"Pak, ini sarapannya," Shella menyerahkan roti panggang dan susu hangat untuk Steffan.
"Hm,"
"Ini punya Aka,"
"Makasih bunda," ujar Rafka sambil tersenyum menunjukan giginya.
"Sama-sama anak ganteng,"
"Nanti Mamah mau ke Bali, ada project disana, gapapa kan kalau Mamah bawa Rafka?" Tanya Vina meminta izin.
"Emang nggak ngerepotin Mah?" Tanya Shella.
"Sama sekali nggak, Mamah justru senang ada temen," jawab Vina.
"Rafka mau ikut Oma naik pesawat?" Tawar Vina membuat Rafka mengangguk antusias.
"Aka mauu, boleh bunda?" Rafka meminta izin. Sedangkan Shella hanya mengangguk saja.
Rafka bangkit dari duduknya dan memeluk leher Shella dengan erat, ia terus mencium pipi bunda kesayangannya itu.
"Bolehkan pak?"
"Hm," Steffan mengangguk saja.
🌱
"Pak, saya turun di depan yah. Mau beli buku dulu," pinta Shella.
"Hm," Steffan mengangguk lalu memberhentikan mobilnya di depan toko buku.
"Saya duluan ya Pak,"
"Hm,"
Ia pun keluar dari mobil dan masuk ke toko buku mencari apa saja yang ia perlukan. Steffan memberikannya sebuah atm pada Shella, dengan catatan ia tidak boleh boros.
Shella menyirit heran, apa Steffan marah padanya. Karena sedari tadi tidak berbicara apapun. Dan hanya membalasnya dengan deheman.
"Beb, ngelamun aja lo!"
Shella terkejut saat ada seseorang yang menepuk bahunya cukup kencang.
"Lo bikin gue jantungan anjir," kesal Shella.
"Ya lo ngapain sih ngelamun? Kesambet tau rasa," Megan berjalan di samping Shella sambil merangkul bahunya.
"Pak Steffan kenapa yah? Dia dari tadi gue nanya cuma bales 'hm' 'hm' aja, perasaan gue nggak punya salah," Shella menjelaskan pada Megan.
"Positif thingking aja, mungkin laki lo kerasukan limbad,"
Jawaban Megan membuat Shella menggeplak bahunya dengan cukup keras. Sahabatnya itu mengaduh sambil mendelik kesal ke arah Shella.
"Mana ada!"
"Dia lagi ada masalah kali, makannya mood nya enggak bagus," kata Megan.
"Iya kali ya? Nanti gue ajak ngobrol deh,"
"Jangan cuma ajak ngobrol, pijat plus plus juga," bisik Megan lalu berlari karena takut amukan Shella.
"Stress tuh orang,"
🌱
"Pak, mau saya masakin sup ayam?" Tawar Shella.
"Hm,"
Shella memejamkan matanya untuk meredakan rasa kesal pada Steffan. Ia lalu mulai memasaknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Life With My Lecturer [republished ]
Teen FictionDi dunia ini yang paling menyebalkan bagi Shella adalah tugas. Apalagi dengan dosennya yang sangat menyebalkan. Shella rasanya ingin menhilang saja. "Rashella Anindya! Kamu bisa belajar lebih serius? Mau jadi apa kamu ini?" "Istri bapak hehe," "M...