Bab 25

68.1K 10.2K 1.3K
                                    

Halo🐓

Vote dulu yo sebelum baca.

Jangan siders readers sayang,

Happy Reading ❤️

-★-

Bingung dan berakhir dengan mengerjapkan mata seperti orang linglung. "Maksudnya?" Beo Esta.

Grace menatapnya tegas. "Kalo kamu ngga mau tinggal di sini, ayok kabur sama Kakak. Kita bisa cari tempat baru, atau kamu mau kembali ke rumah Mommy kamu?" Tanya Grace.

"Tenang aja, kakak bakal bantu kamu." Yakin Grace.

Esta tergiur. Pengen sih, tapi kalo gue berontak takut ada masalah baru. Ogah gue mah ngurusin masalah kayak transmigrator lain. Gue mau hidup tenang dan damai.

Grace sedikit menundukkan tatapannya ketika merasa Esta melepaskan pelan tangan yang di genggam nya. Adik tirinya itu terlihat bimbang dengan menggigit sebelah bibir bawahnya.

"Esta ngga mau buat masalah baru. Ribet." Ujarnya. Mengalihkan pandangan dari Grace ke kolam renang.

"Kamu tenang aja, kakak yang bakal tanggung jawab. Kakak tau kamu ngga mau ke pisah dari Riella sama pergi dari Mommy kamu, kakak bisa bantu kok Est—"

"Ngga." Sela Esta. Kalo gue mau, udah dari awal gue berontak Grace. Gue itu bukan cewek menye yang bisa pasrah aja, gue bisa aja langsung pilih jalur kabur dari pada nurut. Tapi ya gimana, gua ngga mau hal yang ribet. Males.

"Lagian, nanti yang bakal kena masalah itu bukan cuma Kak Grace, tapi yang lain juga bakal kena imbasnya. Esta ngga mau hal itu terjadi dan bikin masalah tambah banyak." Menatap Grace, Esta berkata dengan tegas.

"Papi itu keras kepala, dia ngga akan diam aja ketika apa yang berada di genggamannya pergi." Katanya membuat Grace terdiam.

"Dia punya ego yang besar, saking besarnya ego itu sampai ngalahin kasih sayang dia buat anak-anaknya." Lanjutnya pergi. Meninggalkan Grace yang berdiri kaku di pigiran kolam.

Bulu matanya bergerak. Grace berkedip. "Ngga pa pa, kamu pasti perlu waktu buat mikir Taa. Tapi tenang aja, kapan kamu mau kakak pasti siap bantu." Gumamnya, sedikit menoleh menatap punggung Esta yang sudah hilang dari pandangan.

Grace bergedik bahu pelan. "Sambil nunggu waktu itu datang, mari kita mengumpulkan duit supaya kabur kita nanti berjalan lancar."

"Duit-duit, Grace hemat dataang!" Serunya memasuki rumah dengan riang.

-★-

Langkah kakinya di percepat, berusaha abai dia melangkah dengan menatap ke depan menghiraukan tatapan tatapan mata yang tertuju padanya.

"Riel," Kakinya seperti di lem di tempat. Riella terpaku di tempatnya karena panggilan dari Milla.

"Kamu ngga mau sarapan dulu? Mommy udah buat makanan kesukaan kamu loh," Ujar Milla. Terdengar sedih karena dia memang sedih dengan perubahan sikap Riella sejak insiden pemboyongan Esta.

Mommy juga sedih Esta di bawa pergi, tapi Mommy bisa apa. Semuanya udah terjadi, menyesal juga tidak ada gunanya.

"Riel ngga lapar, mau langsung ke sekolah aja." Jawab Riella. Sebisa mungkin terdengar acuh walaupun perutnya sedikit sakut karena sedari semalam dia tidak makan.

Ck, awas aja perut kalo lo ngga sinkron. Gue kasih pelajaran lo. Batin Riella, menahan diri agar tidak membuat perutnya bersuara.

"Setidaknya kamu makan sedikit Riel, dari malam kamu belum makan kan?" Tanya Bisma. Dia menatap Putri tirinya itu sendu.

"Atau mau Mommy buatkan bekel aja?" Tawar Milla. "Bentar ya, Mommy ambil kotak bekalnya dulu." Lanjutnya pergi ke dapur tanpa persetujuan Riella.

Riella menghela napas kasar. Dia menatap Bisma, "Dad, Riel berangkat." Pamitnya segera di cegah Nathan.

"Tunggu, Mommy lagi buat bekel buat lo." Katanya. Riella menyentak tangan Nathan, dia menatap wajah tampan saudara tirinya itu dengan tajam.

"Buat lo aja." Katanya. Berlalu pergi meninggalkan Nathan dan Bisma yang terus memanggil namanya.

Sampai di depan rumah, Riella memasuki mobilnya. Dia lantas mengemudi dengan kecepatan tinggi meninggalkan kediaman Adias.

Tatapannya tajam, genggaman pada stir menguat. Apa jangan-jangan, Papi ambil Esta karena berniat deketin dia ke Grace? Oh, gak bisa di biarin. Gue harus gercep!

"Papi brengsek!" Umpatnya berlanjut menginjak pedal gas dan semakin mengemudi seperti orang kesetanan.

Awas lo Grace, berani racunin pikiran Esta, gue hajar lo.

-★-

Untuk yang suka bawa mobil atau motor, ngendarain ugal-ugalan kek Riella ngga boleh di tiru ya karena bahaya, walaupun menantang sih.

Yuri juga sering kalo naik motor nge-gas pol, tapi ya tetep aja ngga boleh karena keselamatan adalah hal yang paling utama😉

Btw, yang belum vote di vote dulu ya. Yang komen juga yok di sini
👇

Spam semangat buat Yuri🔥

Spam update buat Yuri🔥

Spam lanjut buat Yuri🔥

Target yok, 2k vote sama 1,1k komen.

Belum target, Yuri ngga update 🙃

Bye💜

Become The Antagonist's Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang