9. Keputusan Yang Tak Terduga

182 35 32
                                    

Baiklah hari ke 2 parade maraton baca cerita Sir Beruang selama libur akhir tahun.

Met membaca.

-----

9. Keputusan Yang Tak Terduga

"Aku telah menemukannya! Putri yang kucari selama ini!"

--Cinderella--

Anastasia tidak terlalu bersemangat hari ini. Dia diam setelah kejadian yang tak terduga kemarin. Anastasia tak menduga Edgar akan memeluknya. Apalagi Rebecca memergoki mereka. Keadaan sepertinya semakin kacau. Anastasia tahu dia harus segera memperbaiki dan menjelaskan persoalan yang sebenarnya.

"Ganti dengan gaun yang telah kupersiapkan." Hanya itu yang diucapkan Rebecca.

"Becca, kita harus bicara," pinta Anastasia.

"Acara akan segera dimulai. Jangan membuat Lady Jenifer menunggu." Rebecca meninggalkan Anastasia tanpa menangapi sama sekali.

Anastasia tak berdaya. Dia terpaksa mengikuti perintah kakaknya. Dan saat ini, dia dan Rebecca sudah berada di antara tamu-tamu yang terlihat sibuk membicarakan begitu banyak hal.

Tanpa terduga seorang pria menyapa Anastasia. "Kurasa Miss Anastasia lebih cantik daripada bunga mawar."

Anastasia menutup bibirnya dengan kipas bulu berwarna pink, senada dengan gaun yang dipakainya siang itu. Para tamu sedang diajak oleh tuan rumah untuk menikmati jamuan teh dan makanan ringan di taman bunga luas yang teramat indah. Taman bunga kebanggaan Lady Agatha, Marchioness of Fridoph. Rumah dan taman bunga ini memang khusus dibangun untuk Lady Agatha.

"Tidak, kurasa tidak—"

"Anastasia bermaksud mengatakan dia berterima kasih atas sanjungan Anda Lord Friday." Rebecca membuka mulut menggantikan adiknya berbicara. Anastasia terlalu gugup untuk dapat mengucapkan apa pun. Apalagi semalam dia tidak bisa tidur nyenyak. Ditambah tadi pagi perutnya terasa sangat tidak enak.

Lord Friday tersenyum pada Anastasia. "Selain cantik, Anda juga begitu rendah hati Miss Anastasia."

Tidak disangka Lord Friday yang dikabarkan begitu canggung, dapat mengeluarkan kata-kata manis pula.

"Ya, Miss Anastasia memang begitu indah. Bibirnya merekah seperti mawar yang indah." Lord Alfonso ikut menyanjung. Pria itu mengelus bahu Anastasia, membuat bulu kuduk Anastasia berdiri. Wajah adik dari Rebecca terlihat tidak nyaman. Tampak Rebecca segera berdiri di sisi adiknya, lalu menarik tangan Lord Alfonso.
"Anda begitu murah hati, My Lord," ucap Rebecca dengan senyum lebar.

Anastasia tidak yakin mengapa Lord Alfonso ikut memuji dan berada di dekatnya, padahal dengan jelas pria itu menargetkan Lady Pearl sebagai buruan.

"Ah, Anastasia bukankah tadi kamu mengatakan ingin melihat bunga-bunga di dekat danau?" Rebecca kembali menyusun rencana. Dia tahu Lord Alfonso sengaja memanfaatkan adiknya untuk memicu kecemburuan Lady Pearl dan gadis-gadis lainnya. Itu tidak masalah bagi Rebecca. Karena tindakan Lord Alfonso telah memicu kekhawatiran dari Lord Friday. Juga menunjukkan bahwa adiknya, Anastasia Park yang cantik memiliki banyak peminat dan memang pantas untuk diperjuangkan sebagai calon istri. Lord Friday tampak lebih berani bergerak daripada biasanya.

"A... apa?" Anastasia melirik kakaknya.

"Tadi kamu bilang hendak melihat bunga," ucap Rebecca lagi. Kali ini nada suaranya terdengar ditekankan pada beberapa kata yang penting.

"Iyakah?" tanya Anastasia bingung, tetapi dia segera meralat ucapannya. "Ah, iya benar begitu. Aku lupa. Aku memang sangat pelupa."

"Ya, untungnya aku selalu ada untuk mengingatkanmu," ujar Rebecca sambil tersenyum manis pada adiknya yang penurut.

Beast Broken MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang