Hendrick telah tergeletak. Kepalanya kini bermandikan cairan merah kental yang turut menodai jasad Valerie dan kedua pemuda yang kian terlihat tak berdaya. Ia telah pergi, melepas semua keputusasaan yang telah membelenggu dirinya selama ini. sosok Valerie berlutut di sampingnya, air mata kembali keluar, ia menangis tersedu-sedu, "Aku tak pernah menginginkan hal ini terjadi padamu. Maafkan aku."
"Kau tak salah Valerie, untuk apa meminta maaf? Dia yang membuat keputusannya sendiri." Peter mencoba berdiri mendekat ke sosok gadis itu.
"Ku rasa aku harus pergi sekarang. Tak ada yang bisa kulakukan lagi disini."
"Secepat itu?" kenapa Peter merasa tak rela? Katakanlah ia sudah gila sebab menyukai sesosok hantu. Ya, Peter tak bisa lagi mengelak jika dia kini mulai jatuh hati pada Valerie.
"Kenapa? Kau mulai menyukaiku?"
"Bagaimana jika aku mengatakan iya?"
Valerie tertegun, sejujurnya ia senang, perasaannya dulu kini berbalas. Namun kenapa baru sekarang? "Sayangnya semua suda terlambat, Peter. Kau pun tahu itu kan?"
Peter tersenyum miris, "Kalau begitu, untuk pertemuan terakhir ini, giliran aku yang meminta sesuatu padamu."
"Tak ada yang bisa ku berikan untukmu. Kau ingin meminta apa?"
Peter tak segera menjawab, ia justru kian mendekatkan wajahnya pada Valerie. Jarak mereka mulai terkikis, bibir keduanya kini bertemu meski tak dapat saling bersentuhan. Valerie terkejut dalam beberapa saat, namun ia akhirnya turut larut dalam perasaan itu. Mereka memejamkan mata, membiarkannya sesaat. Air mata pun kembali lolos membanjiri pipi keduanya.
Aku harus pergi. Terimakasih sudah berusaha untuk menolongku. Entah di masa lalu, maupun saat ini.
Aku akan merindukanmu, Val.
Perlahan, sosok Valerie mulai mengabur, menghilang menjauhi pandangan. Ia pun turut pergi. Peter duduk berlutut, membiarkan bahunya yang terluka terus mengeluarkan darah.
Tak lama, segerombolan orang berseragam datang mendobrak pintu gudang. Tampak Jackson juga ada disana, ia segera mendekati Peter dan Andy, "Maaf aku terlambat." pandangannya kini beralih pada tubuh tak bernyawa Hendrick, ia membelalak, "Dia... " Peter hanya mengangguk, membenarkan apa yang hendak Jackson ucapkan.
Petugas kesehatan turut datang, mereka mengobati luka Andy lebih dulu sebab kondisinya kian kritis, beruntung dia masih bisa di selamatkan meski harus di rawat beberapa hari di rumah sakit. Begitu juga dengan Peter.
Jasad-jasad yang ada di sana segera di otopsi untuk menambah keterangan lebih lanjut, meski sang tersangka kini sudah tewas. Setelah itu mereka akan di kembalikan kepada pihak keluarga, termasuk jenazah Valerie dan Hendrick.
Orang tua mereka tentu terkejut dan tak menyangka jika kedua anaknya mengalami nasib tragis seperti ini. Termasuk sang ibu yang bahkan sempat tak sadarkan diri. Ia tak percaya putranya, Hendrick yang menghilang bertahun-tahun lamanya harus pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Semua telah kembali seperti sebelumnya. Meski harus meninggalkan jejak duka yang begitu dalam di hati ketiga pemuda.
Dendam masa lalu, membawa mereka pada sebuah trauma baru.
Tak ada yang memiliki akhir bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE'S house (End)
Mystery / ThrillerKarena tersesat saat kembali dari pendakian, Peter, Jackson, dan Andy justru menemukan sebuah rumah di tengah hutan. "Selamat datang!" Rank: #7 in suspense // 28 Feb 2022 #4 in haunted // 7 Mar 2022 #7 in house // 14 Mar 2022 #6 in house // 15 Mar...