Four

562 70 2
                                    

"Permisi?" masih dalam keterkejutannya, Peter mencoba berkomunikasi dengan pemuda itu. Ada sedikit keraguan dalam dirinya, namun melihat kedua temannya yang sudah lemas begitu, ia tidak punya pilihan lain.

Semoga dia pria baik-baik.

"Begini, hmmm.... Sebenarnya kami ini pendaki yang tersesat, dan salah satu dari kami juga sedang terluka. Jika diizinkan, kami ingin beristirahat di teras rumah anda. Hanya sampai pagi datang." Terang Peter. Pria itu tampak menyunggingkan bibir kemerahannya lagi, menatap ramah ke arah mereka sebelum menjawab, "Kenapa harus di teras? Kalian bisa istirahat didalam. Lagipula, luka temanmu itu tampaknya cukup parah. Aku bisa mengobatinya."

Raut ketiga pemuda itu tampak sumringah, "Terimakasih tuan." seru mereka serempak. Sang pemilik segera mempersilahkan ketiganya untuk duduk terlebih dulu di ruang tamu sementara ia mengambil perlengkapan kesehatan untuk mengobati kaki Jackson.

"Omong-omong, namaku Hendrick dan sepertinya usia kita tidak jauh berbeda, jadi jangan terlalu formal begitu. Santai saja disini." ujar Hendrick memperkenalkan diri sementara tangannya sibuk membalut kaki Jackson dengan kain kasa.

"Oh.... Iya, baiklah. Aku Peter, yang sedang kau obati itu Jackson, dan disebelahku ini Andy." lalu dimulailah sesi perkenalan diri diantara mereka.

Berbanding terbalik dengan yang Peter pikirkan sejak awal, sosok Hendrick rupanya hanya seorang pemuda tampan yang baik dan ramah. Ia sempat terkecoh dengan penampilannya yang misterius. Yahhh meski sebenarnya dia juga masih penasaran, kenapa Hendrick bisa tinggal di rumah seperti ini.

"Nah, sudah selesai. Pergelangan kakimu nampaknya sedikit retak, jadi untuk beberapa waktu, Kau tidak boleh banyak berjalan dan berlari." Jackson mengangguk, menanggapi penjelasan dari Hendrick.

"Aku sudah menyiapkan kamar kalian di atas. Silahkan taruh barang-barang kalian, kemudian turun lagi kesini. Aku akan menyiapkan makanan. Kalian pasti belum makan kan?" dengan serempak ketiganya menggeleng. Sejujurnya merasa tidak enak, sudah menumpang tidur, kini ditambah menumpang makan pula, namun perut mereka tidak bisa di ajak gengsi. Jadi mumpung di tawari, why not?

"Terimakasih sebelumnya." Peter mewakili mereka bertiga.

"Tidak perlu sungkan, lagipula aku pun cukup senang kalian datang. Setidaknya aku jadi tidak kesepian."

"Kalau begitu kami ke atas dulu. Jackson, sebaiknya kau tunggu disini. Biar aku dan Peter yang bawakan tas mu." Andy mengambil carrier biru milik Jackson di samping tempat duduknya.

"Ya, baiklah." sepeninggal Peter dan Andy, Pandangan Jackson menelusuri setiap sudut rumah itu. Tidak seperti luarannya yang terkesan kotor dan tak terawat, ruangan di dalam rumah ini bisa dibilang cukup rapi dan bersih. Terlebih interiornya yang klasik, membuat siapapun yang masuk kesana serasa tengah berada di abad ke 18. Cukup menarik bagi Jackson yang notabene juga seorang kolektor barang-barang antik.

Puas setelah melihat isi ruangan, kini pemuda itu tampak memperhatikan Hendrick yang tengah memasak. Penasaran, ia pun bertanya, "Apa yang sedang kau buat? Aromanya cukup wangi."

Hendrick yang mendengar itu, menghentikan kegiatannya memotong tomat, "Solyanka. Kau tahu? Sup daging dari Rusia."

"Ohhh.... Aku baru kali ini mendengarnya. Sepertinya lezat."

"Aku yakin kalian akan suka."

"Tak sabar untuk segera ku coba."










REVENGE'S house (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang