5 tahun lalu...
Gemuruh suara guntur beradu dengan derasnya air hujan sore itu. Normalnya, orang-orang akan segera melajukan kaki mereka untuk menuju tempat yang lebih teduh. Atau mungkin mengibarkan payung dan mengenakan jas hujan bila beberapa diantaranya memiliki prinsip "sedia payung sebelum hujan."
Namun bagi seorang gadis yang kini tengah berdiri di tepian atap sekolah, hujan bukanlah seberapa. Baginya, mengakhiri penderitaan yang dia peroleh selama ini jauh lebih menenangkan ketimbang mendengar gemericik air hujan di balik jendela kamar rumahnya. Persetan dengan rumah, dia bahkan tak memiliki tujuan sekarang. Sejenak kepalanya ia longokkan ke bawah, memandangi beberapa murid yang tengah menunggu orang tua mereka datang menjemput. Air matanya yang telah bercampur hujan kembali menetes, "Sialan. Harusnya aku juga mendapatkan hal yang serupa."
Berbalik, ia kini memandang ke langit. Ribuan air itu menetes menimpa wajah pucatnya yang membiru di sebagian sisi. Ia menarik nafasnya panjang. Tekadnya sudah kuat, ia akan mengakhiri semuanya sore ini.
"Valerie!" tindakan gadis itu terhenti tatkala sebuah suara memanggil namanya. Dia berbalik, mendapati sosok pemuda yang selama ini dia sukai ada di hadapannya. Valerie mendengus, kenapa di saat seperti ini laki-laki itu justru menaruh perhatian padanya? Kemana saja ia selama ini?
"Ku mohon Valerie, jangan berbuat hal bodoh. Turunlah, kau basah kuyup." Peter berusaha membujuk. Ia merasa bersalah, sungguh. Kalau saja dia tidak mengacuhkan perhatian yang gadis itu berikan padanya, apakah keadaan akan berubah?
"Hal yang kau anggap bodoh itu, nyatanya adalah pilihan bagiku, Peter. Aku ingin mengakhiri semuanya. Toh, kalau bertahan pun aku tak memiliki siapa-siapa lagi. Ibuku hanya peduli dengan anak tirinya dibandingkan aku."
"Tapi tidak dengan cara ini, Valerie. Jangan mengambil pilihan yang akan kau sesali nantinya. Kau tidak sendiri, aku... " entah kenapa rasanya kelu jika Peter harus melanjutkan kalimatnya. Dia takut memberi sebuah harapan lagi pada gadis itu. Tapi ya sudah, saat ini yang terpenting menyelamatkan Valerie lebih dulu, "Aku disini. Aku akan membantumu. Jadi, turunlah dari sana, dan kita kembali ke kelas. Jam tambahan akan segera di mulai. Ayo." Peter mengulurkan tangannya, berharap Valerie akan meraihnya.
Gadis itu memandang tangan Peter, ia tidak meraih maupun menolak. Valerie masih merasa ragu. Kembali ia mengutarakan sebuah pertanyaan, "Benarkah kau akan membantuku? Ini bukan siasatmu saja untuk mencegahku, kan?" Peter mengangguk, ia tersenyum untuk kembali meyakinkan Valerie. Hati gadis itu menghangat, iya, hanya ini yang dia butuhkan. Seseorang yang datang disaat keterpurukannya. Tak masalah meski cuma sebentar.
Valerie membalas uluran Peter, ia hendak turun dari tepian atap, namun tiba-tiba seseorang yang sangat ia kenali, berlari ke arahnya-ah, tidak. Berlari ke arah Peter, dengan sebuah balok kayu di tangannya, "Hendrick!"
Peter yang menyadari teriakan Valerie segera berbalik, namun terlambat. Hendrick sudah lebih dulu memukul kepalanya dengan keras.
Bugh!
Genggaman tangannya dengan Valerie turut terlepas, membuat gadis itu kehilangan keseimbangannya, "Valerie!" kedua pemuda itu berteriak serempak kala tubuh Valerie terjun bebas ke tanah. Naas, Valerie sudah tergeletak bersimbah darah di bawah sana. Hujan bahkan membawa sebagian cairan merah itu.
Di tengah kesadarannya yang kian menipis, Peter berusaha berjalan mendekati tepian, berharap apa yang dia bayangkan tidak terjadi. Namun sayang, baru beberapa langkah, kegelapan justru sudah menguasai tubuhnya. Ia turut tergeletak dengan bagian kepalanya yang juga mulai berlumuran darah.
Sementara Hendrick, ia sudah berlari lebih dulu. Entah bersembunyi atau kabur ke tempat lain. Tak tahu kenapa ia merasa takut.
Sebab bukan ini yang dia inginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE'S house (End)
Mistero / ThrillerKarena tersesat saat kembali dari pendakian, Peter, Jackson, dan Andy justru menemukan sebuah rumah di tengah hutan. "Selamat datang!" Rank: #7 in suspense // 28 Feb 2022 #4 in haunted // 7 Mar 2022 #7 in house // 14 Mar 2022 #6 in house // 15 Mar...