Keputusan

2.3K 308 64
                                    

Kini syifa sudah berada di depan pintu kamar manda.

Syifa berusaha tegar dan mengetuk pintu kamar manda perlahan.

" Man gue boleh masuk?" Ucap syifa lirih.

Namun Manda bisa mendengar itu.
Manda yang tengah menangis sesegera mungkin menyeka air matanya dan bersikap biasa saja.

Manda berjalan gontai sambil berpegang pada dinding jujur kepalanya benar benar pusing namun ia harus tetap bisa berdiri tegak tidak boleh lemah.

" Cip masuk tapi maaf ya berantakan tadi itu jatuh karna ke dorong gue ga sengaja" ucap manda berbohong.

Syifa hanya tersenyum ke arah manda.

Syifa memasuki kamar itu, kamar yang sangat berantakan, semua berserak di lantai.

Pecahan kaca di mana mana, botol botol parfum, dan lainnya sudah memenuhi lantai berwarna dark itu.

Bau kamar itu sudah bercampur satu antara bau bermacam macam parfum yang pecah dan bau skin care dan make up manda yang sudah benar benar hancur.

Bau itu sangat menyengat di hidung dan membuat sedikit pusing karna bau yang bercampur.

Kini syifa duduk di atas kasur yang sudah tak bersperai lagi yang bantal bantal pun sudah tak tau arah nya dimana.

" Man gue boleh ngomong?" Tanya syifa
" Boleh dong cip, mau ngomong aapa?" Tanya manda

Syifa tersenyum kecil menatap manda.

" Gue minta maaf ya karna gue lo sama mas arya berantem"
" Gue ga seharusnya ada di antara kalian gini"
" Maafin gue sama kira ya" ucap syifa tersenyum

Deg.

Manda tersentak mendengar itu artinya dari tadi syifa mendengar pertengkaran ia dan arya.

" Lo ga salah cip gue sama mas arya juga ga kenapa napa serius" ucap manda
" Man gue denger semua nya" lirih syifa

Kini manda benar benar merasa bersalah pada syifa, ia mulai menangis di depan syifa

" Kok nangis sih?"
" Kenapa??"
" Lo ga salah man"

Syifa menarik manda ke pelukannya .
Manda menangis di pelukan syifa
Benar benar merasa bersalah pada syifa.

" Cip maafin mas arya maafin ya dia lepas kontrol dia ga biasanya gitu cip," ucap manda
" Hey man gapapa gue ngerti"
" Gue kesini juga mau bilang makasih sama lo, lo udah baik banget sama gue"
" Lo selalu ada saat gue perlu bantuan"
" Dan gue hari ini mau pamit sama lo"
" Gue dan syakira" ucap syifa tersenyum

Manda benar benar kaget mendengar itu ia menatap syifa dengan serius

" Cip engga lo mau kemana cip gue ga akan biarin lo pergi sendirian"
" Lo ada gue lo gak sendiri cip"

Syifa lagi lagi tersenyum kecil ke arah manda

" Man dengerin gue, lo dan gue udah punya kehidupan masing masing"
" Lo udah nikah "
" Lo udah punya anak"
" Dan lo harus ngurusin mereka suami dan anak lo"
" Dan gue ini ya ga perlu lah lo pikirin "

Ucapan syifa benar benar memposisikan manda merasa lebih bersalah.

" Cip no lo sahabat gue udah seharusnya gue mikirin lo"
" Kita udah lama cip sahabatan"
" Ya gue udah punya suami dan anak tapi sebelum ada mereka lo yang selalu ada sama gue"
" Lo dan kira sama berartinya bagi gue cip"

Tak seharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang