Selingkuh?

4K 255 6
                                    

Malam ini cuaca sedikit mendung hingga tak terlihat satu bintang pun di langit.
Karna udara begitu dingin malam ini manda memilih untuk membenamkan badannya di selimut tebalnya dia sudah siap untuk tertidur sembari memainkan ponselnya membuka ig miliknya.
Dia tak terkejut banyak pemberitaan yang simpang siur tentangnya tapi ia benar benar tak peduli, hingga terkadang sang kaka yang sangat geram pada netizen tapi lagi lagi manda mengingatkan sang kaka untuk tidak angkat bicara, biarkan orang mau menilai dia seperti apa.

****
Bak kebakaran jengot anetha ketar ketir menangapi netizen atas klarifikasi sang manager manda yang mengatakan ia terlalu berlebihan.

" Kita mau gimana nih, bisa bisanya managernya bilang gitu " anetha bertanya pada temannya siapa lagi kalau bukan ima dan ika.
" Ya mau gimana ya ane, kita ga bisa berbuat apa apa. "
Tapi jangan khawatir ane pendukung lo sama dia ya beda beda tipis lah " lanjut ima
Anetha hanya mengangguk anggukkan kepalanya.
" Oh iya subuh tadi gue denger kalian ribut kenapa?? " Tanya ika
" Ya itu karna postingan gue arya marah ke gue dia belain sih manda " jawab anetha
" Segitunya sampe kaya gue denger ada yang pecah sama banting pintu " kata ika, ya tentu saja ika mendengarnya karna kebetulan rumah mereka sebelahan.
" Iya guci gue yang beli di bali di pecahin " kata anetha
" Gila sihh, lo ngelawan dia pasti kan " tebak ika yang sudah tau betul kebiasaan anetha
" Ya iya dong mas gue harus minta maaf. Postingan gue juga bener ga ada tuh yang salah. Salahnya di mana emang " anetha mulai emosi mengingat kejadian pagi tadi.
" Yaudah sis gausah emosi kali " kata ima yang tau perubahan ekspresi anetha itu.
Dan tak lama handphone anetha berdering.

" Siapa aya?" Tanya ika" Bukan bratha yang telpon " lirih anetha" Angkat aset berharga itu cepetan" kata ima cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Siapa aya?" Tanya ika
" Bukan bratha yang telpon " lirih anetha
" Angkat aset berharga itu cepetan" kata ima cepat.
" Iya tapi diem ya jangan berisik "
" Iya iya cepetan " kata ima

Anetha menjawab panggilan itu
' ya hai ' kata anetha lembut
' gue mau ketemu lo ' kata pria itu
'sekarang juga?' tanya anetha dengan suara pelannya
' iya gue tunggu di tempat biasa setengah jam lagi harus sudah stay ' lalu pria itu mematikan panggilan itu.

" Gimana gimana apa katanya " kata ika
" Mau minta ketemu sekarang juga" jawan anetha.
" Bagus dong ane lo bisa bisa panen uang hahah" tawa ima
" Gue siap siap dulu gue titip ibrahim ya karna belum waktunya gue bawa ibrahim " anetha segera bergegas akan pergi.
" Aman pokoknya " jawab ima.
Lalu anetha pergi.

****

Anetha sudah sampai di tempat tujuan di sana terlihat sepi hanya ada beberapa pengunjung ia menemui  Bratha.

" Udah lama " kata anetha pada pria itu dan memilih duduk di sampingnya.
" 5menit yang lalu" kata pria itu singkat.
" Kamu Baru ada waktu buat ketemu aku?" Tanya anetha perlahan
" Gue baru sempet, ini lo gunain sebaiknya untuk keperluan ibrahim" bratha menyodorkan amplop tebal berisi uang tersebut.
" Pliss mau sampai kapan kamu lari seperti ini " tanya anetha menahan tangisnya
" Lo sudah bahagia bersama suami lo gue gamau ganggu kalian " kata bratha santai
" Pliss aku butuh kamu, bukan dia " kata anetha memegang tangan bratha.
" Kenapa lo udah bahagia ane jangan hancurkan kebahagiaan lo karna gue " kata bratha menatap anetha.
" Engga aku ga bahagia, aku tersiksa terus sama dia " kini anetha benar benar meneteskan air matanya.
" Omong kosong apa? Lo ga bahagia lo lupa udah hampir 5 tahun lo hidup sama dia ane"
" Iya aku tau.. tapi dia tidak memperlakukan aku sebagai istrinya, aku terus bertahan sama dia karna aku nungguin kamu " kata anetha di sela tangisnya.
" Maksud lo? Dia suka kasar ke lo??" Tanya bratha
" Engga dia ga pernah kasar tapi dia ga pernah memanjakan aku, sejak hari pernikahan kami dia tak pernah mau tidur sekamar dengan ku gak pernah nyentuh aku sedikit punnn " lagi lagi tangis anetha pecah
" Terus kenapa lo nangisin dia lo cinta kan sama dia??" Tanya bratha
" Engga aku nangisin kamu, kenapa ga dari awal kamu yang nikahin aku??" Anetha menatap bratha.
" Bahkan sejak 5tahun lalu lo tau kenapa bukan gue yang nikahin lo ane" jawab bratha
" Aku masih nungguin kamu sampai kapan pun, plis come back to me " kata anetha memohon.
" Gue ga bisa janji tapi suatu hari nanti gue dan lo akan sama sama " kata brata merangkul anetha seolah menenangkan wanita itu .

Tak seharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang