kenyamanan

3.9K 260 14
                                    

Manda terbangun karna rengekan ibrahim.
" Haii ganteng " sapa manda sembari melepaskan pelukannya pada ibrahim.
" Mama mana?" Ibrahim memang sudah bisa bicara karna umurnya sudah hampir 4tahun.
" Emm mama gaada sekarang anak ganteng sama ante manda dulu ya" manda tersenyum
" Mau susu" ibrahim menatap manda
" Oh mau susu ante manda ambilin dulu ya susunya" manda ingin bangkit namun terhalang karna pelukan ibrahim.
" Ini susunya " tangan ibrahim memegang payudara manda. Pasalnya walaupun usia ibrahim sudah seharusnya tidak meminum asi tapi anetha tak tega jika menyapih anaknya itu hingga sampai sekarang ibrahim masih meminum asi.
Deg manda kaget karna baru kali ini ada laki laki yang memegang aset miliknya ya walaupun ibrahim masih kecil namun ia tetap laki laki kan?.
" Ehh, ini gaada susunya " manda bingung harus apa
" Punya mama ada kok " ibrahim mulai memainkan kancing piyama manda.
Jujur manda tak tau harus apa dia gugup sekali walaupun ibrahim masih kecil tapi ia sangat risih.
Sesegera mungkin dia menelpon arya.

' mas ibrahim udah bangun nih dia mau susu trus aku harus gimana nih"  tanya manda cepat
' aku ke sana ya ' lalu sambungan itu terputus lima menit kemudian arya datang ke kamar itu.
" Halo anak baba, udah bangun " tanya arya pada ibrahim yang masih setia memeluk manda.
" Gimana mas dia mau susu" manda bertanya pada arya.
" Aim mau ikut baba ga kita jalan jalan" tanya arya kepada anaknya. Namun anaknya tak menghiraukan arya ia masih memeluk manda seolah mendapatkan kenyamanan di sana mencium aroma tubuh manda yang sangat harum.
" Yah aku nya di cuekin tau aja ya cewe cantik " kata arya melangkah meninggalkan ibrahim dan memilih duduk di sofa.
" Trus gimana mas dia mau susu lo tadi " manda bertanya lagi pada arya .
" Udah gpp nanti aku beliin dia susu formula"
Manda hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum melihat ibrahim yang nyaman di pelukannya.

****
Anetha terbangun dari tidurnya ia melihat pria di sampingnya ia tersenyum, sebenarnya hal ini yang ia impikan sedari dulu.
Melihat orang yang ia cintai saat pertama kali membuka matanya dan orang terakhir yang ia lihat saat ia menutup matanya.
Namun sayang ini terjadi hanya beberapa kali.
Ia bangkit dari tidurnya dan memungut pakaian yang berserakan di lantai sesegera mungkin ia ke kamar mandi.
Setelah ia mandi ia melihat bratha masih tertidur ia pun mendekatinya.
" Hai honey " anetha mengusap rambut bratha.
" Hai, sudah mandi" tanya bratha dengan suara seraknya
" Iya maaf aku harus segera pulang ibrahim butuh aku" kata anetha.
" Iya terimakasih untuk hari ini" bratha mengecup bibir anetha singkat
Lalu anetha melangkah pergi meninggalkan bratha.
Ia memesan taksi dan kembali menuju rumahnya.

****

Manda sudah selesai memandikan ibrahim, kini ia mengajak ibrahim ke basecamp
Ibrahim benar benar nempel pada manda ia tak ingin di lepas oleh manda entah bagaimana bisa itu terjadi.
Mungkin karna anak kecil tau hati mana yang tulus menyayangi.

" Loh ini bukannya anak nya Arya man??" Tanya chika
" Iya cii semalem dia dateng ke sini di ajak mas arya " jawab manda yang memilih duduk di samping glenca
" Udah cocok man jadi ibu muda " kata glenca
" Ihh ka lo aja dulu sono sama rendy " jawab manda
" Belum dapet restu nyokap nya rendy gue mah " jawab glenca
" Sabar sabar nanti pasti di restuinn kok " kata umi Wulan.
" Restu umi aja dulu ya mii " kata chika
Glenca pun hanya tersenyum.
" Lucu banget sih kamuu" glenca mulai menggangu ibrahim anak itu pun merasa terganggu dan menangis di pelukan manda
" Ih ka nangis kan anak guee" manda berdiri dan sebisa mungkin menenangkan ibrahim.
Ibrahim memeluk erat manda ia benar benar takut pasalnya baru kali ini ia bertemu orang orang ini.
" Udah diem ya sayang ante manda jagain kamu kok dari tante tante jahat ya nak ya " manda mengusap punggung ibrahim, ibrahim benar benar nyaman di perlakukan seperti ini.

Tak lama arya pun masuk ke basecamp
" Loh man kok di gendong nanti cape loh kamu sini biar aku aja" Arya ingin mengambil alih ibrahim namun anak itu benar benar tak mau pisah dari manda
" Loh kenapa ini baba loh im" arya pun heran dengan tingkah anaknya itu.
" Udah gapapa mas lagian aku seneng kok" manda tersenyum
" Ya iya yak dia gamau ikut lo, mending dia ikut manda cewek cantik ya ga imm, masih kecil kamu tuh ya im udah tau aja mana yang bening " kata evan yang sedari tadi duduk di pojokan.
" Anaknya nanti kalo besar ga salah pilih kayak bapaknya nih" kata kevin yang ikut bicara
Manda hanya tersenyum malu mendengarkan itu.

****
Anetha sudah sampai di rumahnya ia mengetuk pintu rumahnya dan ika pun segera membukakan pintu.
" Ika lo nape muka cemas amat ini gue kali bukan polisi " kata anetha berlalu masuk
" Ane ini gawat " kata ima menyambut anetha
" Gawat kenapa, ibrahim mana udah mandi??" Tanya anetha yang memilih duduk di sofa ruang tamu itu.
" Dia di bawa arya semalam" kata ika perlahan
" Hah arya pulang?? " Anetha membulatkan matanya dia benar benar terkejut tak ia sangka arya akan pulang setelah pertengkaran yang terjadi di antara mereka
" Trus kenapa kalian ga telpon gue sih kenapa juga ibrahim boleh ikut dia kalian gimana sih " anetha marah pada ima dan ika
" Ya gimana mau kasih tau hp lo aja matikan semaleman ya kita juga ga berhak larang arya ibrahim anak dia " kata ika
" Gue harus temuin dia " anetha tergesa
gesa berjalan sedikit mengangkang.
" Ane tunggu, lo ga mungkin temuin arya sekarang dengan kondisi lo gini " kata ima
" Kenapa gue kenapa gue harus ambil anak gue " kata anetha menghentikan langkahnya.
" Lo ga liat lo jalan ngangkang yang ada arya beneran curiga sama lo" teriak ima.
Anetha baru menyadari hal itu pipinya pun memerah malu.
" Lagian lo di gempur semaleman sampe ngangkang gitu jalannya " tanya ika
" Ya lo pikir aja sendiri " anetha berlalu meninggalkan kedua manusia itu ke kamarnya.
" Gila ya dia bisa bisanya kaya gitu " kata ika
" Ya lo kaya ga tau aja, dia kan gadapet belaian dari arya ya cari belaian di luar lahh" kata ima santai
" Ya juga sih lagian mereka kan udah sering gitu ya" kata ika
" Lo udah tau kenapa nanya ikaaan asinn" teriak ima
" Anjir lo ya "

****

Arya duduk di sudut ruang basecamp itu dengan tatapan kosong seolah tubuh dimana pikiran di mana.
Manda memperhatikan arya ia mendekati arya ia pun sekarang sudah biasa saja tak harus kucing kucingan jika bersama arya karna semua orang menjaga nya karna gosip kemarin semua sangat menjaga kedekatan mereka dari publik. Tak ada postingan tentang mereka lagi. Semua kru dan pemain benar benar menjaga.
dengan keadaan masih mengendong ibrahim manda melangkah mendekati arya.
" Mas kamu mikirin istri kamu ya " tanya manda
Arya tak mendengar manda ia masih dalam lamunannya.
Manda pun memegang pundak arya dan berkata lirih " mas arya"
Arya tersadar dan menoleh manda cepat
" Eh man kenapa kamu cape sini ibrahim sama aku aja " arya ingin mengambil alih ibrahim
" Engga mas, kamu kenapa jiwa kamu dimana kamu mikirin istri kamu ya" tanya manda perlahan.. bak kesurupan andini kharisma putri amanda menatap arya penuh cinta.
" Aku mikirin Bratha dia sebenernya siapa?" Gumam arya
" Mas gimana kalo kita tanya kak chika mungkin dia tau " kata manda sembari mengusap rambut arya.
" Chika? " Tanya arya
" Iya waktu itu dia pernah bilang kalo rumah orang tua nya sebelahan sama rumahnya orang tua istri kamu siapa tau kak chika tau sesuatu tentang bratha" kata manda menatap arya.
" Aku baru tau yaudah kita cari chika ya" arya berdiri dan ingin segera menemui chika.
" Kak chika sekarang lagi take sama reyna mas, nanti aja ya kalo dia udah take kita temuin dia lagi pula sebentar lagi kita take di kamar kan? " Mendengar ucapan manda arya melirik jam di dinding ya benar saja 15 menit lagi giliran mereka take.
" Trus ibrahim gimana ga mungkin kan kamu terus sama dia?" Tanya Arya
" Ya engga mas nanti aku titip di ke ichan aja mau ya sama ante ichan ya" manda melirik ichan yang memang ada di ruangan itu.
" Mau dong pasti ya ganteng ya " sahut ichan.
" Iya mau ante kan tadi kita nonton cocomelon " kata manda menirukan suara anak kecil.

Arya hanya tersenyum mendengan tutur kata manda.

Mereka pun langsung bersiap untuk ke scene al dan andin. Dengan ibrahim yang di gendongan ichan.

______________________________________________
Segini dulu ya gais..
Dan ga pernah lupa aku ucapin makasih buat yang udah mampir dan kasih vote di ceritaku ini...
Yang belum di tunggu ya vote nya hihii.

Stay tune gaiss.. 

Tak seharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang