Hai🙋
Ketemu lagi kita. Kalian di sana, jaga kesehatan ya, jangan abai sama aturan pemerintah. Karena itu juga untuk keselamatan kita sendiri.
Sebelumnya, Yuri gak nyangka sih kalo cerita ini ada peminat. Ya walaupun sebenarnya Yuri selalu optimis, tapi ya tetep aja gitu gak nyangka cerita ini bakal di sukai orang. Terharu Yuri🤧
Ada typo tandain aja ya👍
Selamat Membaca 📖
-★-
Sama-sama memandang, keduanya memberikan tatapan membunuh. Jika dalam dunia anime, Esta yakin bahwa sekarang mata Grace dan Riella sudah mengeluarkan laser.
Bu Methane berdehem keras menghilangkan rasa canggung dan aura tidak mengenakan. Tapi hal itu tidak berpengaruh banyak, karena nyatanya Riella dan Grace masih tetap mengeluarkan aura yang tidak bersahabat.
"Siapa yang memulai perkelahian ini duluan?" Tanya Bu Methane.
"Dia!" Riella menunjuk Grace, begitupun dengan Grace. Keduanya saling mengangkat telunjuk dan menunjuk satu sama lain.
Bu Methane menghela napas, dia menatap wajah manis dari salah satu muridnya itu. "Esta, bisa kamu jelaskan siapa yang memulai perkelahian ini?" Tanyanya lembut.
Esta mager, dia tidak mendongak sama sekali. "Dua-duanya." Jawabnya membuat Riella protes.
"Taa, kok Kak Riel di bawa-bawa sih? Yang mulai tuh si panci duluan, ngapain bawa-bawa nama Kakak?"
Tak
"Apa lo bilang? Panci? Siapa yang lo sebut panci hah?" Grace hampir berkacak pinggang, memelototi Riella.
"Ya jelas, lo lah. Emang lo pikir siapa lagi hah yang pantes di sebut Panci?" Riella meniup kuku-kuku cantiknya, malas meladeni Grace yang seperti kerbau mengamuk.
"Dasar Wajan!" Dengus Grace. Kini, giliran Riella yang tidak terima. Enak saja dirinya di katai Wajan, emang Grace pikir dia ini alat penggorengan apa?
"Heh Panci, jangan ganti-ganti nama gue loh! Nama Gabriella lo ganti jadi Wajan, heh gak nyambung!" Sarkas Riella menyembur wajah Grace dengan napasnya.
Esta maupun Bu Methane meringis. Itu bau nggak ya?
"Wajan! Lo emang wajan! Benar-benar wajan! Dasar wajan!" Umpat Grace tidak jelas. Cewek itu bergeser menjauhi Riella yang menatapnya kini seakan ingin melahap hidup-hidup.
"Dasar Panci! Berani banget lo ngatain gue! Benar-benar sialan! Dasar panci sialan!" Riella mengangkat tangannya bersiap mencakar Grace, begitupun dengan Grace yang sudah siap memberika perlawanan.
Namun kegiatan keduanya terhenti ketika Bu Methane menggebrak meja. Wajah Bu guru itu memerah menahan kesal, marah, geram, dan emosi lainnya menjadi satu.
"Sudah Ibu putuskan, mulai hari ini dan sampai enam hari kedepan kalian akan di hukum mencuci toilet perempuan di sekolah ini. Tidak ada negosiasi dan bantahan! Cepat pergi!!" Bentak Bu Methane membuat ketiganya berdiri dari kursi dan berajaln tergesa menuju pintu.
"Esta," Panggil Bu Methane menghentikan langkah ketiganya. Pelan, Esta berbalik dan menatap Bu Methane bingung.
"Karena kamu tidak terlibat dalam perkelahian ini, maka kamu tidak perlu melakukan hukuman seperti mereka, kamu mengerti?" Mengangguk kecil, Esta merespon perkataan Bu Methane.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become The Antagonist's Sister?
FantasíaEverything for love, itu adalah sebuah judul dari novel romansa remaja yang akhir-akhir ini banyak di minati. Ringkasan yang singkat, Novel itu mengandung konflik yang tidak terlalu berat dan lebih banyak adegan romantis yang sangat di minati remaja...