enam belas

3.2K 257 0
                                    

Shella membuka matanya saat mendengar suara orang mengigau. Ia berbalik dan menemukan Steffan yang menggigil.

Saat menyentung keningnya Shella terkejut karena sangat panas. Ia mengambil termometer di dalam laci kamar.

"38 derajat.." gumamnya.

"Pak.." Shella mengguncang pelan bahu Steffan. Namun suaminya tidak bangun dan sesekali meringis.

Akhirnya ia bangkit dari tempat tidur untuk ke dapur mengambil air hangat untuk kompresan.

Setelahnya ia langsung mengompres Steffan, dan merapihkan helaian rambutnya yang menutupi wajahnya yang sangat pucat.

Namun sudah lama ia mengompresnya, tapi panasnya belum turun. Steffan malah semakin menggingil kedinginan.

"Kamu kenapa Shel?"

Vina masuk ke kamar mereka dan melihat Shella yang panik.

"Pak Steffan demam Mah, udah dikompres tapi masih belum turun, dibangunin juga nggak bangun," kata Shella.

"Pake metode skin to skin aja Shel, ampuh kok buat nurunin demam," saran Vina.

"Tapi kan Pak Steffan bukan bayi, masa iya?"

Vina mengangguk. "Coba aja dulu, lagian kan Steffan itu suami kamu, nggak apa-apa,"

"Mamah keluar dulu ya," Vina lalu keluar dari kamar dan menutup pintunya.

Shella tak sengaja melihat Megan online di whats app, ia pun langsung mengirimi pesan

.

Shella
Megaannnn

Megan
Lah?
Kenapa Shel?.belum tidur?

Shella
Blm
Pak Steffan demam
Gue harus gimanaa
Udh di kompres tapi belom turun juga
Badannya juga menggigil

Megan
Coba pake metode skin to skin
Ampuh shell

Shella
Mamah juga nyuruh gitu
Tapi gue maluu gan
Dia bukan bayi lagii
Udh bisa bikin bayi malah😭

Megan
Gapapa kali Shel
Orang udah sah juga
Cepetan lakuin
Kasiann

Shella
Gitu ya?

Megan
Iyaaaaa sanaaa

.

Shella menyimpan ponselnya, ia menarik nafas lalu mulai membuka satu persatu kancing piyama Steffan. Ia sambil memejamkan matanya melakukan itu.

"Tenang Shel, laki lo lagi sakit.." gumamnya menyemangati diri sendiri.

Lalu mulai membuka milikya sendiri, jantungnya semakin berdetak kencang. Ia perlahan memeluk Steffan dan menutupinya dengan selimut.

Shella bisa merasakan tubuh Steffan sangat panas. Ia mengusap punggungnya untuk menenangkan Steffan yang sesekali meringis.

"Pusing.." rintihnya tanpa membuka mata.

Shella beralih mengusap kepala Steffan yang penuh keringat. Ia tersentak kaget saat Steffan membenamkan kepalanya di ceruk leher Shella.

Lama kelamaan ia semakin mengantuk, namun berusaha menahannya karena takut Steffan membutuhkan sesuatu.
Namun ia tidak bisa menahan kantuknya dan berakhir tertidur.

Life With My Lecturer [republished ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang