✎ 14. Hopeless

229 37 7
                                    

"Untuk menuju lembaran baru, tidak harus selalu menghapus yang lama."

***

Daftar Nama Ex-Murid:

Seo Changbin
Keterangan: Wafat

Lee Minho
Keterangan: Wafat

Mulut Hyunjin terkatup sempurna, ia merasakan aliran darahnya terhenti saat itu juga sehingga tubuhnya terpaku dalam beberapa saat. Dokumen yang terkumpul dalam satu album besar itu ditutupnya dan dikembalikan pada Sang Guru.

"Jeongin bisa lihat mahkluk tak kasat mata?" batinnya masih tak percaya, bahkan lontaran tanya dari tatapan guru tak dipedulikannya lagi.

Gertakan meja terdengar setelah itu, Hyunjin tak sengaja membuat kegaduhan itu karena isi pikirannya. "Bu, kapan Minho dan Changbin wafat?"

"Kamu kenapa sih? Sampai kaget ibu. Mereka meninggal sekitar 2 bulan lalu." Hyunjin mengangguk paham.

"Samuel," Panggil Han dari pintu, lalu mendekat untuk menarik Hyunjin keluar dari Ruang Guru. Sesampainya di luar, Han yang tergesa berkata. "Sekarang kita harus ke Lapangan. Ada yang aneh dari adik lo." terang Jisung, membuat Hyunjin menegang. "Jeongin?"

Ia langsung berlari secepat kilat, meninggalkan Han di belakang. Sesampainya di sana, Jeongin ada di tengah lapangan, sedang meringkup menutup kuping sambil berteriak-teriak ketakutan -- sedangkan murid lain mengitarinya sambil menonton. Tak butuh waktu lama, kini penonton semakin banyak berdatangan, mendesak area lapangan yang luas.

Beberapa kali Hyunjin mencoba menerobos ke tengah-tengah, namun karena padat, berkali-kali ia harus jatuh terpental ke belakang. Melihat ekspresi orang-orang yang dominan mengejek, ia jadi teringat dengan ibunya yang menjadi bahan ejekan teman-temannya. Saat itu juga, la pun bangkit dengan amarah yang memuncak.

"Semuanya, minggir!" pekiknya lantang, mengambil alih seluruh atensi. Kerumunan itu pun terpecah menjadi dua kubu, di kanan dan kiri sehingga memberinya jalan.

"Itu Samuel, kan? Peduli juga dia sama adiknya."

"Iya, bahkan mereka sama sekali gak terlihat seperti bersaudara selama ini. Samuel selalu buat dinding yang tinggi untuk menghindari adiknya. Dia gak pernah mau terlibat dengan Jeongin. Baru ini aku melihatnya saling bertegur sapa."

Hyunjin mendengar gunjingan dari dua murid yang baru saja dilewatinya.

"Jadi barang-barang di loker itu .., Sam jadi dalang pembullyan adiknya sendiri?" Hyunjin membatin.

Namun persetan dengan itu, yang ada di pikirannya sekarang hanyalah kondisi Jeongin.

Tanpa bertanya sepatah pun, Hyunjin langsung membopong Jeongin pergi dari sana. Membawanya ke area yang cukup lenggang.

Dengan tangan tremornya, tiba-tiba Jeongin merogoh sakunya yang menjadi tempat menaruh ponsel. Ia beralih ke internet dan cepat-cepat mengetik sesuatu di pencarian.

Beberapa kali Hyunjin melihat Jeongin salah mengetik dan dihapus untuk mengetik ulang, hingga akhirnya kalimat itu berhasil diproses dengan hasil akhir; Cara Menghilangkan Tulpa

Baru saja pria jangkung itu ingin mencerna kalimat tersebut, Jeongin sudah berulah lagi ketika pencariannya tak menemukan hasil. Ia berlari ke luar gerbang, entah ke mana.

"Jeong, mau ke mana?"

Tentu saja Hyunjin panik dan spontan mengejar, namun karena tali sepatunya lepas, ia harus mengikatnya terlebih dahulu sebelum lanjut mengejar. Alhasil, ketika Hyunjin sudah berhasil membenahinya, jejak Jeongin sudah hilang.

Disappear ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang