Ketenangan

3.5K 276 8
                                    

Amanda masih setia menemani arya dari telpon, jujur sebenarnya ia juga merasa bersalah karna sudah memberitahu hal ini yang membuat arya marah kepada anetha.
Arya trus melajukan mobilnya cepat hingga ia sampai diresto tersebut.
Earphonenya masih setia di telinganya mendengarkan manda yang trus menenangkannya. Ia mencari keberadaan anetha tapi ternyata sudah tidak ada di sana.
Syifa melihat arya pun mendekati arya.
" Mas arya kan ya" tanya syifa
" Iya, kamu syifa kan??" Tanya arya balik
" Iya mas, aku temenya manda" syifa bersalaman dengan arya
" Saya rizki pacar syifa " rizki tersenyum pada arya.
" Ya saya tau kalian " Arya pun tersenyum.
" Em mas tadi kak anethanya sudah pergi tapi kita gatau mereka pergi kemana" kata syifa
" Tapi tadi rizki sempet kenalan sih sama si cowo namanya Bratha kalo ga salah ya kan syg" tanya syifa pada rizki
" Iya mas tadi saya sempet pinjem korek dan kenalan namanya Bratha, mereka cukup dekat tadi " kata rizki
" Bratha.." arya kembali mengingat nama itu.
" Oh iya makasih ya syifa tapi saya mohon kamu jangan sebarkan berita ini ya" a arya sedikit memohon pada syifa
" Tenang aja mas, aku udah di larang manda kok tadi" syifa tersenyum
" Yaudah sekali lagi saya makasih dan saya permisi ya " arya meninggalkan resto tersebut.

****
' jadi kamu mau gimana sekarang mas??' tanya manda dari sebrang sana.
'saya mau kerumah mau cek apa dia sudah pulang atau belum ' kata arya berat
' yaudah kamu hati hati di jalan ya aku putus sambungannya takutnya istri kamu mikir yang engga engga lagi ' ucap manda
' gausah di putus gapapa kok' kata arya lirih
Manda yang seolah tau keadaan arya mengikuti saja keinginan arya.
Untuk menenangkan arya manda memilih bercerita tentang hari hari yang sudah mereka lalui ya menceritakan hal hal yang sebenarnya tidak perlu.
Arya mendengarkan ocehan manda tersebut terkadang arya tertawa mendengarkan ocehan manda yang menceritakan kelucuan di lokasi syuting.

Kini arya sudah sampai di pekarangan rumahnya.
Arya mulai memasuki rumahnya.
Manda yang tahu itu iapun saat ini hanya diam saja di sebrang sana.
Arya menggedor pintu yang sudah di kunci itu dengan tergesa ika membukakan pintu.
" Loh arya kok lo pulang? " Jujur ika sangat kaget melihat arya berdiri di depan pintu dengan tatapan dinginnya.
" Emangnya kenapa gue gaboleh pulang kerumah gue sendiri?" Arya balik bertanya pada ika
" Em bukan gitu kok tiba tiba " kini ika terlihat gugup pasalnya anetha belum juga pulang bahkan sejak ia pergi ia tak mengabari lagi bagaimana keadaanya atau di mana dia sekarang.
" Dimana ane? " Arya bertanya dengan tatapan tajam kepada ika
" Emm anu dia emm " ika tak tau harus berkata apa sekarang.
" Siapa sih kaa kok lama amat ane pulang ya" suara ima dari ruang tv.
" Ane pergi kan? Ketemu bratha?" Tanya arya
Muka ika terlihat pucat tak berdarah mendengar ucapan arya barusan bagaimana bisa arya tau anetha bertemu dengan bratha, ia benar benar tak tau harus berkata apa sekarang bahkan berbohong pun tidak akan membuat arya percaya padanya.
" Ika jawab gue dong " kata arya penuh penekanan.
" Gue ga tau yak gue baru dateng ima yang dari tadi di sini " hanya itu yang bisa menyelamatkan ika dari arya.
Tanpa sepatah katapun arya meninggalkan ika yang masih mematung di depan pintu.
Ima yang mendengar langkah kaki orang yang sedari tadi ia kira adalah anetha pun segera angkat bicara.
" Ane lo gila ini udah malem lo baru pu... " sembari berkata ia menoleh ke arah suara langkah kaki itu.
" Loh arya?? " Ima benar benar kaget dan rasanya ingin pingsan melihat tatapan arya yang bak kesurupan singa malam ini.
" Mana ane??" Tanya arya
" Emm dia pergi ketemu lisa itu loh teman arisan kita dia lahiran " kini ima berusaha mungkin memancarkan raut muka biasasaja.
" Ketemu lisa atau bratha?" Tanya arya perlahan
Ima kali ini mematung tak dapat lagi menjawab
" Gue tau kok gue udah punya buktinya juga terserah deh kalian mau nutupin nya gimana gue udah tau " arya berlalu meninggalkan ima dan masuk ke dalam kamar anetha untuk mengambil anaknya itu.
" Lo ibrahim mau di bawa ke mana" tanya ima
" Ini anak gue jadi terserah gue" kata arya pada ima.
Lagi lagi ima hanya bisa mematung dan membiarkan arya pergi membawa ibrahim.
Arya memasukan ibrahim yang sedang tertidur ke mobil dan membaringkan anak itu di mobilnya.
Saat menatap ibrahim pertanyaan tak masuk akal muncul di kepala arya
'Apakah ibrahim bener anak gue?' pertanyaan itu terus berputar di kepalanya.
Dan ia segera masuk ke dalam mobil dan memajukan laju mobilnya.
Manda yang masih setia terhubung dengan arya pun kini mulai bicara lagi.
'Kamu mau balik ke sini lagi mas' tanya manda
' iya aku bawa ibrahim' kata arya sembari menoleh ke arah anaknya itu.
' kamu hati hati mas ada anak kamu di mobil jangan ngebut, biar kamu ngga ngantuk aku bakal ajak kamu ngobrol terus kok mas ' kata manda.
' makasih ya Andini kharisma putri ' kini arya tertawa
' ihh mas arya ini manda bukan andin kenapa sih dari tadi andin andin mulu cinta ya kamu sama andinn' ledek manda
' jangan gr ya kamu ' kini keduanya tertawa
Arya rasanya begitu nyaman di situasi sekarang ini meski masalah menimpanya namun ada amanda yang bisa menenangkan nya.
Sepanjang perjalanan menuju puncak amanda dan arya trus bercanda hingga tak terasa sudah dini hari dan arya baru sampai di puncak.
Tanpa mematikan panggilan itu arya mengendong anaknya membawa masuk ke dalam hotel tempat di mana mereka syuting tersebut.
Manda yang mengetahui arya sudah Sampai itu segera menuju depan kamar arya, karna kamar mereka hanya kelang 1kamar orang lain tak lain adalah kamar chika.
" Sini mas aku bantu" manda mengambil alih ibrahim dari tangan arya sembari arya membuka kunci kamarnya tersebut.
Setelah terbuka manda dan arya masuk ke dalam kamar itu. Dan manda ingin membaringkan kembali ibrahim tapi ternyata anak itu memeluk manda seolah mendapatkan kenyamanan di pelukan manda.
Manda tersenyum melihat hal ini ia pun kembali memeluk ibrahim penuh kasih.
Hingga akhirnya arya mengambil alih dan memindahkan ibrahim di kasur.
" Kasian nanti kamunya cape ". Kata arya
" Makasih ya mas tapi aku seneng sih anak kamu peluk aku " manda tersenyum
" Kalo papa nya yang peluk seneng ga??" Arya tertawa sembari menggoda manda
" Gimana sih mas waktu jadi aldebaran aja udah di kejar kejar sama andin ga mau eh giliran jadi arya mau maunya " cibir manda
" Bercanda aku juga gamau ya peluk kamu badan kamu terlalu lebar " lagi lagi arya menggoda manda
" Kamu bilang aku gendut mass "
" Kamu nyebelin banget sih mass " kini Manda kesal dengan arya..ya pasalnya wanita sangat tidak suka bila di  bilang gendut.
" Jangan ngambek dong aku bercanda " kata arya
" Yaudah ini udah malem kamu istirahat aja" kini arya mulai serius
" Aku boleh tidur di sini mas? Aku boleh nemenin ibrahim??" Tanya manda perlahan
" Boleh biar nanti aku tidurnya di kamar zack aja " kata arya lalu meninggalkan manda
Manda tersenyum bahagia entah mengapa dia sangat menyukai anak anak sehingga saat melihat Ibrahim dia langsung jatuh hati dan ingin selalu di dekatnya.
Ia pun memilih tidur di sebelah ibrahim lalu memeluk anak itu, anak itupun membalas pelukan manda seolah manda adalah mamanya tanpa sedikitpun menangis anak itu terlihat begitu nyaman di pelukan manda..

****
Makasih buat yang udah mampir ke ceritaku, makasih juga untuk yang udah kasih vote.
Buat yang belum boleh kali ya kasih vote nya hihii

Stay tune gaiss..

Tak seharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang