Bab 20

74.2K 11.5K 1.5K
                                    

Hai🙋

Apabar teman-teman?

Baik ya, yang nggak baik tugas sekolah karena saking banyaknya 🤣

Gk nyangka Yuri klo bkl cepet bngt, yg part sblm nya mah lama lah yg part kemaren cpt bngt ke target.

Yuri hrs rajin bikin draf ini mah🤣

Typo meresahkan, tandain

Selamat Membaca 📖

-★-

Aura suram melingkupi, deheman saja tidak mampu menghilangkan aura yang tidak mengenakan itu pergi. Tercetak jelas raut wajah tidak menentu di salah satu dari sekian banyak orang yang berada di sana.

Ketukan sepatu beradu dengan lantai terdengar dalam keheningan, Pria berjas hitam formal beserta kelengkapan style serba hitamnya itu berjalan tegap dengan tubuhnya yang terlihat gagah.

"Bagaimana?" Pria bernama Eril itu meneguk sulit salivanya ketika melihat tatapan sangat tajam dan dingin dari Bos nya.

"Keduanya pergi sekitar dua jam sebelum acara, tepatnya ketika alarm kebakaran otomatis berbunyi. Mereka melewati balkon dan keluar melompati dinding pembatas yang berada di halaman belakang." Eril mengambil napasnya dalam-dalam dan menatap lurus pada Bos nya.

"Setelah mereka berhasil keluar, tidak jauh dari lokasi sudah ada Mobil yang stand by di sana. Pemiliknya adalah seorang Wanita Paruh baya yang masih terlihat Muda, mereka juga nampak akrab saat bertemu." Lanjut Eril sembari mengingat kejadian di Cctv yang di lihatnya.

"Intinya?" Satu kata dengan suara rendah itu mampu membuat bulu kuduk mereka merinding.

Eril menelan ludah, "Mereka masuk kedalam Mobil itu dan pergi."

"Kamilla Sialan!" Teriak Kenzo penuh amarah. Para bodyguard yang berada satu ruangan dengannya di buat diam tidak berkutik, antara takut dan ngeri melihat Bos mereka yang sepertinya marah besar.

"Lokasinya?" Tanya Kenzo.

"Kediaman keluarga Adias."

Tangan Kenzo terkepal erat, dia berdiri dari duduknya. Bertumpu kedua tangan di atas meja, matanya menatap dinding berwarna putih polos itu dengan tajam.

Seringai ia perlihatkan. "Kamilla, tidak akan semudah itu kamu merebut mereka dari Saya."

Eril berdehem menyadarkan Bos nya yang sedang menyeringai seram itu. "Maaf Bos, keberangkatan Bos ke Swiss sebentar lagi. Saya sudah mengecek sem—"

"—Batalkan." Sela Kenzo.

Eril berkedip kurang paham. "Maaf?"

"Batalkan penerbangan itu. Saya tidak jadi pergi." Ujar Kenzo santai berjalan gagah hendak keluar dari ruangan.

Eril cepat-cepat memprotes karena tidak percaya. "Tapi Bos, bukannya Bos sendiri yang meminta tiket liburan ke Swiss setelah pernikahan Bos di laksanakan. Lalu, itu juga hadiah pernikahan untuk Nyonya Sekar kan? Kenapa sekarang Bos ingin membatalkannya?"

Kenzo berhenti lima langkah di depan pintu. Dia sedikit menoleh kesamping kiri, "Mereka lebih penting dari pada liburan tidak berguna itu." Sarkasnya membuat Eril terdiam kaku.

"Liburan tidak berguna?" Eril bergumam pelan. Kasihan dengan nasih Nyonya barunya, tadi dia sudah melihat bahwa Nyonya barunya itu sudah siap untuk keberangkatannya ke Swiss.

Become The Antagonist's Sister?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang