34. Skandal Lama Yang Tiba-Tiba Terkuak

126 32 13
                                    

Yuhuuuu. Senin senin.

Met puasa ya untuk semuanya.

Sehat selalu dan semangaat senin.

------

34. Skandal Lama Yang Tiba-Tiba Terkuak

"Putriku hanya dua, Pangeran. Yang di atas hanyalah pelayanku yang hina dan kotor. Wajahnya serupa tikus berlumur abu. Tentu tidak pantas untuk bertemu dengan Anda, Pangeran," – Cinderella.

Peristiwa pertengkaran Edgar dan Rebecca tadi perlahan tidak lagi mereka ingat, berganti dengan kehebohan persiapan menghadiri pesta. Rebecca juga tidak ingin memikirkan kegelisahan tak berarah yang tiba-tiba muncul karena kehadiran Edgar. dia menyimpulkan semua itu karena dirinya membenci Edgar.

Pesta kali ini merupakan pesta yang penting. Dia tidak boleh menggagalkan semua usaha yang telah dilakukan Elliemay, Alecia dan Jenifer. Mereka menyusun langkah-langkah berikutnya serta memperhatikan setiap detail yang penting.

"Bagaimana... kalau aku mengenakan gaun pemberiannya?" usul Rebecca.

"Gaun pemberian siapa?" Alecia bingung.

"Benar juga!" Jenifer menepuk tangannya kuat lalu menunjuk ke arah Rebecca dengan kedua jempol terangkat. "Aku benar-benar takjub dengan taktikmu!"

Sementara kedua temannya terlihat masih bingung.

"Jika dia mengenakan gaun pemberian Holiver Coint, bagaimana menurutmu perasaan pria itu?" tanya Jenifer. Segera saja kedua sahabatnya membelalak dan tersenyum lebar. Bahkan Alecia menepuk tangannya riang.

"Kalau begitu gunakan pula perhiasan dari Holiver Coint!"

"Topinya juga!"

Setelah semua kehebohan persiapan, akhirnya Rebecca berhasil tampil dengan sempurna untuk menghadiri pesta besar yang diadakan oleh Duke Backstene. Tuan rumah, Duke Backstene, rekan bisnis Balder yang kabarnya tertarik pada usaha yang dijalankan oleh Holiver Coint. Meski sebagian besar para bangsawan mencemooh toko yang dibuka oleh Holiver serta menganggap toko itu menurunkan kualitas serta keanggunan barang-barang yang dijualnya, tetapi tidak sedikit pula yang begitu terpesona serta penasaran. Terlebih kehadiran toko itu memberi kemudahan dan kemewahan bagi kalangan yang tidak terlalu memiliki banyak uang agar dapat tampil istimewa. Hanya saja, bangsawan kelas atas kaya raya tidak senang saat menyadari semua orang bisa terlihat cantik dan menarik seperti mereka tanpa mengeluarkan terlalu banyak uang.

"Anda terlihat cantik malam ini, Miss Park." Holiver menyambut Rebecca bersama Alecia dan Jenifer. Balder dan Elliemay sudah tiba terlebih dahulu untuk menemani Duke Backstene.

"Terima kasih, Sir Coint." Rebecca tersenyum. "Penampilanku malam ini disempurnakan oleh hadiah-hadiah indah dan menakjubkan dari toko penuh keajaibanmu, Sir Coint." Rebecca menunjukkan gaun berwarna hijau terang dengan hiasan bulu burung merak serta disempurnakan dengan kalung bermata zamrud. Memang bukan gaun termahal atau perhiasan terindah. Hanya saja, mengenakan semua pemberian Holiver Coint merupakan salah satu taktik untuk menunjukkan bagaimana Rebecca menghargai setiap pemberiannya.

Holiver Coint bisa mengenali barang-barang dari tokonya yang dikenakan Rebecca. Dia tersenyum puas. "Apa pun yang kamu kenakan selalu akan terlihat indah, Miss Park." Holiver mengecup punggung tangan Rebecca. "Bahkan barang-barang biasa dari tokoku terlihat berkilauan dan mewah saat kamu kenakan."

Semuanya terlihat indah? Rebecca menyangsikannya. Dia ingat beberapa waktu lalu dirinya tak lebih sebatang pohon kering yang memakai gaun tua kusam yang terlalu pendek. Lebih mirip orang-orangan di ladang gandum daripada seorang lady. Tak ada satu pun yang mau menatapnya. Bahkan semua menjadikan dirinya sebagai bahan ledekan. Kini dia seperti putri yang mendapatkan sihir para peri serta mengenakan sepatu kaca, berubah dalam sekejap. Meski tak ada yang tahu, sampai kapan sihir ini akan bertahan. Hingga jam berdentang dua belas kali malam ini? Besok atau minggu depan? Yang pasti, Rebecca berharap sihir ini bertahan hingga dia menemukan jalan keluar untuk melunasi semua utang-utangnya.

Beast Broken MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang