Bab 44

22.4K 2.1K 193
                                    

Hai🌞

Setelah melewati hujan badai topan angin tornado beliung tugas numpuk akhirnya up wkwk.

Gimana ya?

Hm, ini tuh karena WP nya ngeselin and aku emang agak buntu sih sampe mikir apa nggak usah di lanjutin aja ya?

But, inget kalian dan you yang suka ingetin aku jadi aku ubah keputusan. Dengan menggunakan sisa kapasitas otak aku cerita ini aku lanjutkan.

Awas aja gk komen gak vote aku gantung sampe tahun depan Hahahaha🔪

Becanda.

Lupa alur? Baca ulang lah Jan males.

Selamat membaca, dears.

***

Danau hijau yang indah dengan dikelilingi pepohonan rimbun dan rumput hijau yang seperti terawat sangat memanjakan mata. Di bawah pohon rindang itu seorang pria tengah bersandar, menatap hamparan danau dan rerumputan hijau di sekelilingnya. Kilas balik masa lalu yang indah merasuki kepalanya.

Andai kesalahan itu tidak pernah kamu lakukan , kita pasti bisa menjaga keluarga kecil kita, Milla.

Sakit terasa di relung hatinya mengingat kembali masa lalu. Masa di mana terungkap perselingkuhan istrinya dengan kliennya sendiri. Itu adalah masa terberat untuk Kenzo.

Dia harus menjadi orang tua tunggal yang bisa melindungi putri-putrinya yang masih kecil. Saat itu, Riella masih berusia 10 tahun dan semuanya terungkap di acara ulang tahun Esta yang ke 8 tahun.

Hari yang seharusnya menjadi hari bahagia rusak begitu saja. Keluarga kecil Kenzo yang bahagia hancur lebur detik itu juga. Detik di mana Milla lebih memilih pergi dari pada meninggalkan selingkuhannya.

Hatinya berdenyut nyeri mengingat itu. Berkali-kali Kenzo menyalahkan dirinya sendiri, mengingat sekuat tenaga kesalahan apa yang telah ia lakukan sampai Milla meninggalkannya?

Tapi tidak sekalipun dia berbuat salah pada Milla. Kenzo selalu terbuka, memperlakukan istrinya dengan lembut dan romantis, dia tidak pernah marah meski kala itu teh yang Milla buat selalu pahit dan panas. Dia tidak pernah marah saat Milla menyuguhkannya makanan gosong dan selalu memakannya dengan bahagia.

Kenzo sangat mencintai Milla dengan setulus hatinya. Tapi dia malah mendapatkan penghianatan yang menyakitkan.

Pada saat itu ia selalu mendoktrin dirinya sendiri agar tidak menjadi lemah hanya karena seorang wanita. Dia bisa menjadi lelaki tangguh yang memimpin keluarga kecilnya tanpa seorang pendamping, dia pasti bisa membesarkan anak-anaknya dengan baik dan membuat mereka menjadi orang yang tangguh dan bisa berdiri tanpa bantuan orang lain.

Namun Kenzo tidak sadar apa yang telah ia lakukan kepada anak-anaknya selama ini salah. Dia terlalu keras mendidik mereka sehingga mereka memberontak dan meninggalkannya.

Cinta yang seharusnya ia dapatkan dari putrinya kini yang tersisa hanya kebencian yang besar padanya.

Kenzo menyesal. Jika ada penghargaan seorang ayah maka piala Ayah terburuk di dunia pasti berjejer rapi di rumahnya.

Sungguh, demi kasih sayang dan cinta untuk anak-anaknya Kenzo berharap mengulang waktu meskipun itu adalah sesuatu yang mustahil.

"Maaf, Bos. Sudah hampir malam, bukankah sebaiknya kita pulang?" Tanya Eril menghampiri atasannya yang biasanya terlihat berwibawa kini malah terlihat putus asa.

Become The Antagonist's Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang