Bab 36

54.4K 6.5K 807
                                    

Halo

Penunggu lapak ini masih ada nggak nih?

Yok, vote untuk absen kehadiran!

Selamat membaca 📖

-★-

Gagal.

Semua rencana Esta untuk mendekatkan Riella dan Grace berujung dengan keributan. Padahal Esta sudah menyiapkan itu berhari-hari, tapi mungkin karena karakter mereka yang bertabrakan membuat keduanya tidak bisa di persatukan.

Awalnya Esta mengajak mereka menonton film di bioskop, sengaja dia tidak duduk dengan keduanya. Bahkan Esta sudah membuat Riella dan Grace untuk duduk di kursi yang bersebelahan, Esta sih pengen membuat mereka dekat apalagi film horor yang mau di di tonton.

Rencana Esta pas setan muncul Riella bakal meluk Grace, terus Grace bakal meluk Riella. Tapi realita nya Riella malah narik rambut Grace sambil teriak terus Grace juga balas narik rambut Riella sambil teriak juga.

Nggak sampai di situ, mereka lebih ribut lagi pas ada adegan so sweet nya. Entah karena apa, mereka malah saling lempar popcorn sampai minuman yang di beli juga ikut di lempar. Singkatnya, dari situ mereka diusir dari bioskop karena membuat keributan.

Rencana di bioskop gagal, Esta buat rencana di restoran. Niat hati ingin membuat acara makan yang khidmat, Esta malah melihat acara lomba makan banyak dadakan.

Rencana keduanya pun, gagal.

Yang bikin Esta ngeri, di rencana ketiga. Karena bioskop dan restoran gagal, Esta ajak mereka belanja. Tapi itu malah lebih buruk, Riella rebutan baju sama Grace.

Parahnya mereka sampai tarik-tarikan dan buat lima dress mahal sobek. Mau nggak mau mereka harus ganti dengan harga baju yang satunya aja sampai puluhan juta.

Setelah itu mereka pulang masing-masing tanpa pamit. Dan begitulah semua rencana Esta gagal total.

“Lo kenapa sih? Sejak gue jemput lo diem aja, ada masalah?” Arthur kurang paham masalah cewek. Jadi dari pada sok tau dia tanya baik-baik sama Esta. Pasalnya cewek itu terus cemberut semenjak dia jemput di Mall, nggak tau kenapa tapi mukanya itu asem banget di liat Arthur.

Esta cemberut. “Gue tuh kesel Tur, semua rencana gue gagal total. Nggak tau apa yang salah, tapi di setiap rencana yang udah gue buat matang-matang malah hancur. Pokoknya hancur!” Ujarnya menggebu-gebu.

Arthur menaikan sebelah alisnya. “Emang, lo buat rencana apa?”

“Mendekatkan Riella dan Grace.”

“Riella kakak lo sama Grace kakak tiri lo?” Esta mengangguk. Arthur lanjut bertanya. “Emang mereka kenapa? Kok harus di deketin sih.”

“Mereka itu saling benci. Gue nggak mau mereka saling benci jadi gue buat rencana supaya mereka sedikit lebih deket lah. Tapi semua rencana gue gagal total dan mereka kayak tambah saling benci gitu. Haa.. gue harus gimana.. huaaa!!” Curhatnya berujung menjerit frustasi.

Arthur menepuk-nepuk pundak Esta menenangkan. Malu juga dia diliatin orang-orang di warteg, ntar di sangkanya Arthur lagi yang buat dia nangis.

“Cup cup cup, lo kagak usah nangis begitu dong. Kita jadi diliatin orang-orang nih,” Bisik Arthur yang sudah berpindah duduk di sebelah Esta.

Esta mengusap sudut matanya yang kering, dia tidak nangis kok hanya menjerit karena kesal. “Gue nggak nangis,”

Arthur tersenyum saja.

Become The Antagonist's Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang