33. Hati yang Kosong

148 36 21
                                    

Selamat menunaikan ibadah puasa untuk teman-teman pembaca yang melaksanakannya. Semoga puasanya lancar ya.
Sehat selalu untuk semua teman-teman.

----

33. Hati yang Kosong

"Mengapa aku memikirkan Monster Buruk Rupa itu? Bukankah seharusnya aku senang karena telah terbebas?" – Beauty and The Beast.

"Dia mengantarmu pulang?"

"Juga memberikan begitu banyak hadiah ini?" Alecia menghitung satu persatu tumpukan kotak yang diletakkan di atas meja. Baru saja dia selesai menghitung, pelayan kembali masuk dengan beberapa kotak lagi. "Ini belum semuanya?" Matanya membelalak.

"Ini menakjubkan!" Elliemay ikut terpesona. Belum pernah dia melihat kotak-kotak hadiah begitu banyak. "Berapa banyak hadiah yang dia berikan?"

"Sangat banyak!!!" pekik Alecia riang. "Apa masih ada lagi?" tanyanya pada pelayan yang membawa dua kotak.

"Kurasa sudah semuanya," sahut Rebecca.

"Masih ada sebuket bunga." Jenifer menunjuk buket bunga besar yang dibawa masuk oleh Marcus dengan wajah kaku.

"Letakkan di sana, Marcus!" Alecia mulai berputar mengagumi bunga tersebut.

"Tidak seindah bunga dari toko bunga kita, bukan begitu Alecia?"

"Tentu saja, bunga-bunga dari toko bunga kita, terbaik di seluruh negeri ini!" Alecia mengirimkan kedipan manis pada rekan kerjanya.

"Selain kekurangannya dalam memilih bunga yang tepat, kurasa semua ini sangat menarik." Jenifer menyentuh tiap-tiap kotak.

"Menarik? Hanya menarik katamu? Gila!" Alecia melompat. "Ini menakjubkan! Sangat menakjubkan!" Dia mengguncang bahu Jenifer.

"Kurasa kamu gadis yang menerima paling banyak hadiah season ini, Miss Park." Elliemay bersedekap sambil menatap diri Rebecca dengan senyum cerah. Dia juga bertukar pandang pada dua sahabatnya dengan bangga. Sepertinya pekerjaan mereka sebagai mak comblang sangat berhasil.

Rebecca hanya terdiam, matanya menyusuri tiap-tiap kotak yang bertumpuk di depannya. Dilihatnya Elliemay dan Alecia mulai memeriksa kotak-kotak itu.

"Kurasa Holiver memindahkan isi tokonya ke sini!" Elliemay merujuk pada aneka barang yang kini sudah dikeluarkan dari kotak. Gaun yang indah, topi berbulu yang sedang digemari, perhiasan, kaus kaki, sarung tangan hingga parfum-parfum aneka aroma.

"Rencana kita sukses," ucap Alecia gembira.

"Jangan terlalu senang dulu," ujar Jenifer.

"Astaga! Berhentilah mengacaukan kegembiraan ini Jenn." Alecia mencebik, "biarkan kami merayakan dulu."

"Sebelum Holiver Coint melamar, kita belum boleh berpuas hati."

"Benar. Aku harus mendapatkan lamarannya secepatnya." Rebecca setuju dengan Jenifer dengan kedua tangan terkepal.

"Ternyata ada yang cukup logis di sini," balas Jenifer.

"Astaga, mereka berdua lebih mirip kakak adik, bukankah begitu Ellie?" Alecia menjulurkan lidah membalas tatapan tajam Jenifer. "Apalagi jika keduanya menggulung rambut dan menarik wajah mereka hingga kaku. Mereka terlihat seperti sepasang anak kembar."

"Ya, mereka berdua sangat cocok. Untunglah kamu memiliki diriku." Elliemay memeluk Alecia. "Jika tidak, sungguh kasihan sekali dirimu kelinci kecilku."

"Itu yang terjadi saat dia menjadi governess dan pendampingku, sungguh melelahkan." Alecia berpura-pura terlihat menderita. "Aku terus-menerus disiksa."

Beast Broken MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang