28. Sihir Yang Mengubahmu

98 31 11
                                    


Yuhuiuu Met Senin.
Hayuk kita rehat siang sambil baca kang beruang dan neng penyihir.


28. Sihir Yang Mengubahmu

"Tongkat sihir terangkat, melakukan tugasnya. Keajaiban terjadi."

– Cinderella.

Elliemay duduk di sofa, satu-satunya perabot yang tersisa di ruangan. "Apa rencanamu selanjutnya?" tanyanya pada Rebecca. Gadis itu masih bingung.

"Rencana apa?" Dia balik bertanya.

"Apa kamu akan menghadiri pesta malam ini?" Alecia melirik pada keranjang yang berisi kartu-kartu undangan. Dia membuka selembar demi selembar, semuanya adalah undangan lama yang telah lewat. Tidak ada undangan baru.

"Tidak," sahut Rebecca. Undangan terakhir yang diterimanya dan dihadirinya adalah acara kemarin malam dan tentu saja berakhir kacau. Sekarang sepertinya seisi London berusaha menghindarinya. Dia miskin, bangkrut, jelek dan sudah masuk dalam daftar perawan tua.

Jenifer menjentikkan jarinya. "Undangan dari Lady Paula!"

Kedua sahabatnya mengangguk setuju.

"Ada apa dengan Lady Paula?" tanya Rebecca kian bingung. Dia ingat pada pesta terakhir yang dihadirinya, semua membicarakan mengenai acara yang akan diselenggarakan Lady Paula. Acara yang ditunggu-tunggu, sayangnya dia tidak mendapatkan undangan.

"Kapan acaranya?" tanya Alecia.

"Besok, sekitar jam tujuh malam sepertinya," sahut Elliemay.

"Astaga! Kalau begitu waktu kita tidak banyak lagi!" Alecia panik. "Apa saja yang harus kita persiapkan?"

"Pertama tentu saja gaun!" Jenifer melihat penampilan Rebecca. "Tunjukkan pada kami kamarmu!" perintah Jenifer.

"Tapi—"

"Yang mana kamar Miss Rebecca?" tanya Alecia pada Yesha. Gadis itu menunjuk setelah kedua mata Alecia memukaunya.

"Ayo, kita harus segera bergerak. Banyak hal yang harus kita selesaikan!"

Alecia dan Elliemay menggandeng kedua lengan Rebecca sementara Jenifer memimpin jalan bersama Yesha dan Danish. Pintu kamar Rebecca terbuka, ketiganya menyadari betapa sederhananya kamar tersebut.

"Keluarkan gaun untuk acara makan malam, Miss Park," perintah Jenifer.

Danish segera membuka lemari dan mengeluarkan satu gaun berwarna biru pudar. Alis Elliemay terangkat, dia melirik Alecia dan Jenifer. Gaun ini sudah begitu ketinggalan zaman. Mereka menyadari panjang gaunnya pun sudah tidak sesuai dengan tinggi badan Rebecca Park. Menggantung, menunjukkan tungkai kakinya sama seperti gaun yang sedang dikenakan gadis itu sekarang.

Alecia, Jenifer dan Elliemay mengira Rebecca hanya memakai gaun tua yang terlalu kecil dan pendek itu selama di rumah. Saat melihat isi lemari, akhirnya mereka ingat. Setiap kali mereka bertemu Park bersaudari, Rebecca memang selalu terlihat mengenakan gaun tua membosankan dan jelek yang sangat tidak sesuai. Hanya Anastasia yang menggenakan gaun terbaru dan cantik.

"Bagaimana dengan gaun-gaun milik adikmu," ucap Jenifer.

"Tidak ada!" sahut Rebecca cepat.

Elliemay menggeleng. Gaun-gaun Anastasia memang cantik, seperti yang dia ingat. Hanya saja tubuh Anastasia jauh lebih mungil dan pendek dari kakaknya, tentu akan sangat tidak pas.

"Ada yang lain?" tanya Jenifer frustasi.

Yesha bergerak cepat mengambil gaun hijau lumut yang berpotongan kaku. Keadaannya sama seperti gaun yang pertama juga gaun yang melekat pada tubuh Rebecca Park.

Beast Broken MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang