Hari ini si bocah mulai mid semester, karena bakal rempong seharian sooooo.... aku post sekarang ya.
Met membaca.
Ah iya kunjungi juga karyaku di Cabaca.
=
30. Berburu Suami
"Seorang putri cantik dengan sepasang sepatu kaca berkilau membuat semua terpesona, termasuk sang pangeran." – Cinderella.
"Seseorang yang kaya!" sahut Rebecca yakin. "Sangat kaya!" tambahnya lagi. Lalu dia terlihat canggung dan tak enak pada ketiga lady di depannya. "Maaf, aku bersikap tidak sopan."
"Tenanglah Miss Park, kami tidak mempermasalahkan mengenai sopan santun."
Jenifer berdeham.
"Ah, kecuali yang satu itu. Kurasa dia masih merasa dirinya seorang governess bukannya Mrs. Storm si pembuat skandal." Alecia terkikik melihat mata melotot yang memandanginya lekat. Dia hanya mengirimkan kecupan kecil dengan jari-jari putih halusnya pada lawan yang akhirnya luluh dan ikut tersenyum.
"Dengar Miss Park, kita harus mengetahui apa yang kamu inginkan agar mudah dalam menjalankan rencana." Elliemay memimpin diskusi.
"Seperti yang kalian ketahui, aku terlibat dalam banyak utang. Salah satunya kepada kalian," ucap Rebecca dengan suara parau setengah tercekik oleh rasa malunya sendiri. Mengakui kalau dia memiliki banyak utang dan terang-terangan membutuhkan serta mengincar pria kaya bukanlah hal yang dapat dilakukan seorang lady dengan santai. "Karena itu, aku butuh setidaknya pria yang bisa menyelamatkanku dari cengkeraman utang-utang serta memastikan hidupku di kemudian hari tidak akan berakhir di jalanan."
"Oh tenang saja, my dear." Alecia memeluk Rebecca erat, hingga gadis itu terkesiap tak tahu harus bereaksi seperti apa. Sudah sangat lama sekali sejak dia mendapatkan pelukan tulus dari seseorang. Entah mengapa dia yakin dan merasa pelukan Alecia begitu tulus. "Kami berjanji akan membantumu mendapatkan calon suami sesuai yang kamu harapkan."
"Tidak juga," sela Jenifer.
"Apa maksudmu?" Alecia melotot.
"Tidak semuanya akan sesuai harapan. Setidaknya mungkin setengahnya saja," ucap Jenifer tetap pada pemikirannya yang logis. Tentu saja hal ini mengundang wajah cemberut Alecia.
"Kembali lagi ke permasalahan utama." Lagi-lagi Elliemay mengembalikan jalur percakapan. "Apalagi acara dansa akan segera dimulai." Jari Elliemay menunjuk pada jam.
"Astaga, bagaimana ini?" Alecia panik.
"Jadi pada intinya kamu ingin mencari calon suami yang kaya raya." Elliemay mengulangi. Rebecca menjawab dengan anggukan tegas.
"Baiklah, maka itu mudah saja." Jenifer menjentikkan jemarinya. "Maka cakupan target bisa kita perluas." Jenifer mengedarkan pandangan lalu berhenti pada satu titik. "Dia, Tuan Holiver Coint, pengusaha kaya yang baru saja menghasilkan begitu banyak pundi-pundi uang dari bisnisnya di Amerika. Kaya, meski sudah tidak terlalu muda." Jenifer memberi informasi.
"Aku sudah masuk dalam golongan perawan tua," balas Rebecca cepat.
Ketiga lady itu mengangguk, tanda mengerti apa yang ingin Rebecca sampaikan.
"Empat puluh dua umurnya. Dia kenalan Balder." Elliemay menyambung.
"Yang jelas dia mencari istri Inggris yang terhormat untuk menaikkan statusnya." Jenifer menyelesaikan semua informasi tersebut.
"Atau yang itu." Mata Alecia menunjuk pada pria kurus yang memiliki hidung begitu besar, tidak seimbang dengan wajahnya yang cekung. "Dia Kapten Marvery, pahlawan perang yang menerima banyak hadiah dari kerajaan atas semua jasa-jasanya. Memang tidak terlalu menarik hanya saja dia cukup kaya dan berkuasa, itu yang kudengar dari Cedric."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beast Broken Mask
Historical FictionEdgar Hallmark, semua mengenalnya sebagai si Beruang Buas. Entah sejak kapan julukan itu muncul. Bukan hanya karena tubuh besar tinggi dengan rambut cokelat kemerahan panjang serta janggut tebalnya yang mengukuhkan dirinya sebagai beruang buas, ...