Sixteen

370 51 4
                                    

Seluruh pasang mata yang ada dalam ruangan itu tampak membulat. Bahkan Valerie sendiripun tak menyangka jika Andy mengingat dirinya. Dia pikir, tak akan ada dari mereka yang tahu kejadian itu. Sebab sudah terlalu lama juga. Perlahan, Valerie mendekati Andy yang masih ketakutan, "Kau... Masih ingat?"

Namun alih-alih Andy, justru Peter yang menyahut, "Sebentar sebentar. Sebenarnya apa yang terjadi sekarang? Kenapa... Kenapa aku tidak ingat apapun? Apa maksud dari ucapanmu barusan, Andy?"

Tiba-tiba Jackson berseru, "Ah! Baru aku ingat. 5 tahun lalu, di hari itu, satu sekolah heboh dengan kabar seorang siswi yang melompat dari rooftop. Wahhh... Kejadiannya terjadi begitu cepat, saat itu masih jam pelajaran setelah istirahat. Lalu secara mengejutkan, terdengar bunyi dentuman keras dari bawah."

"Benar. Itu sebabnya aku terkejut melihat dia ada disini. Terlebih... Sekarang dia juga sudah menjadi hantu." Andy menambahkan, dia menatap Valerie dengan sorot mata ketakutan. Meski sifatnya cenderung dingin, tapi Andy tetap merinding bila dihadapkan dengan sosok hantu seperti sekarang.

Mendengar penjelasan dari kedua temannya itu, membuat kepala Peter terasa sakit. Sekelebat memori muncul, membentuk bayangan samar. Dia melihat seorang wanita di hadapannya, tak begitu jelas, tapi dia yakin wanita itu menangis. Kemudian, sesuatu dari belakang seperti memukul kepalanya.

Peter segera membuka kedua matanya, nafas pemuda itu menderu disertai keringat dingin di sekitar pelipisnya. Ingatan apakah yang muncul barusan?

Jackson dan Andy yang melihat itu, lantas bertanya, "Kau baik-baik saja, Peter?"

Namun Peter tak menjawab, dia justru memperhatikan Valerie yang hendak memberinya segelas air. Kedua mata mereka bertemu. Ada perasaan tak asing ketika Peter melihat manik kosong hantu itu, "Kau... Gadis yang selalu muncul dalam mimpiku itu kan?"

Valerie terdiam. Dia tarik kembali lengannya yang menggenggam gelas, "Kenapa baru kau ingat sekarang?"

"Aku juga tidak tahu. Kepalaku tiba-tiba terasa sakit seperti baru saja di pukul. Dan sebuah bayangan muncul. Ku pikir itu ada kaitannya dengan mimpiku. Lalu setelah melihatmu lagi, aku menyadari kau lah gadis yang selalu mengusikku selama ini."

"Maaf jika aku selalu menganggumu. Itu karena aku tidak tahu harus meminta tolong pada siapa lagi. Ku mohon, Peter. Bantu aku." 

"Kurasa lebih baik kau membantunya."

"Benar, aku setuju pada ucapan Andy. Lagipula kau tak sendirian, Peter. Ada kami. Kami juga akan membantumu."

Peter terdiam cukup lama. Ia bimbang, sejujurnya merasa enggan jika harus menolong hantu wanita di hadapannya itu. Dia tidak ingin pusing karena masalah orang lain, sebab dirinya pun sudah di liputi banyak masalah, bagaimana ia harus menolong Valerie? Tapi dia juga tidak mau di hantui oleh wanita itu seumur hidup.

Baik, jika memang itu satu-satunya cara agar ia terlepas dari sosok Valerie, maka baiklah. Ia akan berusaha, "Ok. Aku akan menolongmu. Tapi biarkan aku bertanya satu hal dulu. Apa hubungannya kau dengan rumah ini?"

"Benar juga, bagaimana kau bisa kemari?" tambah Jackson.

"Apa ada sesuatu yang belum kau jelaskan?" Andy turut bertanya.

"Sebenarnya, Hendrick...




... Dia kakakku."

REVENGE'S house (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang