Bab 37

34.5K 3.8K 84
                                    

Halo semuaaaa

Halo halo halooooo

Assalamualaikum wr. wb

Alhamdulillah setelah sekian lama akhirnya aku bisa balik ke lapak ini lagi, huhu seneng banget. Kalian juga harus seneng pokoknya 🥺🥺🥺

Walaupun aku lupa sama alur cerita ini, tapi aku sangat usahain buat lanjutin cerita ini. Bukannya apa, tapi liat komen kalian yang nunggu kelanjutannya cerita ini aku jadi ngerasa harus banget lanjutin cerita ini.

Yok, yg lupa juga cerita ini gimana baca ulang yok. Karena aku juga baca ulang buat bisa ngetik bab baru.

Terima kasih yang udah nunggu,, penantian kalian akan terbayarkan👍

Kalo nggak sibuk banyak tugas, aku up cepet soalnya jaringannya udh oke. Udah aman sama Wi-Fi hihi ..

Selamat membaca 😊

***

Riella membaringkan tubuhnya di sofa ruang tengah dengan tengkurap, satu tangannya menjuntai ke lantai.

Kenapa Sih Ta, kamu bikin kakak gemes sampai pengenjorogin kamu ke laut? Sumpah, kalo aja kamu nggak ajak si Panci Grace itu, pasti sekarang kita lagi seneng-seneng.

"Dasar adik gak peka, lama-lama gue kutuk juga lo jadi tempe. Sekalian gue goreng, abis itu gue makan deh." Riella menghela napas panjang, matanya terpejam lelah. Tapi perasaan kesal dan marah masih memenuhi tempat di hatinya.

"Ash," ringisan itu lolos tepat saat sesuatu yang dingin menyentuh jidatnya.

"Lemes amat lo kayak belum di semangatin sama ayang," celetuk Nathan yang sudah berdiri di dekat sofa.

Riella melirik sinis. "Ngeledek lo?"

"Maksudnya?"

"Gue kan nggak punya ayang."

Nathan menepuk jidatnya, baru sadar. "Oh iya, lo kan, jomblo abadi." lanjutnya tersenyum mengejek.

"Bacot lo. Dasar jomblo forever." Cewek itu merubah posisinya menjadi duduk. Tangannya merampas minuman yang tadi Nathan tempelkan di jidat dengan tidak santai. Lalu meneguknya sampai habis.

Nathan mendelik geli. Dia duduk di samping Riella yang menampilkan muka kusut.  "Gue denger, lo habis quality time, sama Esta?" Tanyanya memulai pembicaraan.

"Hm," Riella berdehem tidak minat.
Satu alis Nathan naik. Kepo dengan respon Riella. Harusnya kan semangat, seneng, sumringah gitu bukan kayak gini. Apa yang terjadi?

"Gimana?" Riella menoleh. Nathan lanjut bertanya, "Seru nggak?"

"Gak. Ada pengganggu."

Pengganggu?

Nathan mengerutkan kening. "Siapa?"

"Siapa lagi kalo bukan gebetan lo." Riella agak ngegas. Semakin kesal lagi mengingat berapa banyak uang yang dia keluarkan hari ini untuk membayar kerusakan yang diperbuatnya dengan Grace.

Sial. Gue jadi kena kanker gara-gara si panci Grace. Nelangsanya meraba saku celana jeans-nya. Iya Kanker, kantong kering.

Nathan merespon terkejut setelah menemukan satu nama cewek yang akhir-akhir ini dekat dengannya. "Grace?"

Become The Antagonist's Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang