Tes DNA

2.7K 231 22
                                    

Anetha tak bisa tidur semalaman, ia trus memutar pikiran untuk memalsukan hasil tes DNA yang akan di lakukan arya.
Dia melihat jam tangannya sudah subuh.
Ia mencari kontak bernama safira itu ia pun segera mengirim pesan pada temannya itu.
Namun tak ada jawaban ia pun segera menelpon temannya itu.

****
Syifa terbangun dari tidurnya karna suara handphone yang sangat berisik dari tadi tak henti-hentinya berdering.
" Ini siapa sih yang nelpon sepagi ini" syifa kesal karna ia baru tidur beberapa jam karna ia nonton drakor bersama sang kakak.
Syifa mengambil handphonenya di nakas namun tak ada tanda tanda panggilan di handphone nya ia pun melirik handphone di samping bantalnya itu.
" Loh ini kan handphone nya kak fira, ketinggalan ini pasti karna semalem" syifa melihat sudah banyak panggilan tak terjawab dari anetha.
" Anetha? Apa ini istrinya mas arya ya?"
Syifa pun beranjak dari kasurnya dan meninggalkan kamarnya lalu mengetuk kamar sang kakak.
" Kak ini cipa" teriak nya
" Iya kenapa masuk aja ga di kunci" teriak sang kaka dari dalam kamarnya.
Syifa membuka pintu itu ia melihat kakanya habis dari kamar mandi sepagi ini dia sudah mandi pikir syifa.
" Kaka udah mandi sepagi ini tumben banget?" Tanya syifa
" Habis dari kamar kamu semalem kakak dinas" safira tak malu mengungkapkan hal itu pada adiknya.
" Gas pol deh biar cepet isi" kata syifa
" Oh iya abang kemana tanya syifa sepagi ini udah ga ada?" Tanya syifa
" Oh jadi tadi habis sholat subuh abang udah berangkat "
" Oh"
" Kenapa kamu cari abang? Ada perlu sama abang?" Tanya safira
" Engga aku kesini mau kembalikan ini hp kaka ketinggalan tadi ada yang telpon"
" Siapa?" Safira mengambil hp nya dari tangan adiknya dan melihat log panggilan
Ternyata itu dari anetha.
" Tumben banget ni orang nelpon"
" Emangnya siapa dia kak" kini syifa memilih rebahan di kasur sang kaka.
Safira duduk di meja riasnya sembari memakai skincare.
" Itu istrinya arya saloka, ya paling juga mau pinjem uang, kaka heran deh kalau dulu sih ya kaka maklum ya dia pinjem uang tapi sekarang kan suaminya makin terkenal tuh pasti makin banyak cuan "
" Hah dia sering pinjem uang sama kamu kak? " Syifa menoleh ke arah kakaknya yang sedang asik menggunakan skincare.
" Iya sering banget sih " dan tak lama lagi lagi handphone itu berdering dengan malas safira menolak panggilan itu dan mengirimkan pesan singkat.

" Iya sering banget sih " dan tak lama lagi lagi handphone itu berdering dengan malas safira menolak panggilan itu dan mengirimkan pesan singkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Safira tak menjawab lagi dia benar benar tak habis pikir dengan kelakuan anetha mana mungkin dia mau menjerumuskan suaminya sendiri hanya untuk membantu anetha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Safira tak menjawab lagi dia benar benar tak habis pikir dengan kelakuan anetha mana mungkin dia mau menjerumuskan suaminya sendiri hanya untuk membantu anetha.
" Kenapa kak dia bilang apa?" Tanya syifa yang melihat perubahan raut muka sang kaka.
" Ini loh coba kamu baca deh" safir menyerahkan handphonenya pada sang adik.
Syifa dengan segera membacanya.
" Gila bener bener nih perempuan, sok mau ngebayar lagi padahal suka pinjem uang"
" Eh tapi ini kesimpulannya anak nya bukan anak dari arya? Iya ga sih kak??" Lanjut syifa
" Ya kayak nya sih gitu cip"
" Aku harus kasih bukti ini ke mas arya dehh "
" Udah cip gausah ikut campur deh sama masalah orang laiin " dengan cepat safira merampas handphone nya.
" Kak pliss kita bantu buka kebenarannya "
" Tapi ga seharusnya kita ikut campur cip"
" Kak kita dosa lo iku nutupin kebohongan seseorang"
"Udahlah sini biar aku kirim ke manda deh " syifa mengambil handphone sang kaka dan sesegera mungkin menghubungi manda.

****
Manda sudah bangun dan ia berpamitan pada arya untuk kembali ke kamarnya.
Karna ia harus bersiap siap karna ada callingan pagi.
Saat ia hendak keluar kamar karna sudah siap untuk ke basecamp tiba tiba handphonenya berdering ia melihat panggilan itu ternyata dari syifa ia pun segera menjawabnya.

" Pagii cipp kenapa sepagi ini telpon?" Tanya manda
" Gue punya sesuatu man lo liat ya siapa tau bisa berguna buat lo" kata syifa di sebrang sana
" Apaan?" Tanya manda heran
" Udah lo liat aja deh ya udah ya gue matiin bay"
Panggilan itu terputus manda segera melihat pesan dari syifa.

Dia terkejut melihat screenshoot  yang dikirim oleh syifa sesegera mungkin ia ke kamar arya.

****
" Mass kamu liat ini deh " manda sedikit berteriak dan berlari menghampiri arya.
" Kenapa jangan lari lari" kata arya
Lalu manda menyodorkan hp nya.
Arya terkejut melihat itu
" Artinya mas tanpa harus tes DNA ibrahim memang bukan anak kamu karna istri kamu ketakutan gitu" kata manda
" Iya tapi kita harus lakuin tes DNA ke ibrahim biar aku punya bukti yang kuat dan ini juga bisa jadi bukti nantinya man"
" Kamu bener mas, tapi kamu inget ya apapun hasilnya kamu harus bisa terima mas" kata manda mengusap lembut pipi arya, arya memegang tangan manda yang sedang mengelusnya
" Makasih ya kamu selalu menjadi penguat, seharusnya aku lebih dulu mengenal kamu man" tanpa di sadari air mata arya jatuh.
" Udah jagan nangis mas kamu kok mellow banget sih" tawa manda
" Oh iya mas maaf ya aku harus ke basecamp aku bentar lagi take kamu siap siap ya, kamu kan mau ke lembaga tes DNA." Kata manda
" Iya man, nanti aku kabarin kamu lagi"
Lalu manda meninggalkan arya.

****
Anetha sudah menunggu arya di bawah ia melihat manda yang turun dari lift.

" Manda " teriak anetha
Manda menoleh cepat
Anetha menghampiri manda.
" Iya?" Tanya manda
" Gue mau ingetin lo, lo berhenti deketin arya cape caper ke arya lo tau kan arya punya anak dan istri, lo ga pantes buat menghancurkan keluarga gue " kata anetha.
" Maaf ya kak, saya gaada niatan buat merebut atau menghancurkan keluarga anda, tolong bicaranya di jaga" kata manda penuh dengan penekanan.
" He anak kecil bisa ngomong gini" anetha tertawa.
" Kedewasaan seseorang tidak di ukur dari umur, umur anda memang lebih tinggi dari saya tapi bicara anda sangatlah rendah sama sekali tidak berbobot" lagi lagi manda berkata dengan penuh penekanan.
" Lo bicara seolah lo udah benar ajaa" kata anetha lalu anetha mengangkat tangannya untuk menampar manda.
Chika melihat itu dengan cepat ia menghalangi tangan anetha.
" Eh eh lo berani beraninya ya" kata chika
" Jangan ikut campur " kata anetha
" Oh ga bisa dong dia adik gue, gue harus lindungi dia dong gimanapun caranya" kata chika
" Gue ingetin lagi sama lo jangan berani beraninya deketin arya" mata anetha melotot ke arah manda.
" Eh lo tau acting kan? Suami lo aktor lo harus maklumi pekerjaan suami lo jangan cuma mau uangnya aja, bilang aja kalo lo insecure sama manda" teriak chika karna setelah bicara tadi anetha pergi meninggalkan chika dan manda.
" Udahlah cii biarin aja yok kita take" ajak manda pada chika
" Untung aja lo ga sempet di sempat wanita gila itu" kata chika
" Gue juga ga akan tinggal diem ci kalo sampe tadi dia nampar gue" kata manda santai.

Lalu mereka ke basecamp.

****
Anetha masih di landa ketakutan ia terus menghubungi bratha tapi laki laki itu benar benar tak bisa di hubungi.
" Udah ane lo jangan cemas " kata ima
" Ane yakin deh kalo emng akhirnya ke bongkar arya akan ceraikan lo tapi dia ga akan buka aib lo ane gue yakin kok arya ga sejahat itu" kata ika
" Trus apa yang harus gue bilang ke media nantinya??" Tanya anetha
" Bilang aja ada orang ketiga, emang itu faktanya kan dan media akan mengira Kalo orang ketiga itu ya manda" jelas ima
" Bener tuh dan lo drama aja kalo lo udah ga sanggup di giniin sama arya" timpal ika
Anetha terdiam sejenak
" Ane dengerin mau gimanapun lo bom ini akan meledak dan saat meledak yang bisa lo lakuin ya mengalihkan itu semua" kata ima
" Dan buat seolah oleh yang salah adalah manda " kata ika.
Anetha mendengarkan kata kata sahabatnya itu masukan yang bagus pikirnya.

______________________________________________
Segini dulu ya gaiss...
Makasih buat yang udah setia ngebaca cerita ini dan makasih juga buat yang udah vote yang belum di tunggu ya vote nya hehe...

Stay tune gaiss

Tak seharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang