Seven

513 63 1
                                        

Buah dari ucapan Hendrick barusan adalah keterkejutan yang tampak di wajah ketiga pemuda itu. Seolah tahu jika mereka takut, Hendrick langsung melepaskan tawanya, membuat mereka dengan serempak menautkan alis kebingungan.

Sepertinya pria itu memang sudah tidak normal, batin ketiganya.

"Astaga. Aku hanya bercanda. Kalian serius sekali menanggapi ucapanku." entahlah, meski Hendrick bilang ia hanya bergurau, namun itu tak membuat mereka langsung bernafas lega begitu saja.

"Aku minta maaf jika membuat kalian jadi bingung, tapi sungguh. Aku tidak menggunakan bahan aneh apapun ke dalam sup itu. Daging yang ku gunakan pun hanya daging rusa hasil perburuanku kemarin." ada sedikit penyesalan dalam nada bicaranya.

"Ahahah.... Begitu rupanya, Kami hanya terkejut dengan candaanmu saja. Tidak ku sangka selera humormu cukup unik. Benar kan teman-teman?" Peter memberi isyarat dengan sikunya, agar Andy dan Jackson menyetujui perkataannya, "hahaha.... I-iya."

"Kalau begitu, ayo kita lanjutkan makan malamnya."

Di sela-sela perjamuan, Peter berinisiatif untuk bertanya perihal lukisan wanita tadi. Pikirannya terlalu di penuhi tanda tanya besar, hingga ia tidak dapat menahannya lagi, "Hendrick, bolehkah aku bertanya soal lukisan di dekat tangga itu?"

"Tentu. Lukisan mana yang kau maksud?"

"Wanita dengan gaun merah."

Mendengarnya, Hendrick terdiam. Ia meletakkan sendoknya, lalu memandang Peter dengan lekat, "Kenapa dengan lukisan itu? Apa kau teringat sesuatu saat melihatnya?"

"Ah, iya begini—wait, bagaimana kau bisa tahu?" Peter memicingkan matanya. Bagaimana pria itu tahu apa yang dia pikirkan sejak tadi?

Hendrick menjawab santai, kembali ia menyendok kuah sup itu lalu menyeruputnya perlahan, "Hanya asal menebak."

"Begini, emm.... Hendrick, tentang lukisan itu, darimana kau mendapatkannya?"

"Kenapa? Kau mau membelinya? Maaf, tapi lukisan itu tidak di jual."

"Ah, aku tidak berniat seperti itu. Aku hanya penasaran karena gambarnya yang cukup menarik. Detailnya mengesankan."

"Lukisan itu karyaku sendiri. Terimakasih atas pujiannya."

"Wahhh Benarkah? Aku tidak menyangka."

Jika lukisan itu karya dari Hendrick, artinya Peter belum pernah melihatnya sama sekali. Tapi kenapa lukisannya tampak tak asing. Mungkinkah bukan lukisannya, melainkan figur gadis didalamnya?

Peter tak yakin. Dia berniat mendapatkan jawaban untuk mengurangi rasa penasarannya, tapi itu malah membuatnya semakin di penuhi oleh tanda tanya.



REVENGE'S house (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang