyawan yang hendak ingin keluar untuk makan juga.

"Aku akan membeli rujak di sana,kamu nyebrang duluan Ji, restaurant nya  ada si samping kfc ,kamu tahukan?" Irene memang maniak dengan rujak,itu seperti sesajen yang wajib untuknya.

Jisoo hanya menurut ,dia berjalan ketempat penyebrangan,lampu hijau,Jisoo mulai menyebrang bersamaan dengan beberapa karyawannya.

Jleb!

Jisoo menabrak seseorang ." Maaf" Merasakan perutnya perih ,dia mulai memegang perut bagian kirinya.

"D—-arah"

Orang bertudung hitam itu langsung pergi meninggalkan Jisoo,seperti tidak terjadi apapun.

Jisoo ambruk badannya lemas,seketika orang di sekitar panik lalu menghampiri Jisoo yang masih sadar sambil menahan sakit.

"Astaga Nona Jisoo panggil ambulan!" Teriak salah satu karyawan Jisoo yang ada di snaa .

Irene yang masih menunggu rujaknya di buat heran melihat keramaian disana .
"
"Ada apa ,kenapa ramai sekali" dalam hati Irene

"Irene!! Nona Jisoo!! Dia ....dia sepertinya berdarah!!" Salah satu karyawan yang memang melihat Irene lalu menghampirinya.

"Apa maksudmu berdarah!"

"Disana!! Nona Jisoo!!"

"Apa!!" Irene berlari menghampiri kerumunan.


*****

Lisa dan chaeyoung berlari di koridor rumah sakit,meraka sama-sama panik,khawatir.

Sampai depan UGD mereka melihat Irene yang tengah duduk sambil menangis.

Lisa yang  melihat bekas darah yang ada dibaju Irene seketika langsung diam membeku.

"Jisoonie" ucap lirih Lisa dengan air mata yang tidak bisa di tahan untuk keluar.

"Lisa,Chaeyoung" Irene memeluk keduanya yang sama-sama khawatir,Chaeyoung hanya diam dan tidak bereaksi apapun bahkan tidak mengeluarkan air mata sama sekali.

"Jennie pasti akan menyelamatkan Jisoo" Irene tidak boleh  lemah,dia juga harus menguatkan si kembar.

"Jisoonie ....hiks hiks"

******

Bagaimana perasaan kalian melihat orang yang kalian kenal bahkan keluarga kalian dalam keadaan terluka ,bahkan Jennie tidak bisa menjelaskan perasaannya sekarang.

"Dokter pasien kehilangan banyak darah,luka tusuknya terlalu dalam,Dok tekanan darahnya juga menurun Dok—"

"Diam!" Jennie membentak perawat yang membantunya saat ini,saat ini dia panik bukan main,sempat bingung ap yang harus dilakukan namun Jennie kembali sadar dan langsung melakukan tindakan.

"Siapkan ruang operasi sekarang juga!"

"Baik Dok" 

Jennie memandangi wajah pucat Jisoo yang sudah menutup matanya saat keluar dari ambulance tadi.

"Tolong jangan tinggalkan kami "

****

Jennie kelur dari UGD bersiap akan melakukan operasi terhadap Jisoo.

"Jennie Eonnie!" Lisa berlari memeluk Jennie

"Kalian disini "

"Bagaiman keadaan Jisoo,Jen" Irene menghapiri Jennie.

"Aku akan melakukan operasi,kalian tenang saja ,semua akan baik-baik saja"  Padahal Jennie juga ragu mengatakan itu,tapi bagaimana mungkin dia jujur ,dia tidak ingin membuat khawatik adik kembarnya dan Irene.

"Hiksss....Jisoonie pasti selamatkan Jennie Eonni"

"Lisa-yaa, dengarkan Eonnie,semua akan baik-baik saja,Jisoo Eonbie pasti selamat,Eonnie sendiri yang akan menyelamatkannya" Jennie mengahapus air mata Lisa,meyakinkan Lisa bahwa apa yang dia katakan adalah kebenaran.

"Chaeyoung,sini sayang,kamu pasti juga syok" Jenni menggapai Chaeyong memluk kedua adiknya.

"Jisoo lihat,adik-adikmu menagisimu,meraka semua menyayangimu,bertahanlah Ji" Dalam hati Irene mengatakan dengan penuh sesak.



*****

Jennie sudah siap dengan pakaian operasi di bantu beberapa dokter dan perawat .

Operasi sudah berjalan 20 menit yang lalu,Jenni yang fokus di kagetkan dengan teriakan Dokter Anestesi.

Tiiitttttttttttttttttt

"Dok!! Pasien mengalami henti jantung!"

"Andwee!"

Jennie mulai mengkompresi dada Jisoo.

"Tolong bertahan" Jennie mengucapkan dalam hati,peluh keringat membasahi wajahnya.

Jennie terus malakukan Kompresi dada,namun sepertinya tidak mendapat hasil ,gambar garis lurus di monitor masih lurus berdenging dengan jelas.

Titttttttttttttttttt

Tidak,ini tidak bisa,Jennie bisa gila.

"Tolong...aku tidak ingin kehilangan mu....Jisoo Eonnie" dalam hati Jennie mengatakan,setelah sekian lama Jennie menyebut Jisoo dengan embel-embel Eonnie.

"Dokter ,berhenti,kau bisa menyakitinya, sebutkan waktu kemati..."

"Diam!! Dia tidak boleh mati!! dia tidak boleh mati,Dia kakaku yang paling kuat" Jennie akhir berteriak ,membuat seluruh dokter bahkan perawat yang ada disana merasa iba.






To be continue.

Besok senin,makanya aku berbaik hati ,barangkali denga triplle Up mood kalian baik☺️maaf di ingetin kalau besok SENIN😂🙏🤪

Ohiya.enaknya dreescode ngelayat apa ya?🥹

Jangan lupa follow,vote dan Comment.🥰

I wuf u...EonnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang