Hari ini adalah hari minggu, Shella masih bergelung di tempat tidurnya. Sedangkan jam menunjukan pukul tujuh pagi.
"Shel, bangun.." Steffan mengguncang pelan bahu Shella. Dia sudah membangunkan Shella sejak tadi, namun istrinya itu hanya bergumam.
"Bangun, sarapan dulu.."
Saat Steffan membalikan tubuh Shella, dia terkejut melihat wajah Shella yang begitu pucat dan terlihat menahan sakit.
"Perut saya sakit banget pak," rintihnya, dia hampir menangis.
"Kamu salah makan?" Tanya Steffan.
"Saya lagi menstruasi Pak, ini emang suka sakit kok," jawab Shella sambil menekan perut bagian bawahnya yang terasa sakit.
"Sakit.." akhirnya Shella menangis karena tidak tahan, Steffan menyandarkan kepala Shella pada pundaknya dan mengusap punggungnya pelan.
"Steffan, ajak Shella buat sara- Eh Shella kenapa?!" Tanya Vina dengan panik saat melihat shella menangis.
"Sakit perut katanya, lagi menstruasi," jawab Steffan.
"Ya ampun, sakit banget itu. Mau ke dokter aja?" Tawar Vina yang dibalas gelengan pelan oleh Shella.
"Obat apa yang biasa kamu minum?" Tanya Steffan.
"Kiranti pak," jawab Shella.
"Yasudah, saya beli dulu ke apotik. Kamu makan dulu ya, " kata Steffan sambil membantu Shella duduk bersandar di tempat tidurnya.
"Biar Mamah bawain sarapannya kesini yah, tunggu sebentar," ujar Vani.
🌱
Shella mengerjapkan matanya lalu membukanya perlahan. Ia baru saja bangun dari tidur siang. Setelah makan dan meminum obat, Vina menyuruhnya untuk tidur.
"Masih sakit?" Tanya Steffan yang baru saja masuk kamar.
"Sedikit pak, makasih yaa.."
Steffan mengangguk, ia duduk di sofa dan membuka laptopnya untuk menyelesaikan pekerjaannya.
"Pak, nanti sore jalan-jalan yuk," ajak Shella.
Steffan menoleh sekilas lalu menatap kembali laptopnya. "Kamu masih sakit,"
"Udah enggak pak, udah mendingan kok. Boleh ya Pak? Saya mau jalan-jalan," pinta Shella sambil membujuk steffan.
"Yaudah, iya. Nanti sore," jawab Steffan.
"Yeayy, makasii pak,"
"Sekarang selesaikan tugas kamu yang belum, atau tidak jadi jalan-jalan," ujar Steffan.
"Tapi ini weekend pak, " protes Shella sambil menghampiri Steffan.
"Iya terus? Mau batal aja?"
"Jangaan Pak ih, iyaa ini saya mau kerjain," Shella mengambil laptop miliknya dan mengerjakan tugasnya yang belum.
🌱
Sore harinya, Shella dan Steffan sudah bersiap untuk jalan-jalan. Shella sudah sangat antusias sedari tadi.
"Mau beli apalagi?" Tawar Steffan saat mereka masih berada di tempat kuliner. Di tangan kiri Shella sudah banyak berbagai macam jajanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life With My Lecturer [republished ]
Fiksi RemajaDi dunia ini yang paling menyebalkan bagi Shella adalah tugas. Apalagi dengan dosennya yang sangat menyebalkan. Shella rasanya ingin menhilang saja. "Rashella Anindya! Kamu bisa belajar lebih serius? Mau jadi apa kamu ini?" "Istri bapak hehe," "M...