5. Pesta? Bukan Ini Medan Perang!

199 40 31
                                    

Ada yang nungguin Babang Beruang?

Apa kabar semuanya?  Bagaimana hari ini?

Ada Apa Dengan 28 hari ini tayang bab baru di Cabaca dan sudah hampir menuju bab-bab akhir.

Awalnya Ada Apa dengan 28 berjudul Wolulikur yang kuposting di Wattpad.

===

5. Pesta? Bukan Ini Medan Perang!

"Pesta meriah akan digelar. Pesta yang dinanti-nantikan."

--Cinderella—

Lady Brigitta dan putrinya turun dari kereta. Wajah Lady Brigitta begitu angkuh, dia melirik sekilas pada Jenifer yang hari itu mengenakan pakaian sederhana. Gaun berbahan katun halus berwarna kuning, untaian kalung mutiara serta rambut yang digelung dengan kepangan praktis serta polesan bedak yang tipis membuat Jenifer terlihat cantik. Tetapi di mata Lady Brigitta, penampilan Jenifer begitu menyedihkan dan tidak berkelas. Dia bahkan yakin matanya menjadi tercoreng dengan melihat penampilan yang begitu rendahan.

Jenifer menyambut tamunya dengan sopan dan ramah. Namun tidak dengan tamunya. Mata Lady Brigitta mencemooh, bibirnya berkedut seakan siap untuk melemparkan kata-kata setajam pedang belum lagi hidungnya berkerut seakan menghidu aroma tak sedap yang nyatanya tanpa dia sadari dan akui mungkin berasal dari dirinya sendiri. Kamu tahu, ada ungkapan bahwa bau kentut sendiri tak tercium oleh hidungmu terlebih dahulu.

"Selamat datang di Green Garden Lady Brigitta," ucap Jenifer.

"Di mana Denzell?" tanya Lady Brigitta ketus tak meyahut sambutan istri dari keponakannya. "Bagaimana bisa tidak ada yang menyambutku!"

Beberapa pelayan yang berdiri di sana mengatupkan kedua bibir dengan rapat. Mereka sudah diperingatkan untuk tetap bersikap sopan pada keluarga Lord Denzell. Walau kalau mereka bisa memilih, akan lebih baik segera melempar Lady Brigitta dan Lord Lyon keluar dari kediaman Marquess Fridoph.

"Hei kamu, kemari!" perintah Lady Brigitta pada salah seorang pelayan yang berdiri di dekat pintu sambil menyeret dua koper besar milik sang lady, sementara pelayan lainnya masih sedang menurunkan beberapa tas lagi dari dalam kereta. "Panggilkan Lord Denzell sekarang juga!"

"Sayang sekali, My Lady. Saat ini Lord Denzell sedang menemani Lord Lyon," sahut Jenifer. "Lord Lyon mengatakan ada pembicaraan penting yang harus mereka bahas."

Lady Brigitta berpura-pura tidak mendengar penjelasan Jenifer. "Suruh Lord Denzell keluar cepat! Aku tidak terima, tidak ada satu pun yang menyambut kedatanganku. Seharusnya dia di sini, menyambutku, bibinya!" teriak Lady Brigitta.

Alis Jenifer bergerak naik. Dia sudah pernah melihat bagaimana sikap Lady Brigitta, bibi dari suaminya ini. Hanya saja, dia tidak menduga bahkan saat statusnya sudah sah menjadi istri dari Denzell Austin Whallen pun wanita menyebalkan ini tetap tidak berubah, malah semakin mengerikan. Hanya saja, Lady Brigitta salah memilih lawan. Jika dulu dia mengalah demi kehormatan Denzell dan persahabatannya dengan Alecia. Maka saat ini berbeda. Dia telah resmi menjadi istri dari Denzell. Dia tidak akan diam.

"Pelayan bawa koper-koper ke kamar tamu di ujung sayap timur," perintah Jenifer.

"Aku selalu tidur di sayap barat! Area utama!" bentak Lady Brigitta.

Jenifer tersenyum, akhirnya wanita perusuh ini bisa mendengar suaranya. "Pengaturannya telah dibuat," sahut Jenifer sopan.

"Aku akan tidur di kamar yang biasa kutempati!" bantah sang lady tua.

"Kamar Anda di sayap timur, My Lady. Para pelayan telah merapikan dan memastikan semuanya dalam keadaan terbaik." Jenifer masih berdiri dengan tenang.

Beast Broken MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang