1. Beauty and The Beast

854 68 31
                                    

Yuhuuu.... Sudah rindu padaku?

Kali ini cerita penutup Behind The Mask Series. Dan diriku belum tentu akan mengupload seminggu sekali, sepertinya akan diupload saat diriku menemukan ide untuk menulisnya ^^

Dan kisah kali ini akan sederhana dan simple ^^

Dukung terus Sir Edgar Hallmark ya ^^

Btw, yang ada ke gramedia hayuk futu dan bawa pulang Novel Sesuap Rasa.

Bisa juga beli di olshop buku kesayangan. Bisa juga ke bookishstorage ^^

Satu lagi, hayuk batu cari kira-kira mukanya pasangan Edgar ini kayak artis apa yo?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu lagi, hayuk batu cari kira-kira mukanya pasangan Edgar ini kayak artis apa yo?

=====

1. Beauty and The Beast

"Beauty, maukah kamu menikah denganku?" tanya Beast.

--Beauty and The Beast--

Edgar baru saja memasuki ruang utama, beberapa pasang mata yang tadi melirik padanya langsung berpaling. Hal itu tidak lagi membuat Edgar kesal, dia telah terbiasa. Lagipula keberadaannya di pesta dansa kali ini juga karena terpaksa. Dia melakukannya demi ibu dan adiknya, Elliemay.

Matanya menangkap gerakan para lady yang mulai berkumpul dan berbisik. Edgar yakin, mereka sedang membicarakan dirinya. Dia berjalan santai, mengambil gelas berisi anggur, lalu diangkat sambil menyunggingkan senyum kepada para lady yang kedapatan melirik padanya. Para lady itu segera membuang muka. Berengsek! Sepertinya dia bahkan lebih mengerikan daripada monster buas.

Monster! Ya semua menjulukinya sebagai Si monster atau kadang mereka lebih sering memanggilnya sebagai Si Beruang Buas!

Kalian bertanya mengapa dia mendapatkan julukan itu? Tak lain dan tak bukan karena tubuhnya yang tinggi besar, dengan otot-otot yang seakan setiap harinya kian membesar. Belum lagi rambut panjang berwarna cokelat kemerahan gelap yang panjang berantakan, serta janggut lebat menutupi wajahnya dan jangan lupakan alis tebal serta mata tajam—menyebalkan. Sesungguhnya tidak hanya karena fisiknya yang membuatnya mendapatkan julukan tersebut. Emosinya yang meledak-ledak dan kegemarannya menyelesaikan masalah dengan kepalan tinju kian mengukuhkan dirinya sebagai Tuan Beruang Buas yang primitif. Orang-orang menambahkan primitif baru-baru ini karena sikapnya yang tidak terlihat seperti orang beradab serta seringnya Edgar mengurung diri di dalam hutan.

Edgar dulu membenci julukan yang disematkan padanya. Sangat membencinya. Namun, lama-kelamaan dia menjadi terbiasa serta mulai menyukai julukan itu. Dia juga menikmati momen saat orang-orang ketakutan atau berusaha kabur secepatnya saat melihat dirinya.

Seperti saat ini. Setiap dia melangkah, jalan di hadapannya akan lenggang, seakan semua menyediakan tempat untuknya. Mungkin dia memiliki kekuatan untuk membelah lautan manusia. Siapa yang tahu?

Edgar melangkah santai, dia memilih sebuah sudut, tempat favoritnya. Setiap menghadiri sebuah pesta, dia akan mencari sudut yang tersembunyi dan tidak terlihat dari kerumunan, tetapi dia bisa mengawasi setiap gerak-gerik orang di sekitarnya.

Beast Broken MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang