two

693 77 0
                                    

"Rasa-rasanya, saat kita berangkat kemarin, kita tidak pernah melewati rumah itu." Ujar Andy, pikirannya menerawang ke hari sebelumnya.

"Apa kompasnya rusak?" tiba-tiba saja Jackson merebut kompas yang masih di genggam peter. Ia memutar-mutar benda itu, "Argh. Padahal kompas ini baru ku beli. Sial, buang-buang uangku saja." sambungnya.

"Sudahlah, lebih baik kita lanjutkan perjalanan." tukas Peter pada akhirnya.

"Tidak mau melihat rumahnya lebih dekat? Siapa tahu ada seseorang yang bisa menolong kita." Andy memberi saran, namun dibalas gelengan kepala oleh Peter, "Rumah seperti itu, sudah tentu tidak berpenghuni."

Jackson mengangguk menyetujui, "Benar, apalagi rumahnya juga tampak mengerikan. Lagipula, orang gila mana yang mau tinggal di tengah hutan begini?"

"Ya sudah, terserah kalian saja."

Perjalanan pun kembali mereka lanjutkan tanpa menoleh lagi ke arah rumah itu. Waktu terus berjalan, hingga tanpa terasa arloji Jackson sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Terlalu fokus mencari jalan keluar, hingga tak sempat untuk mengisi perut membuat ketiga pemuda itu tampak lesu.

"Ok. Berhubung kita semua sudah kelelahan, lebih baik kita istrahat dulu disini." Peter segera mengambil posisi yang sekiranya nyaman untuk ia duduk. Setelah itu ia mengambil 3 bungkus coklat bar untuk kemudian ia bagikan dengan 2 temannya yang lain.

"Aduh! Aku harus buang air." tanpa menunggu persetujuan dari Peter ataupun Andy, Jackson segera berlari menjauhi keduanya, "Jangan kemana-mana!" teriak pemuda itu saat bersembunyi di balik pohon.

Saat Jackson selesai dengan panggilan alamnya, ia berniat untuk kembali. Namun langkahnya tiba-tiba saja berbelok ketika maniknya tanpa sengaja menangkap sebuah siluet sesuatu dibalik semak-semak. Bulu kuduknya tiba-tiba meremang, ia pun mencoba menengok kebelakang. Tak ada apapun selain bunyi angin dan gesekan dedaunan. Penasaran, Jackson memilih untuk mengeceknya sekali lagi. Tetap tak ada apapun kecuali sesuatu yang besar didepan sana. Yang membuat pemuda bersurai hitam itu seketika membelalak kaget.

"OH SH*T!"

Segera ia berlari untuk memberi tahu kedua temannya, "Teman-teman!"

"Ada apa? Kenapa berlari begitu?" Andy bertanya heran ketika melihat raut panik dari Jackson.

"Kenapa Jackson? Dikejar monyet lagi?" kelakar Peter seraya terkekeh kecil.

Tak mengindahkan ejekan Peter, Jackson meneruskan ucapannya, "Sepertinya.... Sejak tadi kita hanya berputar-putar saja disini."

"Apa maksudmu Jack?" kini Peter menatapnya serius.

"Rumah.... Rumah yang tadi kita lewati, sekarang ada di hadapan kita."



REVENGE'S house (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang