Kabar duka

3.1K 265 27
                                    

Hari hari trus berjalan kini arya sudah mendapat cuti untuk menemani istrinya yang sudah semakin dekat dengan persalinan.

Manda senang arya selalu ada di dekatnya, mereka sudah mempersiapkan semua nya untuk putra mereka.

Kini kedua insan itu tengah duduk di depan tv menonton film korea kesukaan manda.
Arya hanya menuruti keinginan istrinya itu.
Tak ada penolakan sedikitpun dari arya.

****
Bagai di sambar petir di siang bolong syifa menerima kabar mengejutkan tentang kakanya dan kaka iparnya.

Setelah melaksanakan maternity shoot. Safira dan suaminya berjalan pulang kerumahnya,
Namun kejadian naaz menimpa keduanya.
Safira dan suaminya reygar mengalami kecelakaan tunggal di jalan tol.

Suaminya safira reygar meninggal di tempat sedangkan safira meninggal setelah melahirkan putri kecilnya.
Yang terpaksa harus lahir dengan keadaan prematur.

Syifa dan rizky kini sudah berada di rumah sakit tempat di mana safira dan suaminya berada.

****
Kini syifa berada di kamar jenazah melihat tubuh kaku milik sang kakak.
Membuka kain penutup wajah sang kakak.

Air mata syifa jatuh tak terbendung lagi
Ia mengusap perlahan rambut sang kakak.
Ia tau perjuangan sang kakak untuk mendapatkan buah hati setelah penantian bertahun tahun namun saat tuhan menitipkan buah hati pada kakaknya sangat di sayangkan ternyata kakaknya tak sempat melihat anaknya itu.

" Kak hiks hiks hiks kenapa kakak tinggalin cipa?"
" Kak kenapa kakak kembali begitu cepat kak?" 
" Kak bahkan kaka ga sempat lihat putri kaka yang sangat cantik"
" Kak bagun kak hiks hiks hikssss "
" Cipa masih butuh kaka cipa masih mau kaka di samping cipa kaka bangun kaka"

Syifa memeluk tubuh kaku sang kaka berharap sang kaka bangun.

" Kak cipa masih mau di peluk kaka"
" Cipa gatau kaka gimana cipa kalo ga ada kaka"
"Kenapa sih kak kenapa, kenapa kakak tinggalin cipa"

Syifa trus menangis mengingat semua perilaku baik sang kaka yang selalu ad adi sampingnya.

" Mama memang pergi tapi kaka ga akan pernah pergi"
" Kaka akan selalu temenin kamu"
" Mama dan papa pergi juga buat kamu"
" Sekarang saat nya kaka yang selalu nemenin kamu"
" Setiap hari"
" Sampai nanti kamu ketemu lelaki yang tepat yang akan menjadikan kamu ratu"

Syifa mengingat ucapan sang kaka saat dia di tinggal mama dan papanya ke luar negri.

" Kaka kaka janji kan sama cipa ga akan tinggalin cipa tapi kenapa sekarang kaka biarin cipa sendiri?"
" Apa iky orang nya kak apa iky yang gantiin kaka?"
" Tapi bagi cipa ga ada orang yang gantiin posisi kaka untuk cipa"

Syifa trus menangis di ruangan itu sendirian.
Syifa benar benar hancur menghadapi kenyataan sang kaka pergi terlalu cepat meninggalkan dia.

****
Kini syifa berjalan lunglai mendatangi ruang Nicu melihat anak kakanya di dalam sebuah incubator syifa mendekati bayi itu.
Bayi mungil yang malang.

Bayi mungil yang malang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak seharusnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang